Pemilu 2019
20 Mei, 32 Ribu Aparat TNI-Polri Sudah Standby di KPU, Bawaslu, dan Obyek Vital Nasional
SEBANYAK 32 ribu personel gabungan TNI Polri akan dikerahkan untuk mengamankan Kantor KPU, Bawaslu, dan sejumlah obyek vital nasional lainnya.
"Benar untuk Brimob Nusantara dikirim ke Jakarta dalam rangka untuk mengamankan kepada tahapan-tahapan pemilu. Karena kita ketahui bahwa seluruh tahapan pemilu muara akhirnya ada di Jakarta," terang Dedi Prasetyo.
"Yang perlu diantisipasi dalam waktu dekat adalah penetapan hasil penghitungan, itu yang paling penting. Tentunya kita juga mengamankan berbagai macam kegiatan masyarakat juga," tambah Dedi Prasetyo.
Dedi Prasetyo mengatakan terkait jumlah personel dan teknis pengamanan, pihaknya telah melakukan analisa dan pertimbangan.
• Dituduh Makar, Kivlan Zen: Saya Mayjen TNI yang Sudah Punya Kerja Nyata untuk Bangsa Indonesia
"Ini sudah by pertimbangan dan analisa intelijen secara komprehensif," cetus Dedi Prasetyo.
Ada 100 personel Brimob Polda Kalimantan Barat yang sudah didatangkan ke Jakarta, kemarin, juga dari Brimob Polda Maluku.
Ratusan anggota Brimob dari Polda Jambi dan Maluku juga diberangkatkan ke Jakarta.
• Jokowi Serius Pindahkan Ibu Kota, Pencarian Properti di Palangkaraya Melonjak Drastis
Di Jakarta, dua Satuan Setingkat Kompi (SSK) Brimob Polda Jambi dan Maluku bakal berjaga mempertebal pengamanan yang sudah ada, hingga penetapan hasil pemilu oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Menyoal adanya penebalan pasukan Brimob dari daerah untuk membantu pengamanan di Jakarta, menurut Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto, hal tersebut tidak perlu diributkan.
"Biasa saja itu, tidak usah diributkan. Kalau ada kebijakan memindahkan pasukan dari sini ke sana, dari sana ke sini, itu kebijakan Polri," tutur Wiranto di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (23/4/2019).
• Tahun Ini Pemerintah Umumkan Lokasi Ibu Kota Baru, Pastikan Tidak Bakal Ada Spekulan Tanah
Wiranto menjelaskan, kebijakan pergeseran dan penebalan pasukan yang diterapkan Polri, pastinya sudah didahului analisa keamanan dan kerawanan.
"Itu kebijakan Polri, tentunya berdasarkan keamanan setempat. Untuk apa? Membuat masyarakat tenteram dan tidak khawatir terhadap hal-hal yang dianggap mengganggu ketertiban dan keamanan masyarakat," beber Wiranto.
Sedangkan Wakil ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf Amin Abdul Kadir Karding menilai, pengerahan personel Brimob ke Jakarta, merupakan upaya antisipasi agar negara dalam tetap kondisi aman dan nyaman seusai pelaksanaan pemilu serentak 2019.
• Ini Tiga Penyebab Terbanyak Petugas KPPS Meninggal Dunia, Paling Banyak Berumur di Atas 50 Tahun
"Bisa jadi dasar instruksi itu memang pasca-pemilu ini ada dinamika demokrasi yang relatif anget," kata Abdul Kadir Karding saat dihubungi, Selasa (23/4/2019).
Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mengatakan, pengerahan pasukan itu juga dilakukan mengingat adanya upaya provokasi secara masif untuk tidak percaya terhadap Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Selain itu, ada upaya penghasutan dilakukan sekelompok pihak guna menyatakan pemilu curang dan bertujuan menggerakkan massa atau people power.
• Beredar Video Letusan Senjata Api Saat Rekapitulasi Suara Pemilu 2019, Ini Kata KPU dan Bawaslu