Kisah Nenek Suhermin yang Hidup Sebatangkara, Memulung Barang Bekas dan Berjalan Puluhan Kilometer
Kisah Nenek Suhermin yang hidup sebatangkara, menyambung hidup dengan memulung barang bekas di jalan dan berjalan puluhan kilometer.
Editor:
PanjiBaskhara
Tribunpalu.com/Abdul Humul Faaiz
Kisah Nenek Suhermin yang hidup sebatangkara, menyambung hidup dengan memulung barang bekas di jalan dan berjalan puluhan kilometer.
Jika penuh, maka dia akan kembali ke rumahnya di Desa Binangga.
"Kalau ini karung sudah penuh, yah pulang mas, tapi kalau belum yah tidak," katanya.
Untuk menjualnya, Suhermin harus mengumpulkan belasan karung platik bekas. Jika sudah tercapai, ia harus menyawa mobil untuk mengangut karung miliknya dengan biaya Rp 50 ribu.
"Satu kali angkut saya bisa dapat Rp 200, dipotong biaya mobil, Rp 50 ribu," jelasnya.
Suhermin tak pernah sedih dengan kondisi kehidupannya saat ini. Menurutnya, jika kita selalu bersyukur, kebahagiaan akan selalu menyertai.
"Hidup itu sudah ada yang atur mas, kita cukup jalani saja," tandasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunpalu.com dengan judul "Kisah Suhermin, Nenek Pemulung yang Hidup Sebatangkara"