Krisis Rohingya

Inilah Video Amien Rais Bilang Pemerintah Rabun Ayam dan Ajak Berjihad, Dikecam Alumni UGM

"Kita berunjuk rasa sampai jam 18.00 ditembak gas air mata. Tapi para cebong sampai jam 2 pagi malah dikasih nasi bungkus," ujar Amien.

Penulis: Suprapto | Editor: Suprapto
Youtube
Amien Rais berpidato di depan peserta unjuk rasa terkait kasus Rohingya. 

WARTAKOTA, PALMERAH-- Mantan Ketua MPR Amien Rais menyerang pemerintahan Presiden Joko Widodo dengan pernyataan-pernyataan di depan peserta unjuk rasa.

Menurut Amien, pemerintah Jokowi terlalu lambat dan terlalu kecil dalam mengambil peran pada kasus pembantaian etnis Rohingya di Myanmar.

Di depan peserta unjuk rasa Aksi Bela Rohingya 169 di Silang Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (16/9/2017), Amien mengingatkan Jokowi bahwa dalam UUD 1945, Indonesia berkewajiban melaksanakan ketertiban dunia.

"Rezim Jokowi sangat too late dan too little. Sangat lambat dan sangat kecil. Mungkin hanya pencitraan," kata Amien.

Pernyataan Amien itu telah dikecam oleh Wakil Sekretaris Pengurus Daerah Keluarga Alumi Universitas Gadjah Mada (Kagama) Daerah Istimewa Yogyakarta Eko Suwanto.

Dia  menilai pernyataan Amien tersebut tidak elok dan berlebihan.

Baca: Keluarga Alumni UGM: Amien Rais Ikut Makan tapi Membabi Buta Menyerang Kepala Keluarga

Baca: Soal Krisis Rohingya, Amien Rais: Rezim Jokowi Terlalu Terlambat dan Hanya Pencitraan

Menurut Eko, memberikan bantuan kepada mereka yang mengalami kekerasan di negara lain, sudah jadi kewajiban konstitusional negara, sesuai amanah Undang-undang Dasar 1945.

"Serangan Amin Rais pada pemerintah, khususnya Presiden Jokowi, itu tindakan ngawur dan tidak tahu diri," kata Eko.

Amien Rais Ingatkan Umat Islam untuk Berjihad

Ketua Majelis Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais pada unjuk rasa itu juga mengingatkan umat Islam untuk siap-siap berjihad karena rezim ini tidak berpihak kepada umat Islam.

"Kita berunjuk rasa sampai jam 18.00 ditembak gas air mata. Tapi para cebong sampai jam 2 pagi malah dikasih nasi bungkus," ujar Amien.

Dia menambahkan, "Ini karena rezim ini yang sangat tidak simpatik kepada agama Allah. Jadi kita harus bikin perhitungan. Tidak boleh membiarkan. Kita tak pernah takut. Bagi Allah ini hanya ethek embrel. Yang penting kita tetap berpegang teguh kepada Allah."

Pidato Amien itu pun disambut teriakan Allahuakbar.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved