Kuasa Hukum Tiga Emak-emak Nilai Kasus Kliennya Tidak Seberat Perkara ABG Ancam Tembak Jokowi

Elyasa Budianto menambahkan, berdasarkan pendapatnya, perkara ini tidak akan terbukti di pengadilan.

Penulis: Muhammad Azzam |
WARTA KOTA/MUHAMMAD AZZAM
Elyasa Budianto, kuasa hukum tiga emak-emak tersangka kasus ujaran kebencian terhadap Jokowi. 

"Saya terima kasih, sudah ada tim kuasa hukum utusan Prabowo-Sandi buat bantu kasus anak saya," katanya.

Namun, tak hanya kuasa hukum, lanjut Hariyani, dirinya juga meminta Prabowo-Sandi memperhatikan nasib ketiga anak Ika Peronika terhadap Presiden Joko Widodo.

"Tolong juga perhatikan anak-anaknya Ika, masih usia 5 tahun, SD, dan SMA kelas 1," ungkapnya.

Mahfud MD Bilang Pemerintah Bisa Diperkarakan Jika Menolak Berikan Data Lahan Berstatus HGU

Sambil menahan tangis, Hariyani meminta agar anaknya tidak diproses hukum.

"Saya sampaikan permohonan maaf ke Pak Jokowi atas kesalahan anak saya. Kasihan anaknya masih pada kecil. Mohon maaf pak, mohon maaf pak, kalau anak saya salah," kata Haryani.

Hariyani menilai anaknya tidak bersalah, karena hanya terbawa suhu politik. Anaknya juga tidak paham dan mengerti soal hukum.

Maruf Amin Mengaku Dapat Julukan Kiai Jarum Super Setelah Jadi Cawapres Jokowi

"Anak saya hanya pendukung setia saja. Anak saya enggak ngerti, jadi dia anggap yang dilakukannya biasa-biasa saja. Saya mohon dicabut, pertimbangkan lagi. Jangan sampai berjalan proses hukumnya," tutur Hariyani.

Kini, kata Haryani, ketiga anak Ika Peronika diurus oleh dirinya. Sebab, suami Ika Peronika kerja seharian.

"Anaknya Ika, atau cucu, saya urus. Kasihan dia suka tanyain ibunya. Anaknya sering nangis. Saya bingung jelasinnya, anak usia 5 tahun, SD sama SMA kelas 1," paparnya.

Jelang Laga Final Indonesia Vs Thailand, Media Vietnam Lempar Isu Marinus Wanewar Palsukan Umur

Di akhir wawancara, Haryani terus berulang kali menyampaikan permohonan maaf kepada Presiden Joko Widodo atas perbuatan dan kesalahan anaknya.

"Permintaan maaf saya sampaikan, meski kata saya si enggak salah. Kalau yang punya kewenangan bilang bersalah, saya memohon maaf sebesar-besarnya. Lepaskan anak saya yang enggak tahu apa apa," ucapnya.

"Lepaskan, mungkin dia kurang ngerti, baru-baru tahu begitu. Sebesar-besarnya saya minta maaf ke Pak Jokowi. Kasihan anak-anaknya masih kecil-kecil," sambungnya, sambil meneteskan air matanya.

Begini Kronologi Kebakaran di RSUD Kota Tangerang yang Bikin Pelayanan Lumpuh Total

"Saya minta maaf, saya minta maaf. Maafkan anak saya, lepaskan anak saya. Saya minta maaf. Mohon maaf Pak Jokowi, maafin anak saya. Tolong lepaskan, mohon maaf Pak Jokowi," cetusnya.

Sebelumnya, beredar video dugaan kampanye hitam dan ujaran kebencian kepada Presiden Joko Widodo.

Dalam video itu, ketiga emak-emak berbicara dengan Bahasa Sunda kepada seorang bapak pemilik rumah di depan rumahnya. Keduanya mengatakan Jokowi akan melarang azan berkumandang jika menjadi Presiden lagi.

Maruf Amin Bilang Jin di Istana Negara pada Kabur Sejak Jokowi Gelar Zikir Rutin

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved