Aksi Terorisme
Demo 22 Mei 2019 Berpotensi Serangan Teroris, Begini Penjelasan Polisi
Mabes Polri sebut demo 22 Mei 2019 berpotensi serangan teroris. Maka dari itu, Mabes Polri imbau seluruh masyarakat tak ikut demo 22 Mei 2019.
Penulis: Budi Sam Law Malau | Editor: PanjiBaskhara
"Karenanya kami akan terus menyisir dan menangkap pelakunya untuk pencegahan," kata Iqbal.
68 Teroris Dibekuk
Sebanyak 68 pelaku tindak pidana terorisme berhasil ditangkap Detasement Khusus 88 Antiteror dari berbagai wilayah di Indonesia.
Delapan orang diantaranya tewas saat dilakukan penangkapan.
Dimana, satu orang meledakkan diri di Sibolga dan 7 lainya ditembak karena mengancam keselamatan petugas.
Selaku Kadiv Humas Mabes Polri Irjen M Iqbal menerangkan para pelaku terorisme ini berencana melakukan serangan bom.
• Uang Rp 70 Juta Setoran SPBU Milik Bos SPBU Dirampok Pelaku yang 4 Tahun Bekerja Jadi Sopir Korban
• Kasie di Kantor Kecamatan Ciputat Pemukul Bawahan Hingga Matanya Lebam Akan Segera Diproses Polisi
• Kelompok Pemuda Bangunkan Sahur Pakai Celurit, 5 Remaja Bersimbah Darah Akibat Dibacok di Depok
Rencananya dilakukan saat ada kerumunan massa yang menggelar aksi demonstrasi terkait Pemilu pada 22 Mei mendatang.
"Mereka ini memanfaatkan momentum demokrasi untuk melakukan serangan atau amaliyah dengan bom di kerumuman massa saat 22 Mei mendatang. Sasaran mereka adalah semua massa termasuk aparat dengan menggunakan bom," kata Iqbal di Mabes Polri, Jumat (17/5/2019).
Sebab kata Iqbal para pelaku yang merupakan anggota jaringan Jamaah Ansharut Daullah (JAD) dan terafiliasi ISIS ini, memiliki keyakinan bahwa demokrasi adalah syirik akbar yang membatalkan keislaman.
"Jadi mereka ini antidemokrasi, karena tidak sesuai dengan aliran atau keyakinan mereka," katanya.
• Kivlan Zein Dicecar 51 Pertanyaan saat Jadi Saksi Kasus Makar Eggi Sudjana
• Diminta Yayan Ruhian Pakai Pelindung Kiri, Cecep Arif Rahman Dibanting Keanu Reeves di Sisi Kanan
• 200 Anak Korban Tsunami di Serang Banten Direkrut Bekerja di Sejumlah Perusahaan
Sehingga katanya momentum demokrasi pada 22 Mei saat aksi massa terjadi, para pelaku berencana melakukan serangan.
Iqbal merinci ke 68 tersangka teroris itu, ditangkap pada bulan Januari 4 orang, Februari 1 orang, Maret 20 orang, pada bulan April 14 orang dan pada bulan Mei 29 orang.