Warga Kota Bekasi Tak Doyan Minum Susu, Stunting Mengancam
Rendahnya daya konsumsi susu, kata dia, bisa berimplikasi pada kondisi tubuh, terutama anak-anak di dalam masa pertumbuhan.
Penulis: Fitriyandi Al Fajri |
TINGKAT konsumsi susu masyarakat Jawa Barat masih rendah. Dari standar nasional sebesar 14 kilogram susu per orang selama setahun, daya konsumsi masyarakat Jawa Barat hanya separuhnya, yakni sebanyak 7 kilogram.
"Kota Bekasi juga masuk sebagai daerah yang tingkat konsumsi susu cukup rendah di Jawa Barat," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat Dewi Sartika, Selasa (16/10/2018).
Hal itu disampaikan Dewi saat peluncuran Gerakan Minum Susu di kalangan pegawai dan siswa, di Plaza Pemerintah Kota Bekasi. Dia mengatakan, tingkat konsumsi susu masyarakat sangat rendah bila dibandingkan dengan India, yang mencapai 70 kilogram per orang selama setahun.
Baca: Bus Tanah Abang Explorer Kemungkinan Tak Dipakai Lagi Setelah Ada Jembatan Penyeberangan Multifungsi
Rendahnya daya konsumsi susu, kata dia, bisa berimplikasi pada kondisi tubuh, terutama anak-anak di dalam masa pertumbuhan.
"Anak-anak yang kurang asupan susu bisa mengalami stunting (bertubuh pendek) di banding anak lain di usianya," ujar dia.
Menurut Dewi, fenomena stunting sudah ditemui di wilayah Jawa Barat. Berdasarkan data yang dia punya, ada sekitar 2,9 persen anak-anak di sana yang mengalami stunting. Bila dianalogikan, satu dari tiga anak di antaranya mengalami kondisi stunting.
Baca: Tidak Takut Tersengat, Pengunjung Pantai Lagoon Ancol Tangkap Ubur-ubur
"Kandungan gizi di susu sangat tinggi, karena ada kalsium, magnesium, vitamin B2, zat besi, potasium, dan sebagainya," jelasnya.
Dia menilai, kondisi stunting yang ditemui tidak hanya disebabkan sang anak lalai dalam meminum susu. Namun, fenomena ini juga bisa dijumpai bilamana sang ibu yang tengah hamil, enggan meminum susu.
"Ibu yang tengah mengandung wajib meminum susu, karena perkembangan janin membutuhkan kalsium untuk pembentukan tulang di rahim," paparnya.
Baca: Ada Ubur-Ubur di Pantai Lagoon, Pengelola Belum Berikan Imbauan Hati-hati Kepada Pengunjung
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan pada Dinas Pertanian dan Perikanan (Distanikan) Kota Bekasi Satia Sriwijayanti mengatakan, rendahnya daya konsumsi susu di kalangan masyarakat karena paradigma yang salah tentang susu. Masyarakat beranggapan bahwa mengonsumsi susu bakal menambah berat badan. Padahal, katanya, tidak semua susu mengandung lemak tinggi yang bisa meningkatkan berat badan.
"Susu yang kita maksud adalah susu pasteurisasi dan UHT, bukan susu kental manis karena ada kandungan gulanya," cetus Satia. (*)