Krisis Rohingya
Inilah Video Amien Rais Bilang Pemerintah Rabun Ayam dan Ajak Berjihad, Dikecam Alumni UGM
"Kita berunjuk rasa sampai jam 18.00 ditembak gas air mata. Tapi para cebong sampai jam 2 pagi malah dikasih nasi bungkus," ujar Amien.
Penulis: Suprapto | Editor: Suprapto
Menurut Amien, jika umat islam ditekan, maka akan keluar jati dirinya.
"Umat Islam itu seperti kumbang, kita ini damai, mengeluarkan madu yang manis. Menyebarkan kedamaian, wangi. Tapi kalau diusik akan keluar dari sarang untuk kejar para pengusiknya," ujar Amien seperti terlihat dalam video yang diunggah di youtube.
Amien juga menyebut soal penguasaan tanah yang kini lebih banyak dikuasai oleh asing dan Aseng.
Di Jakarta saja, katanya, 76 persen tanahnya dikuasai oleh kelompok tertentu. "Penguasanya kalau tidak asing ya Aseng. Jadi Anda orang Betawi, orang Jawa, Sunda, dll, cuma kuasai 24 persen," tuturnya.
Umat Islam, kata Amien, sangat cinta damai. Tetapi, jika terus dinista dan diajak 'keras' juga tidak takut.
"Orang Islam cinta damai. Al islam, dinul salam. Sebarkan salam ke muka bumi. Diajak bagus lebih bagus lagi. Diajak keras, Insya Allah kita masuk surga. Tapi kalau si cebong-cebong itu tidak percaya akhirat, kalau mati tentu akan digelandang ke neraka," tegasnya.
Lebih lengkap, bisa dilihat di video berikut ini.
Alumni Kagama Kecam Amien Rais
Ketua Majelis Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais ikut berorasi di Aksi Bela Rohingya 169 di kawasan Silang Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (16/9/2017) kemarin.
Dalam orasinya, Amien Rais menyatakan bahwa pemerintahan Presiden Joko Widodo lambat dan hanya pencitraan, dalam upaya menyelesaikan kasus kekerasan yang terjadi di Rakhine State, Myanmar.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Sekretaris Pengurus Daerah Keluarga Alumi Universitas Gadjah Mada (Kagama) Daerah Istimewa Yogyakarta Eko Suwanto, menilai pernyataan Amien tersebut tidak elok.
Menurutnya, memberikan bantuan kepada mereka yang mengalami kekerasan di negara lain, sudah jadi kewajiban konstitusional negara, sesuai amanah Undang-undang Dasar 1945.
"Serangan Amin Rais pada pemerintah, khususnya Presiden Jokowi, itu tindakan ngawur dan tidak tahu diri," kata Eko dalam keterangan tertulis, Minggu (17/9/2017).
Eko mengatakan, Amien Rais sejatinya harus ikut mengawal pemerintahan, dan bukan malah menyerang.
"Amien Rais berperilaku selayaknya anak nakal dalam rumah tangga. Ikut makan sehari-hari, tapi membabi buta menyerang kepala keluarga sendiri," ujar Eko.
Sebelum memberikan kritik, Eko meminta Amien Rais berkaca lebih dahulu.
"Publik tentu masih ingat kasusnya yang membuat heboh. KPK agar menangkap Amien Rais dan segera melakukan proses hukum atas dugaan korupsinya," ucap Eko.