Media Sosial
Tutut Soeharto Siapkan Doa Khusus Sambut Cucu dari Anak Perempuan
Danvy-Ajie yang menikah pada Mei 2018 di Hotel Kempinsky, Jakarta Pusat, kini telah hamil. Tutut Soeharto segera mempunya cucu.
Penulis: Suprapto | Editor: Suprapto
PUTRI tertua Presiden Soeharto, Siti Hardiyanti Rukmana, tak lama lagi akan kembali ,mendapatkan cucu.
Kali ini, cucu Siti Hardiyanti Rukmana yang biasa disapa Mbak Tutut, datang dari anak perempuannya, Danvy Sekartaji Rukmana.
Danvy Sekartaji menikah dengan Ajie Sulistiyo Dwi Putra Maryulis atau Ajie (25) pada Minggu Legi (6/5/2018).
Pernikahan Danvy-Ajie berlangsung di Grand Ballroom Bali Room Hotel Kempinsky, Jakarta Pusat.
Tutut Soeharto menginformasikan kehaliman Danvy Sekartaji melalui akun instagramnya.
Baca: Survei LSI Denny JA: Di Segmen Emak-emak, Jokowi-Maruf Amin Ungguli Prabowo-Sandi
Baca: Jepang Pulangkan Atletnya karena Ketahuan Jajan, Menpora: Atlet Harus Jaga Norma karena Jadi Idola
"Saya ingin berbagi kebahagiaan dengan sahabat semua... Alhamdulillah anak saya Danvy Sekartaji Rukmana yang pada bulan Mei melangsungkan pernikahan dengan ananda Dwi Ajie..., kini telah mengandung," ujar Tutut di akun instagramnya.
Tutut pun mendoakan agar cucunya kelak menjadi anak yang saleh atau salehah.
"Anak yang dikandungnya menjadi anak sholeh bila dia laki-laki, sholehah bila dia perempuan," ujar Tutut.
Simak status lengkapnya berikut ini.
@tututsoeharto: Mohon maaf..., saya ingin berbagi kebahagiaan dengan sahabat semua... Alhamdulillah anak saya Danvy Sekartaji Rukmana yang pada bulan Mei melangsungkan pernikahan dengan ananda Dwi Ajie..., kini telah mengandung.
Mohon doa restu dari para sahabat agar ibu dan anak selalu sehat. Dilindungi dan diberi petunjuk Allah SWT. Anak yang dikandungnya menjadi anak sholeh bila dia laki-laki, sholehah bila dia perempuan.
Berbudi luhur, pandai dan menjadi kebanggaan keluarga masyarakat, bangsa dan negara. Aamiin.
Semoga, sekar dan Ajie, rumah tangganya semakin sakinah, mawaddah warohmah. Aamiin...
Tutut Soeharto Mantu Danvy-Ajie
Sebelumnya diberitakan, cucu Presiden Republik Indonesia ke-2 Alm. Soeharto, Danvy Sekartaji resmi menikah dengan Ajie, putra sulung pasangan Ajie Sulistiyo Dwi Putra Maryulis atau Ajie (25) pada Minggu Legi (6/5/2018) di Grand Ballroom Bali Room Hotel Kempinsky, Jakarta Pusat.
Sebelumnya, anggota Keluarga Cendana tersebut telah melangsungkan beberapa tradisi pernikahan adat Jawa khususnya Jogjakarta sejak Jumat Wage (4/5/2018).
Pada hari Jumat (4 /5/2018) acara tersebut dimulai dengan pembacaan Tahlil, Pasang Bleketepe (anyaman daun kelapa sebagai simbol diselenggarakan hajatan mantu) di rumah Sekar di Jalan Yusuf Adiwinata SH. No 14, Jakarta Pusat yang dihadiri oleh santri dan keluarga terdekat.
Kemudian acara dilanjutkan dengan Pasang Tuwuhan (berbagai tumbuhan produktif di tempat-tempat tertentu sebagai simbol “tumbuhnya kehidupan melalui pernikahan” dan janur kuning sebagai penangkal energi negatif), pembacaan khotmil Qur’an dari Institut Ilmu Al Qur’an, pembacaan riwayat Nabi Muhammad Saw., pencatatan pernikahan oleh petugas pencatat nikah, Bucalan (prosesi tolak bala’) dan penyajian Ubo Rampe Majemukan.
Makna dari keseluruhan prosesi hari pertama pernikahan Sekar Rukmana dan Aji Maryulis tersebut merupakan bentuk munajat kepada Tuhan Yang Maha Esa agar prosesi pernikahan sebagai pintu memasuki kehidupan yang baru, “keluarga”, senantiasa memperoleh ridho dan perlindungan-Nya.
Kemudian pada Sabtu Kliwon (5/5/52018) diselenggarakan acara Sungkeman (mencium kaki ibu), Siraman dari air yang diambil dari tujuh mata air, Potong Rikmo (potong rambut mempelai perempuan), Kerik, Paes, Dodol Dawet, Dulang Pungkasan (memotong tumpeng), Tanem Rikmo (menanam rambut) dan Midodareni.
Sungkeman dengan Sungkem Ngaras (sujud mencium kaki) yang dilakukan calon penganten perempuan (Sekar) kepada orang tua yang disaksikan pinisepuh keluarga.
Sungkeman merupakan prosesi permohonan doa restu dan ijin untuk memasuki hidup baru (hidup berkeluarga) oleh calon penganten putri kepada kedua orang tua yang disertai permohonan maaf atas semua kesalahan. Dalam proses tersebut, calon pengaten putri juga membasuh kedua kaki orang tuanya.
Siraman dilakukan menggunakan air dari tujuh mata air, sebagai prosesi menghilangkan segala kotoran (baik fisik maupun batin). Indra Rukmana bersama Siti Hardiyanti Rukmana menuangkan air kendi untuk “wudhu” Calon Pengantin Putri.
Selanjutnya dilaksanakan” Potong Rikmo” yang dilakukan Bapak Indra Rukmana didampingi Ibu Siti Hardiyanti Rukmana, dengan memotong rikmo (rambut) Calon Penganten Putri. Potong rambut sesudah siraman dilakukan oleh kedua orang tua Penganten, merupakan ilo-ilo srono (sarana) menghilangkan molo katrimolo (penyebab kesusahan) dan suker sakit Penganten.
Kemudian dilakukan Kerik, Paes, Dodol Dawet, Dulang Pungkasan, Tanem Rikmo, yang pada intinya merupakan prosesi untuk menghilangkan segala bentuk penghalang ketentraman sehingga dalam berkeluarga, pengaten diberikan penih kebahagiaan lahir dan batin.
Setelah prosesi tersebut, pada malam hari diselenggarakan Midodareni, atau nanting kesiapan lahir batin calon penganten perempuan oleh kedua orang tua. Semua prosesi tersebut juga merupakan cerminan kehati-hatian orang tua dalam adat Jawa dala melepas anaknya memasuki lembaran kehidupan yang baru.
Demikian prosesesi hari kedua pernikahan Sekar Rukmana dan Aji Maryulis.
Pada Minggu Legi (6/5/2018) dilanjutkan dengan Prosesi Akad Nikah di Ballroom Bali Room Hoyel Kempinsky, Jakarta Pusat pada pukul 12.00 dan pada malam harinya pada pukul 19.00 diselenggarakan resepsi pernikahan yang dilaksanakan di Grand Ballroom Hotel Kempinsky.
Dihadiri Para Tokoh
Dalam prosesi Akad Nikah Wakil Presiden Jusuf Kalla menjadi saksi dari mempelai pengantin perempuan, Sekar Rukmana. Sedangkan yang menjadi saksi bagu mempelai pengantin pria, Ajie Maryulis adalah Letnan Jenderal TNI Sugiono yang pernah bertugas sebagai ajudan Soeharto.
Selama prosesi Akad Nikah hadir pula tamu yang merupakan para tokoh di Indonesia antara lain seperti Menteri Dalam Negeri Republik Indoenesia Tjahjo Kumolo, sebagai Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Puan Maharani, Cendekiawan Muslim Quraish Shihab, Ekonom Profesor Emil Salim.
Hadir pula mantan Kepala Badan Intelijen Negara Abdullah Makhmud Hendropriyono, Istri Presiden Republik Indonesia Ke-4 Sinta Nuriyah Wahid, Politisi Akbar Tanjung, Mantan Panglima TNI Jenderal Purnawirawan Gatot Nurmantyo, Ketua Majelis Pimpinan Nasional Pemuda Pancasila Japto Soelistyo Soerjosoemarno, Perancang busana Anne Avantie, sampai Diva musik pop Indonesia Vina Dewi Sastaviyana Panduwinata atau Vina Panduwinata.
