Pilpres 2019

Syekh Abdul Somad Ungkap Rahasia Sesungguhnya Dirinya Menampik Posisi Cawapres Prabowo Subianto

Dalam sejumlah kesempatan, Syekh Abdul Somad menjelaskan dirinya akan menekuni jalur dakwah dan tidak mengisi jabatan sebagai wapres.

Editor: Gede Moenanto
Instagram
Syekh Abdul Somad ungkap alasan menolak jadi pendamping Prabowo Subianto sebagai cawapres yang diusulkan Ijtima Ulama. 

Abdul Somad secara resmi sudah menyandang gelar Syekh, sehingga dirinya sekarang banyak disapa dengan sebutan Syekh Abdul Somad.

Dalam sejumlah kesempatan, Syekh Abdul Somad menjelaskan dirinya akan menekuni jalur dakwah dan tidak mengisi jabatan sebagai wapres.

Dirinya memang dicalonkan menjadi cawapres untuk mendampingi Prabowo Subianto, tapi ditolak oleh Syekh Abdul Somad.

Sejumlah alasan sudah pernah disampaikan sebelumnya, tapi ada alasan di balik penolakannya tersebut.

"Ada yang berjuang lewat berbagai cara termasuk melalui syair dan untuk menentukan yang hak dan batil," katanya.

Salah satunya bisa disimak dalam video singkat berikut ini dan ada sejumlah alasan lainnya yang di antaranya bisa disimak di berbagai aplikasi di dunia maya.

Berikut, meupakan salah satu alasan yang diungkapkannya.

Dalam kaitan ini, Syekh Abdul Somad menampilkan sejumlah alasan di balik penolakannya untuk mendampingi Prabowo Subianto menjadi calon wakil presiden (cawapres).

Dalam sebuah ceramahnya, dirinya menjelaskan, jika dirinya tetap maju, maka akan terjadi perang ayat para pendukung.

"Coba bayangkan, kalau seandainya saya jadi cawapres, maka yang dukung saya akan baca surah Al Ikhlash, ...Allahu Somad," katanya.

Sementara di seberang akan membaca Al Fatihah, yang diakhiri dengan, Amin.

Amin itu mengarah pada nama Maruf Amin dan Somad mengarah pada Syekh Abdul Somad, belum kalau digunakan ayat lainnya.

Nama Somad memang disebut dalam surah Al Ikhlash.

Surah pendek yang termasuk bagian dari juz 30 ini memang sering dibaca dan dihapal karena merupakan salah satu surah pendek yang mudah dihapal oleh umat Islam.

Keceriaan Syekh Abdul Somad
Keceriaan Syekh Abdul Somad (Warta Kota/Istimewa)

Surah pendek ini juga sering menjadi pilihan bacaan dalam surah setelah imam membacakan surah Al Fatihah.

Syekh Abdul Somad menyatakan, perang ayat antarumat akan terjadi.

Solat pun, kata Syekh Abdul Somad, akan kacau.

"Nanti, pendukung saya, saat solat akan menyatakan waladh dholin, maka jamaah akan menjawab, Somad, kan kacau ini," katanya.

Syekh Abdul Somad ungkap alasan menolak jadi pendamping Prabowo Subianto sebagai cawapres yang diusulkan Ijtima Ulama.
Syekh Abdul Somad ungkap alasan menolak jadi pendamping Prabowo Subianto sebagai cawapres yang diusulkan Ijtima Ulama. (Instagram)

Masjid jadi rusak, yang tidak memilih Syekh Abdul Somad pun akan menjadi menyebutkan Somad padahal seharusnya umat menjawab, Aamiin.

Saat mendengarkan keterangan itu, peserta ceramah pun menjadi riuh untuk menanggapi penyampaian alasan Syekh Abdul Somad yang sangat lugas tersebut.

Nama Syekh Abdul Somad pun menjadi pilihan yang disampaikan saat berlangsungnya Ijtima Ulama I dan Ijtima Ulama II.

Sujiwo Tejo Semprot Narsum ILC Disebutnya Biadab Sementara Aa Gym Undang Ahok Ikut Reuni Akbar 212

Thug Life Kala Haris Azhar Tak Surut Nyali Digertak Ngabalin Bilang Apanya yang Mau Ditanggapi

Reaksi Keras Ustadz Abdul Somad Terhadap Pernyataan yang Gaji Kamu Siapa yang Diungkap Rudiantara

Setelah sekian lama memendam alasan tersebut, akhirnya Syekh Abdul Somad menyampaikan alasan sebenarnya di balik penolakannya.

Sejumlah umat Islam selalu mendoakan yang terbaik untuk guru Syekh Abdul Somad yang menjadi penceramah paling populer di Indonesia, saat ini.

Setiap penyelenggaraan ceramah yang menghadirkan Syekh Abdul Somad selalu penuh sesak dan bisa disaksikan melalui drone tentang peserta ceramahnya.

Dalam sejumlah kesempatan, Syekh Abdul Somad menyatakan, ceramahnya di sejumlah tempat selalu disaksikan dengan jumlah orang yang terbatas.

"Pahala anak muda yang kemudian menyebarkan ceramah saya melalui berbagai aplikasi itu akan mengalir pahala kepada dia," katanya.

Soalnya, kata Syekh Abdul Somad, saat ceramah di stadion, maka yang menyaksikannya hanya orang di stadion itu.

"Tapi, dengan kreativitas anak muda, mereka merekam, memotong video dan menyajikannya dengan baik, maka pahalanya akan diterima oleh mereka," katanya.

Syekh Abdul Somad juga dijagokan akan tampil sebagai salah satu tokoh Nahdlatul Ulama dan dijagokan meraih posisi Ketua Umum Nahdlatul Ulama.

Fakta ini juga menjadi salah satu faktor yang memicu terjadinya gesekan di mana di sejumlah lokasi, khususnya di Jawa Tengah dan beberapa lokasi lain, Syekh Abdul Somad ditolak ormas tertentu.

Syekh Abdul Somad sudah mengadukan masalahnya di antaranya di Polda Bali, saat dirinya dipersekusi, tapi kasusnya pun tidak ada kejelasannya.

Dalam kasus itu, bahkan Syekh Abdul Somad dihadang dengan sejumlah orang menenteng senjata tajam.

Emha Tunjuk Keturunan PKI Bahkan Bisa Jadi Staf Presiden dan Minta Kontroversi PKI Diakhiri saja

Mahfud MD Lantang Tolak Negara Minta Maaf ke PKI Sama Persis Seperti Pandangan Emha

Ustadz Abdul Somad Geregetan Jawab Pertanyaan Terkait Pilihan Mana yang Harus Dipilih

Membludaknya sejumlah peserta ceramah Syekh Abdul Somad di dalam dan luar negeri di antaranya karena kepiawaian Syekh Abdul Somad untuk menyampaikan materi yang sangat diperlukan umat Islam.

Di samping itu, yang paling dinantikan adalah sesi tanya jawab.

Dalam kesempatan tanya jawab tentang berbagai persoalan kehidupan baik agama dan persoalan lain, Syekh Abdul Somad mampu memberikan jawaban yang memuaskan.

Dalam kesempatan ceramahnya, Syekh Abdul Somad kembali menegaskan bahwa umat Islam harus berpolitik. 

Umat Islam harus mempunyai kekuasaan karena jika tidak, maka umat Islam akan menjadi bulan-bulanan.

Meski, Syekh Abdul Somad telah memutuskan untuk tidak menerima posisi menjadi cawapres

Dengan tegas Syekh Abdul Somad menyatakan, umat Islam harus masuk politik dan kemudian merebut kekuasaan.

Hal tersebut juga dicontohkan oleh Baginda Nabi Muhammad SAW. 

Karena itu, Syekh Abdul Somad minta agar umat Islam selalu berpolitik agar tidak menjadi korban.

Sumber: Warta Kota
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved