Koran Warta Kota
Kematian Haringga, Menpora Minta Suporter Persija dan Persib Saling Menahan Diri
Di atas pusara Haringga, selain tertancap beberapa bendera kuning, juga diselempangkan syal Persija
TANGIS Mirah (55) pecah sesaat sebelum jenazah putranya, Haringga Sirla (23), dimasukkan ke dalam keranda yang akan mengantarnya ke tempat peristirahatan terakhir, Senin (24/9).
Tangisnya sesekali reda, lalu air mata kembali mengalir deras.
Di pojok ruangan di rumah duka, Desa Kebulen, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Mirah menangisi kepergian anak bungsunya.
Di sebelahnya, duduk sang suami, Siloam (52).
Mata pria itu tampak berkaca-kaca, namun berusaha tegar di depan jenazah anaknya.
Pasangan Siloam-Mirah sangat terpukul setelah Haringga tewas dikeroyok sekelompok oknum Bobotoh menjelang laga Persib Bandung vs Persija Jakarta di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Bandung, Minggu (23/9).
Siloam-Mirah memutuskan tidak membawa pulang jenazah anaknya itu ke rumah mereka di RT 13/03, Cengkareng Timur, Cengkareng, Jakarta Barat.
Mereka membawa jenazah langsung dari Bandung ke kampung halaman di Jatibarang untuk dimakamkan di sana.
Suasana haru mengiringi hingga jenazah Haringga dimakamkan di TPU Blok Jembatan, Desa Kebulen, Kecamatan Jatibarang, kemarin sekitar pukul 11.00.
Baca: Rian DMASIV: Rivalitas Boleh Tanpa Hilangkan Nyawa
Baca: Kejutan Ibunda Untuk Cak Imin di Hari Ultah ke-52
Keluarga dan kerabat korban beramai-ramai mengantarkan Haringga ke peristirahatan terakhirnya. Begitu pula sejumlah petugas Polres Indramayu.
Di atas pusara Haringga, selain tertancap beberapa bendera kuning, juga diselempangkan syal Persija. Syal warna merah, kuning, dan hitam itu menyelimuti tanah merah makam Haringga.
Ada pula kaus Persija yang diletakkan di gundukan makam......
Semua suporter Persib
Sementara itu 8 orang sudah ditetapkan tersangka dalam kasus pengeroyokan Haringga.
Kasatreskrim Polrestabes Bandung, AKBP M Yoris Maulana Marzuki, menjelaskan bahwa pascakejadian, polisi sudah menangkap 10 orang yang diduga turut menganiaya.
Lima di antaranya sudah mengakui ikut memukuli korban.
"Setelah mengamankan lima orang yang sudah mengaku, kami kembangkan hingga akhirnya diamankan 16 orang. Dari 16 orang itu, delapan orang kami tetapkan tersangka karena turut bersama-sama melakukan penganiayaan," ujar Yoris, kemarin.
Delapan orang itu adalah Budiman (41), Goni Abdurahman (20), Cepy Gunawan (20), Aditya Angara (19), Dadang Supriatna (19), Joko Susilo (31) dan dua anak di bawah umur berinisial Dfa (16) dan Smr (17). Semuanya merupakan suporter Persib yang berasal dari dalam dan luar Bandung....
Keputusan sepekan
Menyusul tragedi tewasnya Haringga, Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) mengimbau PSSI untuk menghentikan sementara kompetisi sepak bola di Indonesia, termasuk Liga 1 dan Liga 2.
BOPI mengaku sangat prihatin kejadian tersebut kembali terjadi.
BOPI telah menggelar pertemuan dengan perwakilan PSSI, PT Liga Indonesia Baru (LIB), dan Persija Jakarta di Kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Senayan, Senin (24/9).
Kubu Persib Bandung absen pada pertemuan tersebut dengan alasan jarak.
Ketua BOPI Richard Sambera memberikan enam poin sikap atas tragedi tersebut.
Salah satunya adalah BOPI mengutuk keras kejadian yang terjadi di Stadion GBLA.
Ia berharap agar kejadian tersebut tidak terulang lagi di olahraga profesional di Indonesia, khususnya sepak bola.
Pada poin yang lain, BOPI meminta kompetisi dihentikan sementara.
"Mulai besok, kami mengimbau kompetisi dihentikan hingga satu pekan ke depan. PSSI dan PT LIB harus memberikan keputusan dalam waktu itu. PSSI harus membenahi masalah itu agar tidak terjadi lagi," kata Richard.
Tetap jalan
Menanggapi tuntutan BOPI agar kompetisi dihentikan, Kepala Hubungan Media dan Promosi Digital PSSI Gatot Widakdo menyatakan tidak sepakat.
Ia mengatakan, pengusutan masalah tetap berjalan, begitu pun dengan liga sepakbola Indonesia.
"Kami akan mencoba bicara lagi ke BOPI bahwa rentetannya kompetisi itu jadwalnya sudah ada. Mungkin gini, oke lah hukuman itu kan harus ada efek jera. Tapi kan kalau dari kita ini kompetisi udah disusun dan klub-klub sudah menyiapkan budgetnya. Dan itu akan kami jelaskan kepada BOPI, ada faktor-faktor ini. Kemudian dalam waktu secepatnya bisa ada hasilnya," kata Gatot Widakdo seusai acara jumpa pers terkait insiden di Stadion GBLA, Senin (24/9).
"Kami ingin pertandingan tetap berjalan dan penyelesaian kasus ini tetap berjalan. Dan kami serius tentang kasus itu," tegasnya.
Tanggung jawab PSSI
Terpisah, Menteri Pemuda dan Olah Raga (Menpora) Imam Nahrawi mengecam peristiwa pengeroyokan Haringga.
"Pertama kita turut berduka cita atas meninggalnya suporter The Jakmania. Tentu kita sedih, kecewa, sekaligus mengutuk keras pengeroyokan yang berujung korban jiwa. Semoga almarhum diterima di sisi Allah SWT dan semoga keluarga korban sabar menerima kepergiannya," ucap Imam saat ditemui Kompas.com di VIP Lancang Kuning Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru, Riau, Senin (24/9).
Lebih lanjut, Imam Nahrawi meminta kedua belah suporter agar tetap mengendalikan diri.
Dia mengatakan, kasus ini akan diusut tuntas. Ia juga ingin melihat sejauh mana komitmen Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) membenahi permasalahan ini.
Selain itu, dia betul-betul berharap kepada panitia penyelenggara untuk bertanggung jawab atas kejadian tersebut.
"Jangan hanya minta maaf, harus bertanggung jawab. PSSI juga harus bertanggung jawab," tegas Imam. (bas/Kompas.com/Tribunnews)
Baca selengkapnya di Harian Warta Kota edisi Selasa, 25 September 2018