Selama proses akad nikah penjagaan tidak terlihat mencolok. Hanya tampak beberapa petugas berpakaian keamanan berpakaian batik dan safari hitam. Terlihat juga protokoler dan paspampres Istana yang mengawal Wakil Presiden Jusuf Kalla yang hadir bersama istrinya, Mufidah Jusuf Kalla. Prosesi Akad Nikah terbilang aman dan kondusif tanpa ada gangguan keamanan sama sekali.
Terlihat puluhan karangan bunga yang berasal dari kolega dan keluarga Cendana berjejer di sekitar pagar bagian luar Hotel Kempinsky Jakarta Pusat. Prosesi akad nikah yang dilangsungkan sejak pukul 12.00 WIB tersebut selesai pada pukul 15.00.
Kebaya Ijo Royo-royo
Perancang busana yang merancang kebaya yang dikenakan Sekar pada resepsi, Anne Avanti mengungkapkan bahwa kebaya bernuansa hijau tersebut memiliki makna sendiri. Ia mengungkapkan bahwa warna hijau yang dipolih merupakan lambang kesejukan, ketenangan, dan kemanfaatan bagi orang banyak.
"Resepsinya Mbak Sekar akan mengenakan kebaya yang bernama Ijo Royo-Royo. Simbol adem, tenang, rimbun, bermanfaat bagi banyak orang dan supaya kehidupannya membawa satu pencerahan yang luar biasa," ungkap Anne saat ditemui usai akad nikah Sekar dan Ajie di Ballroom Bali Room Hotel Kempinsky, Jakarta Pusat.
Ia mengatakan bahwa tidak ada permintaan khusus dari pihak keluarga Sekar untuk desain kebaya tersebut. Anne yang mengaku sudah kurang lebih 20 tahun menjadi langganan Mbak Tutut Soeharto itu mengatakan sirinya tidak mengalami kesulitan dalam proses pembuatan kebaya tersebut.
Ia bahkan sudah hapal dengan selera busana yang biasa dipesan Mbak Tutut kepadanya. Ia juga mengungkapkan pernah membuat kebaya untuk putri ketiga Mbak Tutut yaitu Danty Indriastuti Purnamasari (Danty) ketika menikah.
"Semua Mbak Tutut nggak pernah minta macam-macam. Karena tadi saya kemukakan sekali lagi, Mbak Tutut bukan klien pertama saat ini, jadi sudah hafal membaca kehendaknya, seleranya, caranya, tipe-tipenya itu sudah sangat terbaca," ungkap Anne.
Usai mengikuti akad nikah, Anne pun mengungkapkan suasana selama akad berlangsung. Menurutnya akad berlangsung dengan sangat khidmat dan sederhana. Ia menangkap kesan bahwa suasan akad tersebut membawa keteduhan dan jauh dari kemeriahan dan kemewahan.
"Akadnya suasananya sangat khidmat ya. Sederhana dan benar-benar memberikan suatu filosofi kehidupan yang turun temurun dan indah pada waktunya. Memberikan kita yang melihat itu bukan suatu yang penuh kemeriahan kemewahan. Dan di situ kekhidmatannya itu lebih khidmat gitu, terasa dalam sekali," kata Anne.
Dari Tom Yam Sampai Sup Bebek
Usai akad berlangsung, para wartawan kemudian diajak untuk menikmati hidangan di sebuah ruangan di samping ruang tang digunakan untuk akad.
Di ruangan itu para wartawan dan sebagian tamu disuguhi berbagai jenis makanan dan minuman antara lain Sup Bebek, Tom Yam, dan Tenderloin. Selain itu juga tampak beraneka buah seperti anggur, semangka kuning, dan melon.
Untuk minumannya disediakan berbagai jenis minuman seperti infused water, es teh manis, soda, jus jambu biji, jus jeruk, dan air mineral.
Para wartawan dan tamu dibebaskan untuk mengambil makanan yang disediakan tuan rumah tersebut secara prasmanan. Namun para wartawan tidak diperkenankan membawa kamera ke dalam ruang makan tersebut.