Lebaran 2016

Aneh, Pengunjung di Terminal Pulogebang Sepi

Terbukti hingga H+2 Lebaran kali ini, tercatat hanya sekitar 20 penumpang luar kota yang turun di terminal ini.

Warta Kota/Junianto Hamonangan
Sejumlah calon penumpang terlihat berkerumun di area loket Terminal Pulo Gebang, Cakung, Jakarta Timur, Sabtu (2/7). 

WARTA KOTA, CAKUNG -- Dilengkapi dengan fasilitas yang komplit serta jalur akses yang cukup, tidak membuat Terminal Terpadu Pulogebang ramai pengunjung.

Terbukti hingga H+2 Lebaran kali ini, tercatat hanya sekitar 20 penumpang luar kota yang turun di terminal ini.

Apabila melihat dari fasilitasnya, terminal ini sangat menunjang untuk membuat para pengunjung merasa nyaman.

Fasilitas yang disediakan seperti lift, escalator dengan ruang tunggu yang ber-AC membuat terminal ini terlihat berkelas.

Belum lagi pembagian gedung mulai dari A hingga D yang dibangun diatas tanah seluas 14,5 hektare membuat label terminal terbesar se-Asia Tenggara bukan hanya isapan jempol belaka.

Gedung A merupakan tempat pemberangkatan bus antar kota, gedung B tempat kedatangan bus antar kota dan dalam kota, gedung C merupakan tempat Transjakarta, sedangkan gedung D yakni tempat istirahat para pengemudi.

Sesuai dengan namanya, terminal terpadu ini juga dilengkapi dengan akses jalan yang cukup mudah karena dibangun di dekat stasiun Cakung.

Rencananya terminal ini juga akan diintegrasikan dengan jalan tol Cakung -Cilincing, namun masih terkendala masalah uang jaminan pembukaan jalur akses yang besarannya mencapai 4 miliar rupiah.

Adapun akses angkutan umum yang lain, terminal ini juga terintegrasi dengan jalur Transjakarta dengan rute Kampung Melayu - Pulogebang dan beberapa angkot serta bus dalam kota, seperti Metro Mini 506 rute Kampung Melayu - Pondok Kopi dan Angkot KWK T 22 Pulogadung - Pulogebang.

Hambatan
Melalui Penanggung Jawab Bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) Terminal Terpadu Pulogebang, Arnov, menyatakan proses negosiasi pengalihan Perusahaan Otobus (PO) yang beroperasi di Pulogadung dan Rawamangun mengalami deadlock.

"Negosiasi sudah lama sekali, tapi mereka (pihak PO) beralasan nanti penumpangnya kebingungan nyari lokasi terminal Pulogebang," tutur Arnov di Blok B Terminal Terpadu Pulo Gebang, Cakung, Jakarta Timur, pada Sabtu (9/7).

Dari 60 PO bus AKAP yang terdaftar untuk dialihkan, baru sekitar 10 PO yang bergabung, yakni Sinar Jaya, Sriwijaya, Raya, Budiman, Rosalia Indah, Gunung Mulia, Harapan Jaya, Harianto dan Aneka Jaya.

Ketidakjelasan terkait pengelolaan terminal juga menjadi kendala yang serius.

Kendati saat ini kendali berada di tangan Pemprov DKI Jakarta, terdengar kabar di kalangan karyawan bahwa akan diambil alih oleh Pemerintah Pusat karena tergolong sebagai Terminal kelas A.

"Masih simpang siur mas, makanya tidak ada ketegasan dari pihak kami. Karena seharusnya dari dulu, 60 PO ini harusnya bergabung. Menurut saya sayang sekali jadinya, kok fasilitas sebagus ini ditolak begitu saja," ucapnya.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved