Bulan Suci Ramadan

Hukum Salat Tarawih di Bulan Ramadan, Begini Kalau Kita Tidak Mengerjakan Salatnya

Para ulama sepakat bahwa salat tarawih hukumnya adalah sunah (dianjurkan), dan tidak wajib.

Warta Kota/Adhy Kelana
Ribuan jamaah mengikuti salat tarawih di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Sabtu (26/5). 

Diantara dalil yang menunjukkan bahwa shalat tarawih tidak wajib, bahwa di zaman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, salat tarawih berjamaah hanya dikerjakan selama 3 malam.

Sahabat Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu menceritakan,

صُمْنَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَمَضَانَ، فَلَمْ يَقُمْ بِنَا شَيْئًا مِنْهُ، حَتَّى بَقِيَ سَبْعُ لَيَالٍ، فَقَامَ بِنَا لَيْلَةَ السَّابِعَةِ حَتَّى مَضَى نَحْوٌ مِنْ ثُلُثِ اللَّيْلِ، ثُمَّ كَانَتِ اللَّيْلَةُ السَّادِسَةُ الَّتِي تَلِيهَا، فَلَمْ يَقُمْهَا، حَتَّى كَانَتِ الْخَامِسَةُ الَّتِي تَلِيهَا، ثُمَّ قَامَ بِنَا حَتَّى مَضَى نَحْوٌ مِنْ شَطْرِ اللَّيْلِ، فَقُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ لَوْ نَفَّلْتَنَا بَقِيَّةَ لَيْلَتِنَا هَذِهِ. فَقَالَ: «إِنَّهُ مَنْ قَامَ مَعَ الْإِمَامِ حَتَّى يَنْصَرِفَ، فَإِنَّهُ يَعْدِلُ قِيَامَ لَيْلَةٍ» ثُمَّ كَانَتِ الرَّابِعَةُ الَّتِي تَلِيهَا، فَلَمْ يَقُمْهَا، حَتَّى كَانَتِ الثَّالِثَةُ الَّتِي تَلِيهَا، قَالَ: فَجَمَعَ نِسَاءَهُ وَأَهْلَهُ وَاجْتَمَعَ النَّاسُ، قَالَ: فَقَامَ بِنَا حَتَّى خَشِينَا أَنْ يَفُوتَنَا الْفَلَاحُ، قَالَ: ثُمَّ لَمْ يَقُمْ بِنَا شَيْئًا مِنْ بَقِيَّةِ الشَّهْرِ

Kami berpuasa bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pada bulan ramadhan. Beliau tidak pernah mengimami shalat malam sama sekali, hingga ramadhan tinggal 7 hari.

Pada H-7 beliau mengimami kami shalat malam, hingga berlalu sepertiga malam. Kemudian pada H-6, beliau tidak mengimami kami.

Hingga pada malam H-5, beliau mengimami kami shalat malam hingga berlalu setengah malam. Kamipun meminta beliau, ‘Wahai Rasulullah, bagaimana jika kita tambah shalat tarawih hingga akhir malam?’

Kemudian beliau bersabda, ‘Barangsiapa yang shalat tarawih berjamaah bersama imam hingga selesai, maka dia mendapat pahala shalat tahajud semalam suntuk.’

Sering Terjadi Salah Kaprah Waktu Imsak, Ini Penjelasan yang Tepat dari Ustadz Adi Hidayat

Doa Niat dan Berbuka Puasa Ramadan Beserta Jadwal Imsakiyah di Beberapa Kota

Kemudian H-4, beliau tidak mengimami jamaah tarawih, hingga H-3, beliau kumpulkan semua istrinya dan para sahabat.

Kemudian beliau mengimami kami hingga akhir malam, sampai kami khawatir tidak mendapatkan sahur. Selanjutnya, beliau tidak lagi mengimami kami hingga ramadhan berakhir. (HR. Nasai 1605, Ibn Majah 1327 dan dishahihkan Al-Albani).

Kesimpulan yang bisa garis bawahi dari hadis di atas, bahwa para sahabat pada beberapa malam mereka tidak salat tarawih berjamaah, meskipun bisa jadi mereka salat tahajud di masjid. Akan tetapi mereka juga puasa dan tidak diperintahkan untuk meng-qhada’-nya.

Amal Wajib Vs Amal Sunah

         ***

 Ini Tata Cara Mandi Junub yang Benar Menurut Ustadz Abdul Somad (UAS) Jelang Puasa Ramadan 2019

 Penjelasan Lengkap Ustadz Abdul Somad (UAS) Soal 2 Doa Buka Puasa Sesuai Sunnah Rasulullah SAW

 Ini Jadwal Imsak Puasa Hari Pertama Ramadan 1440H atau Senin 6 Mei 2019

 Ini Jadwal Imsak Puasa Hari Pertama Ramadan 1440H atau Senin 6 Mei 2019

 Sering Terjadi Salah Kaprah Waktu Imsak, Ini Penjelasan yang Tepat dari Ustadz Adi Hidayat

 

 

 UPDATE Real Count C1 Pilpres Senin 14:30: Fakta Salah Jumlah Pada TPS Prabowo Raih Suara 0 di Bali 

 Fahri Hamzah Baru Tahu Real Count KPU Tak Diatur Undang-undang, Ia Takutkan Ini Jika Tidak Ditutup

 Mantan Panglima TNI Sebut Kapal TNI yang Diseruduk Kapal Vietnam Tak Layak Dipakai Bertempur

 Anak Pertama Raditya Dika dan Anissa Aziza Lahir di Hari Pertama Bulan Puasa, Ini Namanya

 

 

 Kehamilan Artis Lucinta Luna Asli atau Palsu? Begini Kata Sang Fotografer Mario Ardi

 Kabar Sempat Perang Dingin, Begini Penampakan Luna Maya dan Ayu Ting-Ting Saat Duduk Bareng

 Kursus Masak Demi Suami, Intip Menu Sahur dan Buka Puasa Syahrini dan Reino Barack

 Andre Taulany Sudah Minta Maaf Soal Badan Nabi Atau Kebon, MUI Harap Masyarakat Memaafkan

         ***

Bagian dari kaidah syariat, amal wajib lebih diutamakan dari pada amal sunah.

Dalam hadis qudsi, dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengabarkan, bahwa Allah berfirman,

وَمَا تَقَرَّبَ إِلَيَّ عَبْدِي بِشَيْءٍ أَحَبَّ إِلَيَّ مِمَّا افْتَرَضْتُ عَلَيْهِ

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved