Apa Kabar Pasar Kue Subuh Senen, Mencari Aneka Kue Harga Ramah Kantong
Pasar kue subuh senen masih eksis hingga kini. Sentra aneka kue tersebut sudah ada sejak 1988.
Pasar Kue Subuh Senen yang sudah ada sejak 1988 itu masih bertahan hingga saat ini meski mengalami pembeli yang datang sudah berubah tidak seperti 10 tahun lalu. Apalagi di tempat itu pernah terbakar dua kali.
WARTA KOTA, PALMERAH--- Malam itu waktu menunjukkan pukul 22.00 WIB. Meski demikian, sudah terlihat aktivitas pada malam itu.
Beberapa pedagang masih menyiapkan lapak dan menata aneka kue jualannya.
Sebagian pedagang masih sibuk mengambil pasokan aneka kue dan jajanan dari dalam truk yang parkir di luar area pasar.
• Pasang Surut Kue Subuh Pasar Senen
Hampir setiap malam puluhan truk atau mobil boks datang untuk memasok aneka kue ke tempat itu.
Luas area untuk berjualan lebih kurang 1.769 meter persegi dan dipenuhi sekitar 700 meja yang dimiliki oleh puluhan pedagang.
Di tempat itu menawarkan beragam jajanan pasar dan kue dengan harga ramah kantong.
Hampir seluruh jenis kue-kue basah tersedia di pasar ini.
Seperti lemper, kue putu ayu, bolu kukus, kue talam, bika ambon, kue sus, bolen pisang, dadar gulung, bakpao, dan masih banyak aneka kue yang ada.
• Korban Kebakaran Pasar Senen Enggan Gantian Berjualan dengan Pedagang Kue Subuh
Harga yang ditawarkan ramah di kantong. Mulai dari Rp 800 sampai Rp 3.000 per buah.
Ada pula aneka kue bolu, lapis legit, dan kue tart yang dibanderol mulai Rp 25.000 per kotak.
Harga tersebut bisa semakin murah, jika kita membeli dalam bentuk grosir.
Itulah suasana pasar kue subuh Senen yang berada di Blok 3, 4 dan 5 Pasar Senen, Jakarta Pusat.
Pasar kue subuh senen masih eksis hingga kini. Sentra aneka kue tersebut sudah ada sejak 1988.
• Direktur Utama PD Pasar Jaya Nyatakan Tarif Sewa Kios Pasar Senen Sesuai Kajian
Aneka peristiwa terjadi di pasar tersebut seiring musibah kebakaran yang terjadi pada Pasar Senen di periode 2014 serta 2017.
Musibah kebakaran yang terjadi pada Januari 2017 menimpa Pasar Senen Blok 1 dan 2 memaksa para pedagang kue subuh pindah lokasi.
"Kami sempat pindah lokasi di pinggir jalan dan trotoar sepanjang Pasar Senen, " kata Mulyadi, pedagang kue subuh yang sudah berjualan sejak 1996.
Pertengahan 2017, barulah pada pedagang kue itu berpindah tempat ke Blok 3, 4 dan 5. Termasuk dirinya yang kini menempati di Blok 3 Pusat Grosir Senen Jaya.
• Omzet Toto Naik Rp 2 Juta Sejak Pindah Ke Gedung Baru Pasar Senen Blok III
Namun, pasca kebakaran tesebut, ada beberapa pedagang yang tidak lagi berjualan.
Mulyadi mengaku tidak mengetahui secara persis alasan ada pedagang kue yang tidak lagi berjualan.
Hal serupa juga dilontarkan Hengki, pedagang kue yang ada di lokasi yang sama.
Ia mengatakan, sejak musibah kebakaran, para pedagang kue di Senen mengalami penurunan omzet.
Bahkan, lantaran jualan sepi beberapa pedagang memutuskan tidak lagi berjualan di pasar kue subuh Senen.
Semenjak pindah tempat, lahan parkir pengunjung menjadi lebih sempit.
Ini menyusahkan bagi para pelanggan karena mereka harus memarkir agak jauhan dekat Stasiun Senen.
"Pelanggan juga bingung karena kami pindah, jadi sekitar dua bulan setelah kami pindah itu sepi," kata Hengki.
• Stres Menjalani Aktivitas di DPR, Ashanty Sebut Anang Hermansyah Jelek Buat Lagu
Selain itu praktik preman yang ada di sekitar pasar kue subuh semakin parah ketimbang di tempat lama.
Para sopir yang mengantar barang dagangan kerap diminta pungutan liar oleh para preman.
"Preman pasti ada dimana-mana, apalagi Jakarta. Tapi kalau di sini lebih banyak biaya yang keluar untuk duit preman," paparnya.
Setelah tengah malam
Mulyadi mengatakan, pada pukul 22.00 WIB, pasar ini memang terlihat sepi.
Pasar akan mulai ramai, bahkan untuk bergerak saja susah, setelah pukul 01.00 WIB.
Menurut info yang ia berikan, pasar kue subuh mulai aktif beroperasi pukul 19.00 WB dan berakhir esok pagi, pada pukul 06.00 WIB.
Meski jam operasional dimajukan lebih awal, para pedagang baru banyak berdatangan di atas pukul 21.00 WIB.
• Ashanty Kembali Bermusik Setelah Anang Lengser dari DPR RI
Semakin larut malam, pasar ini semakin ramai pengunjung dan pedagang semakin komplit.
Hengki membenarkan hal tersebut. Pedagang masih terbawa kebiasaan lama.
