Gerak Gerik Teman Akseyna Tidak Mencurigakan

Teman-teman Ace yang lain juga turut datang dan sempat mencoba membuka laptop Ace yang terkunci.

Agus menilai, Jibril mempunyai alibi yang kuat karena ia menginap di kamar kos Akseyna atas permintaan keluarga Akseyna yakni tantenya.

"Karena, dia sahabatnya, dia diminta keluarga menginap," kata Agus.

Baca Juga: Misteri Kematian Mahasiswa UI, Keluarga Bantah Utus Jibril

Sementara itu, Perwira Urusan Humas Polresta Depok, Inspektur Dua Bagus Suwardi menyatakan hal senada.

Menurutnya jika mengetahui Akseyna sudah meninggal, kemungkinan besar Jibril tidak mau tidur di kamarnya.

"Jadi alibinya cukup kuat, apalagi ibu korban yang meminta dia menginap," katanya.

Seperti diketahui, jasad Akseyna ditemukan mengambang di Danau Kenanga UI, Kamis (26/3/2015).

Saat itu, tidak ada identitas apa pun di jenazah sehingga belum diketahui identitasnya.

_{Jenazah Akseyna saat ditemukan}

Saat ditemukan jenazah masih mengenakan tas ransel di punggungnya yang berisi 5 batu konblok, 6 batu kali dan 1 batu ventilasi merah atau batu loster.

Temuan ini menimbulkan dugaan bahwa jenasah adalah korban pembunuhan.

Namun, saat jenazah diidentifikasi beberapa hari kemudian, dari kamar kos Akseyna polisi menemukan surat semacam surat wasiat yang berisi pesan agar Akseyna tidak dicari karena akan pergi.

Temuan surat ini menimbulkan dugaan Akseyna bunuh diri muncul.

_{Surat wasiat yang diduga ditulis Akseyna}

Baca Juga: Kronologi Penemuan Surat Wasiat Mahasiswa UI Tewas di Danau

Sampai kini, kepolisian belum dapat menyimpulkan apakah Akseyna tewas dibunuh atau bunuh diri.

Polisi masih terus mencari bukti untuk memastikan apakah mahasiswa yang masuk UI dengan jalur Juara Olimpiade Biologi tersebut tewas dibunuh atau bunuh diri.

Baca Juga: Polisi Lakukan Pra-Rekonstruksi di Kamar Kos Akseyna