JS Prabowo Sarankan Menwa dan Pramuka Gantikan Tugas TNI dengan Cara Mendaftar ke Robertus Robet
JS Prabowo dengan tegas membantah tuduhan telah melaporkan Robertus Robet ke polisi, yang disebarkan sejumlah pihak.
Robertus Robet telah menyanyikan sebuah lagu yang menyulut kemarahan sejumlah kalangan TNI.
Karena itu, Letjen JS Prabowo juga menyampaikan sebuah status, yang dikutip Warta Kota, terkait dengan lagu yang dinyanyikan oleh Robertus Robet.
Secara terbuka, Letjen JS Prabowo juga menantang aktivis yang membela upaya penegakan hukum kepada diri Robertus Robet tersebut.
Soalnya sejumlah kalangan aktivis yang dikabarkan telah mengaku sebagai pejuang demokrasi dan Hak Asasi Manusia diam saja terhadap upaya kriminalisasi yang terjadi.

• Alasan Said Didu Ungkap Acara Kegiatan Pemerintah Tidak Boleh Dibiayai CSR BUMN
• Johan Budi Jadi Caleg PDIP, Said Didu Benarkan Pernyataan Fahri Hamzah Soal KPK
• Emha Ainun Najib Menguak Ini Dia Kesalahan Prabowo Subianto dalam Kasus Penculikan Aktivis
Terakhir, persekusi dan kriminalisasi dialami oleh Rocky Gerung, Neno Warisman, dan Muhammad Said Didu.
Upaya untuk memersekusi dan memenjarakan Rocky Gerung tengah dilakukan dan sejauh ini belum membuahkan hasil seperti yang diharapkan para pelaku.
Bahkan, Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto sampai berpolemik dengan sosok Rocky Gerung yang kemudian disemprot oleh Rocky Gerung karena menuduhnya telah menghina KH Agus Salim.
Terakhir, Rocky Gerung dilaporkan telah melecehkan KH Agus Salim, padahal kisah yang disampaikannya justru pujian untuk tokoh tersebut.
Kisah serupa juga disampaikan sejumlah kalangan lainnya di antaranya dilakukan oleh Ustadz Adi Hidayat.
Mengapa tidak minta agar proses hukum lainnya spt kasusnya HRS, Alvian Tanjung, dan Ahmad Dhani dihentikan?
• Heboh Aktivis Robertus Robet Nyanyikan Lagu Kebencian pada TNI, Ubah Lirik ABRI Jadi Begini
• UPDATE - Robertus Robet Ungkap Lagu ABRI (TNI) Dinyanyikan untuk Melawan Kembalinya Militerisme
JS Prabowo juga menyampaikan link berita terkait kembali jatuhnya korban dari TNI karena dibunuh oleh teroris di Papua.
Mereka menyusul peristiwa pembantaian sejumlah pekerja konstruksi jalan tol, yang kasusnya tidak kunjung diselesaikan juga.
Saya ikut BERDUKA,
Sdh 3 bln sejak penembakan yg menewaskan puluhan karyawan sipil di Papua, pelakunya blm dpt ditangkap, sebaliknya yg terjadi malah bertambahnya korban jiwa dari Prajurit TNI.
Perlu dilakukan evaluasi menyeluruh thd peristiwa ini.