Film

Menembus Batas dan Jarak di Suku Baduy Para Bintang dan Kru Film Demi Mimpi Menggarap Ambu

Tidak mudah melakoni syuting film di wilayah yang masih dijaga adat dan alamnya oleh warga Suku Baduy, Lebak, Banten. Butuh 4 bulan untuk izin.

Warta Kota/Alex Suban
Ednhita Wibisono dan Lutesha, sutradara Farid Dermawan dan penulis skenario Titien Wattimena, berbincang tentang perannya sebagai Hapsah di film 'Ambu' di Redaksi Warta Kota, Selasa (14/5/2019). Film 'Ambu' akan diputar di bioskop mulai Kamis (16/5/2019). 

Tidak mudah bicara dengan warga Baduy jika tidak mengenal dekat. Namun Farid Darmawan mampu melakukan dengan caranya.

Pertemuan dengan jaro atau kepala desa di Suku Baduy, terjadi setelah Farid Darmawan menemui penghubung antara Suku Baduy dan pemerintah negeri ini.

Setelah bertemu satu jaro, Farid Darmawan kemudian berhasil mengumpulkan 12 jaro. Di Suku Baduy Luar ada 35 desa, sedangkan di Baduy Dalam hanya memiliki 5 desa saja.

Laudya Cynthia Bella yang memainkan peran Fatma di film 'Ambu' yang ditayangkan di bioskop mulai Kamis (16/5/2019).
Laudya Cynthia Bella yang memainkan peran Fatma di film 'Ambu' yang ditayangkan di bioskop mulai Kamis (16/5/2019). (Dokumentasi Skytree Pictures)

Begitu mampu meyakinkan para jaro di Baduy Luar, Farid Darmawan bersama tim akhirnya menemui pu'un. Pu'un adalah Kepala Suku Baduy.

"Kami berhasil bertemu jaro dan pu'un. Sejak awal ke Baduy, saya perlu waktu selama 4 bulan untuk mendapatkan izin syuting di Baduy Luar, hanya Baduy Luar saja," jelasnya.

Izin syuting di Baduy Luar untuk membuat film Ambu dikantonginya setelah Farid Darmawan bersedia menuruti peraturan adat dan warga setempat.

VIDEO: Film Ambu Kisahkan Hubungan Anak dan Ibu Suku Baduy

Misalnya saja, syuting tanpa lighting atau penerangan lampu, tidak memakai genset atau penyedia sumber listrik, hingga tidak boleh teriak, dan syuting harus selesai pukul 17.00.

"Syuting film Ambu benar-benar memakai penerangan alami, cukup dengan bantuan sinar matahari saja," kata Farid Darmawan.

Selama dua minggu, Farid Darmawan dan para bintang film, serta kru, berada dan tinggal bersama warga Suku Baduy. Tanpa penerangan, hingga sinyal telekomunikasi.

Lutesha di film 'Ambu' yang ditayangkan di bioskop mulai Kamis (16/5/2019).
Lutesha di film 'Ambu' yang ditayangkan di bioskop mulai Kamis (16/5/2019). (Dokumentasi Skytree Pictures)

"Kendala syuting hanya hujan. Karena pernah seharian kami nggak syuting karena hujan deras," ujar Farid Darmawan.

Selepas malam setelah syuting, cerita Endhita Wibisono yang memainkan Hapsah, perempuan Suku Baduy di film Ambu, biasanya akan berada didalam rumah saja.

"Biasanya, jam enam sore, warga Baduy Luar sudah tidur, dan kembali bangun pukul tiga dini hari. Kalau nggak bisa tidur, karena tidak ada sinyal, kami biasanya ngobrol. Itu pun pelan," ujar Endhita Wibisono.

Ednhita Wibisono dan Lutesha, sutradara Farid Dermawan dan penulis skenario Titien Wattimena, berbincang tentang perannya sebagai Hapsah di film 'Ambu' di Redaksi Warta Kota, Selasa (14/5/2019). Film 'Ambu' akan diputar di bioskop mulai Kamis (16/5/2019).
Ednhita Wibisono dan Lutesha, sutradara Farid Dermawan dan penulis skenario Titien Wattimena, berbincang tentang perannya sebagai Hapsah di film 'Ambu' di Redaksi Warta Kota, Selasa (14/5/2019). Film 'Ambu' akan diputar di bioskop mulai Kamis (16/5/2019). (Warta Kota/Alex Suban)

Sesekali, Endhita Wibisono dan para pemain lain, menikmati malam di sekitar rumah tinggalnya dengan berjalan kaki.

"Jalan-jalan disana tanpa senter. Penerangan cukup sinar bulan," kata Endhita Wibisono, istri musisi Onci, gitaris Band Ungu.

Meski awalnya tidak mudah, belakangan Endhita Wibisono, Laudya Cynthia Bella dan para bintang film lainnya, justru betah tinggal di Baduy.

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved