Operasi Tangkap Tangan
Bupati Kepulauan Talaud di Kantor KPK: Saya Bingung Tiba-tiba Dibawa ke Sini
BUPATI Kepulauan Talaud Sri Wahyumi Maria Manalip tiba di Kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta.
BUPATI Kepulauan Talaud Sri Wahyumi Maria Manalip tiba di Kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta.
Bupati berumur 42 tahun itu terlihat di gedung komisi anti-rasuah sekira pukul 20.17 WIB. Mengenakan batik biru lengan panjang serta topi rajutan, Sri Wahyumi Maria Manalip kebingungan.
"Saya bingung karena barang enggak ada saya terima. Tiba-tiba saya dibawa ke sini," ucapnya seraya terus berjalan menuju pintu masuk Gedung Merah Putih KPK, Setiabudi, Jakarta Selatan, Selasa (30/4/2019).
• Wacana Pemindahan Ibu Kota, Ferry Mursyidan Baldan: Jangan-jangan karena Anies Jadi Gubernur
Ketika ditanyai lebih lanjut terkait barang bukti yang disita tim KPK saat operasi tangkap tangan (OTT), Sri Wahyumi Maria Manalip kembali menyangkal.
"Tidak ada saya tidak terima barang itu (jam tangan, anting, dan cincin berlian)," tuturnya sesaat sebelum benar-benar memasuki Kantor KPK.
Sebelumnya, Tim Penindakan KPK melakukan OTT di Manado pada Selasa (30/4) pagi.
• Besok PA 212 Gelar Ijtima Ulama Jilid Tiga, 1.500 Ulama dan Tokoh Bakal Bahas Dugaan Pemilu Curang
Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian OTT sejak Senin (29/4/2019) menjelang tengah malam di Jakarta.
Selain Bupati Sri Wahyumi Maria Manalip, tim juga mencokok lima orang lainnya. Saat ini semua pihak yang diamankan telah berada di Kantor KPK untuk menjalani pemeriksaan intensif.
"Sejauh ini kami mengamankan sejumlah barang dan uang dengan total nilai lebih dari Rp 500 juta," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah.
• Pemindahan Ibu Kota Dituding Pengalihan Isu Pemilu, Sutopo Purwo Nugroho Bilang Enggak Nyambung
"Ada dua tas bernilai lebih dari Rp 100 jutaan, 1 jam tangan dengan harga Rp 200 jutaan, dan sisanya anting dan cincin berlian," sambungnya.
Febri Diansyah membeberkan, telah terjadi tindak pidana korupsi terkait proyek pembangunan pasar.
"Kami menduga pemberian tersebut terkait dengan proyek pembangunan pasar di Kabupaten Kepulauan Talaud," bebernya.
• Sudah 318 Orang Meninggal, Ini Besaran Santunan untuk Anggota KPPS yang Gugur, Cacat, dan Luka
"KPK menduga ada pemberian sebelumnya yang sudah teralisasi," imbuh Febri Diansyah.
Diintip Tribunnews.com dari situs acch.kpk.go.id, Sri Wahyumi Maria Manalip tercatat memiliki harta kekayaan senilai Rp 2.240.846.604.
Sri Wahyumi Maria Manalip terakhir melaporkan harta kelayaannya ke KPK melalui Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) pada 16 Januari 2018.
• Ini Tuntutan KSPI kepada Pemerintah Saat Peringatan Hari Buruh Besok, Prabowo Bakal Berorasi