Rocky Gerung Sebut Jokowi Tak Berintegritas Lewat Perumpamaan Peragawati Usai Tak Pilih Mahfud MD
PRESIDEN Joko Widodo (Jokowi) akhirnya memilih Kiai Haji Ma’ruf Amin sebagai Cawapresnya untuk Pilpres 2019.
Dia mengatakan kepada Pak Mahfud tadi bahwa saya (Presiden Jokowi) ditekan segala macem. Pemimpin macam apa yang diujung mengatakan saya menyerah karena ditekan, maka dia ganti pilihan dia. Jadi dia tidak otentik memutuskan itu. Itu problemnya tuh. Bagaimana kita percaya bahwa dalam situasi yang mungkin lebih berbahaya dia bisa tangguh untuk menghadapi.
Di dalam duel internasional mislnya, dalam negosiasi, kalau dari awal watak presiden itu diperlihatkan sebagai immoral. Bukan saya yang mengatakan itu, teori psikologi mengatakan itu.immoral.
Jadi saya nggak peduli lagi dengan yang diucapkan saudara-saudara di depan untuk merekonstruksi kejadiannya. Nggak begitu kejadiannya, menit per menit. Iya tapi intinya adalah pameran immoralitas. Itu dasarnya aja tuh.
Jadi kalau dibilang yaitu ada kardus, saya nggak peduli mau kardusnya mau dipakai untuk bungkus boneka. Atau dipake buat bungkus mebel. Bukan itu poinnya.
Saya mau kembali pada dasar kita, bahwa kita sekarang menganggap politik itu boleh ditransaksikan bahkan dipake sebagai keterangan. Seluruh pembelaan saudara-saudara tadi memperlihatkan bahwa ada pragmatisme dalam politik. Tapi jangan jadi oppportunitas.
Yang dilakukan Pak Jokowi terhadap Pak Mahfud adalah tindakan opportunis. Dia punya kesempatan untuk menegakkan sikap bahwa saya presiden, saya memilih,dan saudara-saudara saya tidak peduli itu.
Tapi (kemudian) dia curhat, saya nggak bisa tentukan sesuatu. Jadi kita baca psikogram dari Presiden Jokowi yang memang lemah. Kemarin saya sebut dia sebagai petugas dan saya diomelin itu.
Jadi,saya balik lagi pada keadaan kita hari ini. Kita diganggu oleh politik dalam tingkat paling berbahaya adalah hilangnyab virtue. Politik itu dasarnya adalah virtue. Artinya kejujuran, martabat manusia. Dan itu hilang, lalu hilangnya itu dicarikan alasan bahwa ini pilihan yang paling masuk akal, tetapi dengan menghina manusia gitu.
Yang saya baca ada yang terhina. Satu poin kecil, politik itu seperti seorang peragawati keluar dr panggung. Dia dikemas di belakang panggung, dibikin supaya bercahaya, wangi, cantik. Tapi ujian seorang peragawati bukan ketika dia melangkah ke dalam panggung, Tetapi diujung panggung ketika dia bikin U turn. Pada saat dia berbalik itulah ujian moral dari seorang peragawati.
Nah peragawati kita Presiden Jokowi yang keluar dari panggung itu bercahaya bagus. Tapi diujung panggung akhirnya dia berbalik, dia salah berbalik. Kalau peragawati dia pakai high heels, High heelsnya patah, dan orang tonton bahwa dia tidak berintegritas. Jadi itu konklusinya gitu.
Simak yuk perkataan lengkap Rocky Gerung di video ini :
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/rocky-gerung_20180808_024809.jpg)