Bulan Suci Ramadan

4 Golongan Orang yang Rajin Puasa Ramadan Tapi Tetap Masuk Neraka,

Berpuasa selama 30 hari tidak saja menahan lapar dan haus. Tapi juga ada beberapa sikap yang perlu dipahami selama menjalankan ibadah puasa.

istimewa
Ilustrasi - Neraka 

Puasa wajib hukumnya bagi seluruh umat muslim mulai dari fajar hingga matahari terbenam.

Berpuasa selama 30 hari tidak saja menahan lapar dan haus. Tapi juga ada beberapa sikap yang perlu dipahami selama menjalankan ibadah puasa.

Namun, ada beberapa golongan orang yang puasanya rajin tapi masuk neraka. Mengapa? 

Mutiara Ramadan: Seberapa Kuat Anda Menahan Emosi Saat Puasa?

Diibaratkan Hewan, Mau Seperti Apakah Puasa Ramadan Anda? Puasa Ala Ular atau Ulat

Nilai Aksi Unjuk Rasa Kivlan Zen Tak Bisa Didiamkan, Moeldoko: Berikutnya Ada Ajakan Merdeka

UPDATE TERBARU: Dokter Ungkap Penyebab Anggota KPPS Tewas, Sebut Ada Kelalaian dan Minta Otopsi

Karena puasa mereka hanya menahan lapar dan dahaga saja, sementara hatinya tidak bisa dijaga. Kelak nanti, mereka tetap akan dijebloskan ke neraka.

“Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan dari puasanya tersebut kecuali rasa lapar dan dahaga.”

"Namun ada di antara kaum muslimin yang melakukan puasa, dia tidaklah mendapatkan apa-apa kecuali lapar dan dahaga saja yang menghinggapi tenggorokannya."

Inilah yang disabdakan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang jujur lagi membawa berita yang benar, 

رُبَّ صَائِمٍ حَظُّهُ مِنْ صِيَامِهِ الجُوْعُ وَالعَطَشُ

“Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan dari puasanya tersebut kecuali rasa lapar dan dahaga.” (HR. Ath Thobroniy dalam Al Kabir dan sanadnya tidak mengapa. Syaikh Al Albani dalam Shohih At Targib wa At Tarhib no. 1084 mengatakan bahwa hadits ini shohih ligoirihi –yaitu shohih dilihat dari jalur lainnya)

Berikut golongan orang-orang yang rajin puasa tapi tetap masuk nereka dikarenakan kelalaian mereka saat menjalankan ibadah puasa seperti dilansir Wartakotalive.com dari Rumaysho.com.

1. Puasanya orang yang tidak salat

Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin –rahimahullah– pernah ditanya : Apa hukum orang yang berpuasa namun meninggalkan shalat?

Beliau rahimahullah menjawab, “Puasa yang dilakukan oleh orang yang meninggalkan shalat tidaklah diterima karena orang yang meninggalkan shalat adalah kafir dan murtad. Dalil bahwa meninggalkan shalat termasuk bentuk kekafiran adalah firman Allah Ta’ala,

فَإِنْ تَابُوا وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَآَتَوُا الزَّكَاةَ فَإِخْوَانُكُمْ فِي الدِّينِ وَنُفَصِّلُ الْآَيَاتِ لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ

”Jika mereka bertaubat, mendirikan sholat dan menunaikan zakat, maka (mereka itu) adalah saudara-saudaramu seagama. Dan Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi kaum yang mengetahui.” (QS. At Taubah [9] : 11)

Alasan lain adalah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved