Mutilasi Guru Honorer

Update Terbaru Kasus Mutilasi Guru Honorer, Pelaku Punya Facebook Dokter Cinta, Isinya Begini

Ternyata Begini Isi Facebook Pelaku Mutilasi Guru Honorer. Mari kita simak selengkapnya.

YouTube/TribunSolo Official
Sadis dan Berdarah Dingin Habisi Budi Hartanto, Ternyata Begini Isi Facebook Aris Sugianto. Aris Sugianto, pelaku mutilasi guru honorer Budi Hartanto saat berkelit di depan penyidik. 

Termasuk video saat dibesuk sejumlah rekannya saat menjalani rawat inap di salah satu rumah sakit.

Namun di akun facebook miliknya tidak ada kontak pertemanan dengan Budi Hartanto, guru honorer yang menjadi korban mutilasi.

Beberapa unggahan status facebook, misalnya pada 27 Oktober 2018 menulis, "Pengecut itu selalu memanfaatkan temannya untuk membantu. One by one itu baru gentlemen. Dasar kau pengecut.....:

Status lainnya yang sempat diunggah seperti tulisan "Loro...atiku loro. Seng ta tresno ora rumongso".

Ini Daftar 33 Lembaga Survei Terdaftar Resmi di KPU dan Hasil Survei Terakhir Mereka

Ini Testimoni Penolakan Ustadz Abdul Somad Saat Diberi Hadiah Mobil

Namun sebelumnya polisi mengungkapkan hubungan asmara korban dengan dua pelaku.

Seperti telah diberitakan sebelumnya, guru honorer korban pembunuhan sadis di Blitar memiliki orientasi seks yang berbeda, termasuk juga dua orang pelaku pembunuhnya.

Pihak kepolisian juga mengatakan jika motif asmara menjadi landasan adanya pembunuhan yang menewaskan seorang guru honorer di Kediri.

"Sudah kami duga sejak awal pelaku adalah sangat mengenal korban. Keduanya diduga memiliki hubungan spesial dengan korban.

"Karena itu kami membaca ada hubungan asmara antara pelaku dan korban," kata Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera, Jumat (12/4/2019).

Sayangnya, Barung enggan membeber kisah asmara tersebut.

Ini Daftar 33 Lembaga Survei Terdaftar Resmi di KPU dan Hasil Survei Terakhir Mereka

Ini Testimoni Penolakan Ustadz Abdul Somad Saat Diberi Hadiah Mobil

Keduanya, lanjut Barung, merupakan teman dekat dalam sebuah komunitas.

"Bahkan (korban dan 2 pelaku) pernah memiliki hubungan spesifik dengan orientasi pada komunitas tertentu," terang Barung.

Namun ia membocorkan jika korban sering berganti pasangan.

Diduga korban dan kedua pelaku, AP dan AJ, juga ikut satu komunitas tertentu.

AP dan AJ, ungkap Barung, memiliki kecenderungan perilaku yang 'melambai'.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved