Pemilu 2019

UPDATE TERBARU: Dokter Ungkap Penyebab Anggota KPPS Tewas, Sebut Ada Kelalaian dan Minta Otopsi

Tewasnya ratusan penyelenggara Pemilu 2019 diduga karena ada unsur kelalaian. Karena itu, negara perlu membentuk Tim Pencari Fakta (TPF).

Penulis: Suprapto | Editor: Suprapto
KOMPAS.com/JESSI CARINA
Salah seorang dokter syaraf, Ani Hasibuan, mengadukan masalah banyaknya petugas KPPS yang meninggal dunia saat menjalankan tugas, kepada Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah di Kompleks Parlemen Senayan, Senin (6/5/2019). 

Tewasnya ratusan penyelenggara Pemilu 2019 diduga karena ada unsur kelalaian. Karena itu, negara perlu membentuk Tim Pencari Fakta (TPF) untuk mengungkap penyebab kematian tersebut.

SEORANG dokter meminta dilakukan otopsi ratusan penyelenggara Pemilu 2019 meninggal yang diduga karena berbagai sebab.

Komisi Pemilihan Umum atau KPU diminta bertanggung jawab atas tewasnya anggota KPPS atau  Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara maupun petugas Pilpres 2019 atau Pileg 2019 lainnya.

Dokter ahli syaraf Ani Hasibuan menduga ada unsur kelalaian dalam proses rekrutmen maupun proses lainnya yang menjadi penyebab ratusan anggota KPPS tewas.

Karena itu, Ani Hasibuan yang sudah lakukan investigasi di Yogyakarta, meminta agar dilakukan pemeriksaan dan bila perlu otopsi terhadap para korban penyelenggara Pemilu 2019 yang tewas itu.

"Saya sejak awal sebagai dokter itu sudah lucu, ini bencana pembantaian atau pemilu, kok banyak amat yang meninggal. Orang pemilu kan happy mau dapat pemimpin baru atau gimana," ujar Ani Hasibuan.

THR Lebaran 2019 untuk PNS/TNI/Polri/Pensiun akan Dibagikan 24 Mei, Begini Rinciannya

Kondisi Darah Ani Yudhoyono Drop, Terus Ditemani Keluarga Hingga AHY Menangis

Nilai Aksi Unjuk Rasa Kivlan Zen Tak Bisa Didiamkan, Moeldoko: Berikutnya Ada Ajakan Merdeka

Ani Hasibuan kemudian menunjukkan beberapa hasil investigasi di Yogyakarta yang ditampilkan di Tv One.

Kesimpulan hasil investigasinya ptidak ada kaitan kelelahan dengan kematian anggota KPPS.

Artinya penyebab ratusan anggota KPPS tewas perlu diteliti lebih mendalam.

Ini beberapa data korban meninggal di Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

Nama Tg (52), asal Kabupaten Sleman, meninggal 19 April 2019 karena bunuh diri. Kemudian LS (60), Kabupaten Sleman, meninggal 23 April 2019 karena sakit. Nama SDT (51), Kabupaten Sleman, meninggal 22 April 2019 karena sakit dan terjatuh di kamar mandi.

BS, Kabupaten Sleman, meninggal 26 April 2019 karena kekelalahan setelah bekerja dan setelah itu sakit dan meninggal dunia. MS (63), Kabupaten Sleman, meninggal 22 April 2019. 

UPDATE REAL COUNT C1 Data 69 %: Suara Jokowi Capai Tertinggi dan Prabowo Terendah dalam 7 Hari Ini

424 Petugas KPPS Wafat, Fadli Zon: Dulu Ada Kerja Paksa Enggak Meninggal Sebanyak Ini

UPDATE TERBARU Hingga Senin Ini Anggota KPPS Jakarta Timur yang Meninggal Jadi 9 Orang

"Membunuh tanpa alasan 1 nyawa saja sama saja dengan membunuh satu dunia ini.  Ini ada 500 orang (meninggal) dan kita mau diam," ujar Ani Hasibuan dalam dialog di Tv One, Selasa (7/5/2019) malam.

"Yang ingin saya minta di sini, sebagai dokter sebagai rakyat, ayo dong diperiksa," tambah Ani Hasibuan. "Di Jogja ada korban, punya anak empat. Istri tidak kerja. Mau diapain sama negara tuh."

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved