Pegawai BNN yang Dibunuh Suaminya Dituding Matre dan Temperamental, Ini Kata Keluarga
Sikap itulah yang diduga menjadi pemicu keributan dan berujung pada pembunuhan Indria.
Baca: Saracen Kelompok Cerdas
Meski begitu, E mengakui Indria juga terbilang introvert atau menutup diri untuk urusan pribadi rumah tangganya.
"Indri itu perempuan yang mandiri, bukan tipe perempuan yang tergantung atau merepotkan orang lain. Dia sudah bekerja sejak lulus kuliah," ungkap E.
Seiring ditangkapnya Mochammad Akbar yang diduga kuat sebagai pelaku penembakan sekaligus suami Indria, keluarga masing-masing saling memberi pembelaan untuk Indria dan Akbar.
Bahkan, kakak Akbar, Siti Nuraeni, menyerahkan rekaman kepada polisi berisi keributan diduga Indria dan Akbar yang diklaim terjadi pada Februari 2017 lalu.
Baca: Gara-gara Kasus First Travel, Indra Bekti Jadi Sangat Berhati-hati Jalankan Bisnis Travel
Dari rekaman suara telepon genggam tersebut, Indria dikesankan sebagai sosok istri yang temperamental, karena terus memukul Akbar selaku suami, serta tidak mau hidup susah atau materialistis karena terus menagih mobil dan rumah mewah.
Menurut E, jika Indria seorang istri yang materialistis atau tidak mau hidup susah, maka dia tidak akan mau tinggal di rumah kontrakan di perumahan River Valley, Kabupaten Bogor, dan pergi pulang kerja dengan menumpangi angkot, selama lima tahun berumah tangga.
"Katanya Indri istri matre. Lah, kan sama Akbar aja tinggalnya rumah ngotrak Rp 15 juta setahun. Dia ngantor aja naik angkot. Padahal, rumah tangga sudah lima tahun. Kalau misalnya Indria matre, mana mau naik angkot," tutur E.
Pelaku Penganiayaan Perawat Rumah Sakit Siloam Sempat Ngaku Polisi, Ditelusuri Ternyata Gadungan |
![]() |
---|
VIRAL! Polisi Jemput Terduga Pelaku Penganiayaan Perawat RS Siloam, Netizen: Panik Enggak? Panik Lah |
![]() |
---|
Hasil Sementara Persib vs PS Sleman 1-1, Atraksi Gol Sundulan Kepala Saddam dan Victor Igbonefo |
![]() |
---|
Apa Penyebab Keluarga Pasien Aniaya Perawat RS Siloam? Begini Penjelasan Humas Polrestabes Palembang |
![]() |
---|
Aksi Keluarga Pasien Aniaya Perawat, Direktur RS Siloam Sriwijaya Palembang Dr Bona Fernando: Arogan |
![]() |
---|