Sebagian besar memilih datang dan menyiapkan diri saat dini hari.
Para pedagang menganggap saat dini hari itulah, pelanggan pun mulai banyak berdatangan.
"Sebelum 1995, jam operasional pasar ini waktu dini hari. Mulai 24.00 WIB sampai subuh sekitar 04.00-05.00. Karena permintaan banyak, jam operasional dimajukan dan tutup lebih siang," tuturnya.
Ada dua sesi
Biasanya, pengunjung yang datang ke sentra kue tersebut terbagi dalam dua sesi.
Sesi pertama, pukul 19.00 WIB sampai 02.00 WIB, sebagian besar pembeli adalah pedagang kue grosir atau reseller dari area Jabodetabek yang membeli dalam jumlah besar dan memakai mobil boks atau truk untuk kulakan.
Sementara mulai pukul 03.00 WIB sampai 06.00 WIB, para pedagang banyak melayani pembeli menengah dan kecil seperti pengusaha katering dan ibu-ibu rumah tangga yang sedang menggelar hajatan di rumah atau kantor.
• 37 Rumah Sakit Bisa Pakai Kartu Sehat NIK Bekasi
Pelanggan pasar kue subuh Senen yang datang bukan hanya warga Jakarta.
Mereka juga berdatangan dari Bekasi, Depok, Bogor, Tangerang, hingga Cilegon.
"Ada yang beli untuk dikonsumsi sendiri, ada juga untuk dijual lagi, kebanyakan dijual lagi dan pesanan besar untuk acara atau hajatan," kata Hengki.
Pasokan aneka kue dan jajanan juga datang dari daerah di sekitar Jakarta.
Mulyadi menjelaskan sebagian besar kue dagangannya pasokan dari pembuat kue di daerah Tangerang.
Namun, ada juga beberapa jenis kue yang dibuat sendiri oleh si pedagang.
"Semua jenis kue ini titipan dan pembuatnya berbeda-beda. Tapi ada juga yang saya buat sendiri seperti lemper," katanya.
Sewa lapak
Para pedagang Kue Subuh Senen menjajakan aneka ragam kue di meja yang disediakan.
Meja itulah yang berfungsi sebagai lapak sewa jualan mereka dengan tarif Rp 4 juta per meja setahun.
Mulyadi membayar Rp 8 juta per tahun karena memakai dua meja atau sekitar Rp 23.000 per hari.
Pasar kue subuh ini kerap menjadi destinasi wisata kuliner bagi warga Jakarta dan sekitarnya.
Puluhan tahun berdiri, pusat jajanan penganan legendaris ini masih diminati warga Jabodetabek yang ingin mencari kue tradisional dengan harga miring.
Mulyadi mengeluhkan jumlah pembeli dan pelanggan yang semakin berkurang. "Makin sepi."
Sentra penjualan kue tradisional yang makin banyak di beberapa tempat di sekitar Jakarta disinyalir sebagai penyebab sepinya pembeli di pasar kue subuh Senen.
Padahal, 10 tahun lalu, Mulyadi bisa mengantongi omzet hingga ratusan juta rupiah per bulan.
"Sekarang, omzet paling maksimal Rp 2,5 juta per hari. Kalau sepi kayak sekarang, ya, rata-rata hanya Rp 1 juta," kata Mulyadi.
Awal tahun, Mulyadi mengatakan, memang biasanya pasar kue subuh Senen sepi pembeli.
Omzet para pedagang pun otomatis menurun hingga 50 persen.
Syahrul, pedagang kue yang sudah berjualan sejak 1990, juga melontarkan keluhan serupa.
Ia merasakan penurunan omzet yang lumayan.
Apalagi, bahan baku untuk membuat aneka kue kerap naik-turun. Sedang harga kue di Senen masih tetap murah dan stabil.
"Perbedaan yang paling mencolok dari Pasar Senen dulu dan sekarang, jumlah pengunjungnya yang makin menurun," katanya.
Saat masih jaya, Syahrul ingat betul, lokasi pasar kue subuh yang ada di Blok I sampai Blok IV penuh sesak oleh para pengunjung.
Alhasil, banyak pedagang yang membuka cabang di daerah lain. Salah satunya adalah di Blok M.
Beruntung, para pedagang masih merasakan periode bulan-bulan yang ramai pembeli dan membuat omzet naik drastis.
Periode itu biasanya jatuh pada Februari, sebelum bulan puasa, dan saat musim masyarakat menggelar hajatan.
"Kalau di Februari, biasanya ada Imlek, pembelinya lumayan ramai. Lalu, saat ada hajatan pernikahan dan di bulan yang banyak orang ibadah haji atau umrah juga ramai pesanan. Lantas, sebelum bulan puasa juga ramai," tutur Syahrul.
Syahrul dan Mulyadi mengatakan, bulan puasa justru jumlah pembeli mulai berkurang.
Sebab, sebagian besar orang biasanya membuat jajanan pasar dan kue untuk dijual maupun dikonsumsi sendiri.
Barulah, setelah momen Hari Raya Lebaran sudah usai, para pedagang di pasar kue subuh Senen bersiap kembali menjaring omzet yang sempat anjlok di periode bulan tersebut.
• Soal RUU Permusikan, Anang Hermansyah Ogah Debat dengan Jerinx SID?
Kontan.co.id/Elisabeth Adventa
Berita ini sudah diunggah di Kontan.co.id dengan judul Pasar kue subuh Senen masih eksis