Maftuh Basyuni Ungkap Rahasia Sebenarnya Soeharto Tolak Ditemui BJ Habibie Hingga Akhir Hayat
Ketika Soeharto menolak ditemui BJ Habibie setelah dia menyerahkan kekuasaannya, ada alasannya, ini versi Maftuh Basyuni.
Dalam buku Pak Harto The Untold Stories, mantan Kepala Protokol Istana zaman Soeharto, Maftuh Basyuni, membeberkan penggalan kisahnya.
Baca: Satu Hari Setelah Super Semar Terbit Jadi Pembenaran untuk Tindakan Terkelam di Sejarah Bangsa
Maftuh, kala itu, menjadi penyampai pesan dari Habibie di Istana ke Soeharto di Cendana, Jakarta Pusat.
Sejak Pak Harto berhenti, beberapa kali, Maftuh Basyuni datang ke Cendana untuk menyampaikan permintaan BJ Habibie, yang ingin bertemu dengan Pak Harto.
Mantan Menteri Agama di era Presiden SBY itu mengisahkan, di saat ulang tahun Soeharto ke-77 tepatnya 8 Juni 1998, Habibie datang dengan membawa bunga dan kartu ucapan selamat.
Namun, lagi-lagi ditolak Soeharto.
Soeharto menitipkan sebuah pesan kepadanya untuk disampaikan kepada Habibie.
"Sampaikan ke Pak Habibie, dalam situasi seperti ini tidak elok Pak Habibie bertemu dengan Pak Harto, nanti ketularan dihujat orang banyak. Biarlah Pak Harto sendiri yang menghadapi hujatan-hujatan itu, yang lain bekerja sebaik-baiknya untuk bangsa dan negara," kata Soeharto kepada Maftuh.
Sementara, menurut Maftuh, pada 21 Mei 1998 menjadi hari terakhir Soeharto melihat BJ Habibie.
Usai Habibie disumpah menggantikan Soeharto, Habibie mendapat ucapan dari banyak orang di Istana.
Pada saat itulah, Soeharto memilih untuk meninggalkan acara dan memilih pulang.
"Pak Harto di mana?" tanya Habibie kepada Maftuh.
"Sudah pulang ke Cendana," jawab Maftuh.
Ternyata, kala itu, merupakan momen terakhir Habibie bisa bertemu Soeharto.
Baca: Panggabean Cabut Pistol di Kala Basuki Rahmat Minta Bung Karno Tanda Tangan Super Semar Berkop AD