Tips Agar Tak Jadi Korban Pembobol Rekening Bermodus Ganjal ATM Pakai Tusuk Gigi

Mereka ditangkap di tempat persembunyiannya di Kampung Melayu, Jakarta Timur pada 25 Maret 2019.

Penulis: Budi Sam Law Malau |
Warta Kota
Konpers pengungkapan kasus sindikat ganjal ATM di mapolda metro jaya. 

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono menuturkan, kawanan pelaku ini mengaku sudah empat kali beraksi.

Setiap beraksi uang yang mereka gasak antara Rp 15 juta sampai Rp 25,7 juta.

"Namun masih kami dalami lagi, apakah mereka sudah lebih dari 4 kali beraksi," kata Argo Yuwono.

Hasil Hitung Cepat Baru Boleh Dipublikasikan Mulai Pukul 15.00, Ini Daftar 40 Lembaga Survei Resmi

Empat lokasi aksi yang diakui pernah dilakukan mereka, kata Argo Yuwono, adalah:

- ATM BCA Casablanca, Jakarta Selatan, dengan nilai kerugian korban Rp 15 juta;

- ATM BCA RS Islam, Jakarta Pusat, dengan nilai kerugian Rp 24 juta;

Penculik Anak di Bekasi Gunting Rambut Korban, Sang Ibu Janji Tak Bakal Ngekos Lagi

- ATM BCA di daerah Jatinegara, Jakarta Timur, dengan nilai kerugian Rp 17,2 juta; dan

- ATM BCA di daerah Kampung Melayu, Jakarta Timur, dengan kerugian Rp 23.614.000.

Terungkapnya kasus ini, kata Argo Yuwono, berawal dari laporan korban bernama Hari Suyono, pada Februari 2019 sampai Maret 2019 lalu.

Bawaslu Ciduk Pria di Depan Rumah M Taufik, Hukuman Ini Menanti Jika Terbukti Lakukan Politik Uang

"Di mana korban merasa uang di rekening ATM-nya berkurang, padahal korban tidak jadi melakukan transaksi," kata Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Senin (15/4/2019).

Selanjutnya, kata dia, dari laporan korban dan warga lain tentang maraknya pembobolan rekening nasabah, petugas melakukan penyelidikan untuk mengetahui identitas dari para pelaku kejahatan tersebut.

"Sehingga pada Hari Senin tanggal 25 Maret 2019, petugas berhasil melakukan penangkapan terhadap dua orang pelaku tindak pidana pencurian dengan pemberatan ini," papar Argo Yuwono.

Besok Diliburkan, Ini Jadwal Pelayanan Penerbitan SIM pada 18-20 April 2019

Dari pengakuan mereka, lanjut Argo Yuwono, pelaku kerap beraksi bersama-sama, dengan sasaran nasabah yang akan mengambil uang di lokasi mesin ATM yang sepi.

"Dua pelaku G dan AF ini memiliki peran masing-masing saat beraksi. G berperan mengawasi keadaan sekitar TKP pada saat tersangka Wandi yang kini DPO, mengambil kartu ATM korban," jelasnya.

Ketika korban kebingungan dan panik karena kartu ATM-nya tidak bisa masuk mesin ATM, tambah Argo Yuwono, tersangka berpura-pura membantu korban, dengan mengarahkan korban untuk menekan tombol cancel.

Ini yang Bakal Dilakukan Jokowi Setelah Mencoblos

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved