Pemilu 2019
Wiranto: Hoaks Adalah Teror, Segera Kita Atasi dengan Tegas dan Keras!
Wiranto menyebut hoaks alias berita bohong merupakan teror pemilihan umum serentak 2019.
Untuk itu, ia meminta masyarakat tidak resah soal isu tersebut.
"Keadaan masih terkendali dengan baik sampai sekarang mudah-mudahan hingga pemilu. Sehingga, masyarakat tidak perlu resah, jangan percaya ada isu ini," tegas Wiranto.
Mantan Panglima ABRI itu juga meminta masyarakat tetap berada di Indonesia, dan tidak perlu percaya isu tersebut.
• Tak Cuma Jadi Penjamin, Fahri Hamzah Juga Siap Menjadi Saksi Meringankan untuk Ratna Sarumpaet
Ia meminta masyarakat tetap tenang dalam memilih capres-cawapres dan caleg di Pemilu 2019.
"Sampai-sampai akan tinggalkan Indonesia menghindari kerusuhan. Karena tidak ada kerusuhan, kita minta masyarakat tetap tinggal di tempat melaksanakan kewajiban memilih siapa calon presiden dan calon legislatif yang dipilih ya," beber Wiranto.
Sebelumnya, Wiranto meminta masyarakat tak main-main dalam menentukan pilihannya di Pilpres dan Pileg 2019.
• Makna Angka 14 yang Bertebaran di Senapan Brenton Tarrant
Wiranto menegaskan, masyarakat harus memilih pemimpin berdasarkan pengalaman dan ‘track record’ atau rekam jejak.
“Kita akan menghadapi Pilpres dan Pileg 2019. Kelihatannya sederhana, tinggal pilih pemimpin lalu selesai, padahal tidak, kita harus memilih pemimpin berdasarkan pengalaman dan jelas rekam jejaknya,” ujar Wiranto ditemui di Kantor Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (4/2/2019).
Pria yang juga menjabat Ketua Dewan Pembina Partai Hanura itu menyatakan, jika memilih pemimpin yang tak berpengalaman dan memiliki rekam jejak jelasm maka kehancuran bagi negeri ini tinggal menunggu waktu.
• BREAKING NEWS: Segini Jumlah Uang yang Ditemukan KPK di Laci Meja Ruang Kerja Menteri Agama
“Kalau menyerahkan suatu urusan kepada yang bukan ahlinya, maka tinggal menunggu kehancuran, karena memilih pemimpin dalam pemilu adalah bagaimana menentukan nasib kita lima tahun mendatang, itu intinya,” tegas mantan Panglima ABRI tersebut.
“Kalau diibaratkan kita mau wisata, kita pasti memilih sopir bus yang andal untuk menuju tempat wisata yang sulit. Kalau sopir bemo kemudian ditunjuk sebagai pemimpin, maka kita mempertaruhkan nyawa, bisa sial kita,” imbuhnya.
Wiranto menuturkan, aparatur sipil negara (ASN), TNI, dan Polri, wajib untuk terus menyampaikan kepada masyarakat agar tidak salah memilih pemimpin.
• Jokowi Nekat Kunjungi Lokasi Ledakan Bom Sibolga, Iwan Fals: Duh Pak, Ini Bukan Soal Berani
“ASN, TNI, dan Polri memang harus netral, tapi menjadi tugasnya juga untuk memberi pencerahan kepada masyarakat agar tak salah memilih pemimpin,” jelasnya.
Wiranto juga pernah mengingatkan bahwa Indonesia adalah negara teraman nomor kesembilan di dunia.
Menurut Wiranto, Indonesia juga merupakan negara dengan tingkat kepercayaan kepada pemerintah tertinggi di dunia, menurut survei Organization for Economic Cooperation and Development (OCED) pada 2017 silam.
• Fahri Hamzah Berikan Peringatan: Waspadalah Telur akan Ditamparkan di Wajah Atau Kepalamu