Keajaiban Pola Makan Sehat dengan Mengurangi Makan Nasi dan Sakit Pun Hilang
Setelah tiga bulan mengurangi nasi dan gula dan bulan keempat stop sama sekali, sakit saya benar-benar hilang.
WARTA KOTA, PALMERAH -- Tidak lagi makan nasi bukan diet ekstrem.
Sudah banyak pelaku tak makan nasi bisa hidup tenteram, sehat, dan bugar.
Itu dijalani bukan semata karena sakit berat.
Hampir setahun yang lalu, Lena (33) kerap didera sakit kepala luar biasa setiap menjelang menstruasi.
Seluruh kepalanya terasa menegang hingga ke pangkal leher.
Sisi kanan kepalanya terasa seperti dibor. Ia lalu memeriksakan diri ke dokter ginekologi.
Setelah menjalani pemeriksaan, sang dokter mendiagnosis Lena mengalami semacam gangguan keseimbangan hormon.
Dokter memintanya mencoba mengubah pola makan, yaitu mengurangi sebisa mungkin asupan karbohidrat, nasi, dan gula.
Saran dokter itu dia jalani dengan setengah tak percaya.
”Namun, ternyata setelah tiga bulan mengurangi nasi dan gula dan bulan keempat stop sama sekali, sakit saya benar-benar hilang. Bulan keempat terasa enak banget, mau mens enggak sakit sama sekali. Tenteram damai," ujar Lena.
Setelah menikmati kebugaran tubuh yang stabil, suatu saat Lena sempat makan lagi nasi sepiring.
Beberapa hari kemudian menjelang mens, deraan sakit kepala menghunjam kembali dirasakannya.
”Saya ingat-ingat makan apa, ternyata jelas itu gara-gara nasi lagi,” ujar Lena.
Kini, pola makan Lena sehari-hari telah bebas nasi dan gula.
Pagi, dia hanya sarapan bubur oat secukupnya dengan teh hangat tawar.