7 Bulan Dihuni, Tak Ada Air di Rusun Milik Dinsih
Dari dua blok yang ada di sana, hanya Blok A saja yang telah ditempati para PNS dari Dinas Kebersihan.
Penulis: Feryanto Hadi |
"Saya sudah tinggal di sini sejak seminggu lalu. Ini lagi saya cat lagi biar lebih rapi," kata Kaslan yang sudah pensiun sejak 4 tahun lalu.
Usai pensiun, Kaslan masih ingin bekerja karena dua dari 10 anaknya saat ini masih sekolah. Kini, dia menjadi Pekerja Harian Lepas di Sudinsih Jakarta Barat dan bertugas sebagai pengemudi truk sampah.
"Di sini memang airnya sulit. Karena saya tinggal di lantai paling atas, harga air satu pikulnya paling mahal, Rp10 ribu satu pikulnya," katanya.
Ketika dikonfirmasi, Kepala Suku Dinas Kebersihan Jakarta Barat Wahyu Pudjiastuti mengatakan, terkait kesulitan air bersih itu akan segera dikoordinasikan dengan Dinas Kebersihan.
"Wewenang rumah susun itu kan ada di Dinsih. Nanti akan kita koordinasikan dulu," katanya.