Pemilu 2019

20 Mei, 32 Ribu Aparat TNI-Polri Sudah Standby di KPU, Bawaslu, dan Obyek Vital Nasional

SEBANYAK 32 ribu personel gabungan TNI Polri akan dikerahkan untuk mengamankan Kantor KPU, Bawaslu, dan sejumlah obyek vital nasional lainnya.

TRIBUNNEWS/JEPRIMA
Massa menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Bawaslu, Jakarta Pusat, Jumat (10/5/2019). Mereka melakukan aksi di Bawaslu untuk mengawal laporan BPN Prabowo-Sandiaga Uno atas dugaan kecurangan Pemilu 2019 dan menuntut paslon 01 didiskualifikasi. 

"Karena sudah ada indikasi, beberapa minggu lalu kita sudah menangkap JAD Lampung dan Bekasi," jelasnya.

"Pemeriksaan terhadap dua kelompok (teroris) tersebut, mereka sepakat akan melakukan serangan saat massa kumpul di KPU tanggal 22. Ini perlu kita antisipasi secara maksimal," tambah Dedi Prasetyo.

Sebelumnya, Polda Metro Jaya mendapatkan Bantuan Kendali Operasi (BKO) dari Brimob Nusantara, pasca-pemungutan suara Pemilu 2019 pada Rabu (17/4/2019) pekan lalu.

Hasil Rekapitulasi Suara Tingkat Nasional, Prabowo-Sandi Baru Unggul di Dua Provinsi Ini

"Sampai saat ini sudah ada 6.000 personel Brimob BKO Polda Metro Jaya untuk antisipasi potensi-potensi kerawanan yang ada," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono, saat meninjau Gudang Logistik Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bekasi, di Jalan Karang Satria, Kelurahan Duren Jaya, Bekasi Timur, Selasa (23/4/2019) sore.

Ada pun urgensi penambahan personel pengamanan, Gatot menjelaskan hanya untuk bantuan.

"Jadi Brimob itu untuk bantuan saja. Kita kan mengantisipasi kalau ada potensi-potensi kerawanan muncul, kita sudah menyiapkan langkah-langkah antisipasi," jelasnya.

Adian Napitupulu Tak Setuju Wiranto Bentuk Tim Asistensi Hukum untuk Kaji Ucapan Para Tokoh

Gatot membantah adanya peningkatan status keamanan wilayah hukum Polda Metro Jaya, seiring adanya BKO Brimob Nusantara.

"Enggak (status siaga satu), ini hanya untuk membantu kita melaksanakan kegiatan-kegiatan patroli gabungan, patroli bersama di wilayah Polda Metro Jaya. Dan juga untuk membackup daerah-daerah penyangganya, seperti Bekasi, Depok, dan Tangerang ini," paparnya.

Ada pun personel BKO itu disebr di sejumlah titik potensi rawan seperti Monas, DPR/MPR, dan Kemayoran.

Ketua KPPS Ditemukan Tewas Gantung Diri, Sempat Menghilang Lima Hari

"Tugas BKO itu melaksanakan patroli skala besar, gabungan dengan personel kami, termasuk TNI. Penyebarannya di titik-titik potensi rawan," jelasnya.

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengaku telah menanyakan ke pihak Mako Brimob terkait pengerahan personel Brimob ke Jakarta.

Namun, dirinya mengakui tidak mendapatkan informasi secara spesifik mengenai jumlah anggota Brimob yang dikerahkan.

Bantah Makar, Kivlan Zen: Masa Bicara Juga Tidak Boleh?

"Saya sudah menanyakan ke Kabag Ops Brimob. Kabag Ops Brimob tidak pernah menyampaikan tentang jumlah-jumlah, baik dari asal maupun jumlah Brimob yang dikirim ke sini," tutur Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Selasa (23/4/2019).

Meski begitu, Dedi Prasetyo membenarkan bahwa pengerahan anggota Brimob ke Jakarta, untuk pengamanan tahapan Pemilu 2019.

Dedi Prasetyo menjelaskan bahwa Jakarta merupakan pusat dan tempat akhir penyelenggaraan Pemilu 2019. Pihak keamanan bakal disiagakan untuk pengamanan penetapan hasil Pemilu 2019.

Pria Ancam Penggal Kepala Jokowi Warga Palmerah, Ia Kabur ke Rumah Budenya Setelah Video Viral

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved