Operasi Tangkap Tangan

Butuh Waktu Sebulan Masukkan Uang Rp 8 Miliar ke 400 Ribu Amplop Serangan Fajar Bowo Sidik Pangarso

TIM penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) harus bekerja keras membuka 400 ribu amplop berisi uang yang diduga untuk serangan fajar Pemilu 2019.

Warta Kota/Henry Lopulalan
Penyidik KPK menunjukkan uang tunai yang dikemas dalam 84 kardus dalam operasi tangkat tangan anggota DPR Bowo Sidik Pangarso 

Keberadaan cap jempol dalam amplop milik Bowo Sidik Pangarso tersebut sebelumnya masih menjadi misteri.

Pada saat konferensi pers penetapan tersangka yang digelar di Gedung Merah Putih KPK, Kamis (28/3/2019), awak media sempat menanyakan dugaan adanya cap jempol dalam amplop tersebut. Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan langsung membantah isu tersebut.

Saat sejumlah jurnalis meminta amplop dibuka, Febri Diansyah memberikan penjelasan bahwa bila amplop dibuka, maka akan mengubah kondisi barang bukti.

Pengamen Jalanan Kejang-kejang Setelah Minum Obat Batuk Cair Satu Boks

Karena itu, ada prosedur hukum yang mesti dilewati bila ingin membuka amplop itu.

“Kalau dibuka, tentu harus dibuat berita acara dan hal lain-lain yang tidak mungkin bisa dilakukan di ruangan ini,” jelas Febri Diansyah saat mendampingi Basaria Panjaitan dalam konferensi pers.

Bowo Sidik Pangarso diduga menerima suap sebesar Rp 310 juta dan USD 85.130 atau sekitar Rp 1,3 miliar, dari Marketing Manajer PT Humpuss Transportasi Kimia (HTK) Asty Winasti.

Minta Maaf kepada Amien Rais, Ratna Sarumpaet: Dia Termasuk Orang yang Ikut Saya Susahin

Suap diberikan kepada Bowo Sidik Pangarso sebagai bagian dari komitmen fee, lantaran dia membantu PT HTK mendapatkan kembali kontrak kerja sama dengan PT Pupuk Indonesia Logistik (Pilog), untuk mendistribusikan pupuk yang diproduksi PT Pupuk Indonesia.

Selain dari PT HTK yang merupakan unit usaha Humpuss Grup milik Hutomo Mandala Putra atau yang akrab dipanggil Tommy Soeharto, Bowo Sidik Pangarso juga diduga telah menerima gratifikasi sebesar Rp 6,5 miliar.

Jika ditotal dengan suap dari PT HTK, maka angkanya mencapai Rp 8 miliar.

Pohon Tumbang Tewaskan Satu Pengunjung Taman Margasatwa Ragunan, Ini Identitas Korban

Niat Bowo Sidik Pangarso seperti kata KPK, uang Rp 8 miliar yang dipecah dalam nominal Rp 20 ribu dan Rp 50 ribu itu, bakal digunakan untuk kebutuhan 'serangan fajar'.

Karena, Bowo Sidik Pangarso akan mencalonkan diri kembali sebagai anggota DPR periode 2019-2024. Dia merupakan caleg di daerah pemilihan Jawa Tengah II.

"Jadi ini tidak usah dibawa ke politisasi. Kita di sini tidak bicara politisasi. Ini adalah faktanya. Saya hanya mengimbau masyarakat pintar memilih," ucap Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan kepada wartawan, Jumat (29/3/2019).

KPK Sudah Buka 15 Ribu Amplop Serangan Fajar Bowo Sidik Pangarso, Uang di Dalamnya Ada Rp 300 Juta

"Jadi ini jangan dibawa-bawa ke ranah politik, tapi ini fakta yang kita temukan di lapangan, supaya tidak dilakukan oleh yang lain juga," sambungnya.

Muncul kabar uang pecahan Rp 20 ribu dan Rp 50 ribu yang tersebar di 400 ribu amplop itu, tidak digunakan untuk kepentingan Bowo Sidik Pangarso sendiri, melainkan untuk kepentingan partai terkait Pilpres 2019.

Menanggapi hal itu, Basaria Panjaitan memastikan uang Rp 8 miliar 'serangan fajar' Bowo Sidik Pangarso diperuntukkan bagi dirinya sendiri.

Tiga Tahun Beruntun Sri Mulyani Dinobatkan Sebagai Menteri Keuangan Terbaik se-Asia Pasifik

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved