Kekerasan terhadap Anak
Orangtua Murid Tidak Menyangka Ada Dugaan Kekerasan terhadap Siswa di Sekolah Dasar Anaknya
Para wali murid di sekolah dasar tempat buah hatinya belajar tidak mengetahui dugaan kasus kekerasan terhadap anak.
Penulis: Fitriyandi Al Fajri |
Siti Sjahrianti menjelaskan, luka memar pada JMH itu disebabkan karena jatuh dari beberapa anak tangga. Banyak saksi yang melihatnya saat JMH jatuh dari tangga.
"Memang terluka dia, karena jatuh dari tangga, mungkin ortunya mendengar salah satu pihak dengan anak saja," katanya.
Menurut dia, siswanya itu membutuhkan bimbingan karena mengalami speech delay.
Dia menjelaskan, JMH terjatuh dari tangga saat bercanda dengan teman-temannya hingga terdorong, lalu terjatuh membentur tangga, Kamis (7/2/2019).
"Pas jatuh teman JMH kan kasih tahu ke kita. Saya tanya enggak kenapa-kenapa, belum kelihatan luka memarnya. Kamis itu JMH sampe sore, jam 2 belum dijemput. Menjelang jam 3, dia masih dalam keadaan nyaman," ucapnya.
Siti Sjahrianti menegaskan bahwa sekolah mempunyai aturan guru tidak boleh melakukan tindakan kekerasan fisik.
"Kami dari awal mewanti-mewanti jangan melukai anak secara fisik. Saya tanyakan ke wali kelasnya, saya tanya juga enggak pernah cubit atau lakukan kekerasan pada murid itu,"ucapnya.
Sementara itu, Harry Mulyadi (40), wali kelas JMH juga membantah dirinya melakukan tindak kekerasan kepada muridnya itu.
"Saya menyangkal, itu fitnah yang keji kepada saya. Saya tidak pernah cubit atau lakukan tindakan kekerasan sama JMH dan semua murid. Saya sudah 15 tahun mengajar di sini," ucapnya.
Harry Mulyadi menjelaskan, meskipun berkebutuhan khusus, JMH dinilai lebih baik dan tidak perlu ada yang di koreksi.
"JMH anaknya fine-fine saja, tidak perlu tindakan korektif apalagi korektif secara fisik. Kita ada dua murid ABK, kalau yang satu harus dapat perhatian lebih makanya duduk di dekat saya. Kalau JMH saya lepas karena sudah bisa nulis dan membaca," ucapnya.
Kemudian ada dugaan penganiayaan terjadi karena JMH lupa membawa buku pelajaran matematika saat pelajaran berlangsung juga dibantah Harry.
Dia menjelaskan, justru saat itu dia tidak menanyakan perihal buku matematika kepada JMH.
"Saya enggak menayakan soal buku matematika. Hari Kamis itu saya enggak intens karena tidak perlu tindakan korektif terhadap anak," ujarnya.