Aturan Kemenristekdikti Dinilai Bentuk Pemerasan, Ribuan Dokter Muda Merasa Dipermainkan

PDMI) menilai kebijakan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), merupakan bentuk pemerasan.

Penulis: Fitriyandi Al Fajri |
Kompas.com
Ilustrasi. 

PERGERAKAN Dokter Muda Indonesia (PDMI) menilai kebijakan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), merupakan bentuk pemerasan.

Kebijakan itu mengharuskan dokter muda memiliki sertifikat uji kompetensi, sebelum memperoleh ijazah.

Sebab, selama bertahun-tahun mereka mencoba menempuh uji kompetensi di kampusnya, namun banyak yang dinyatakan gagal.

Dokter Muda di Papua Meninggal Dunia karena Ijazah Ditahan, Jokowi Diminta Cabut Aturan Ini

Di sela kegagalannya itu, mereka diwajibkan membayar uang kuliah semester hingga puluhan juta rupiah ke kampus.

"Biaya uji kompetensi hanya Rp 1 jutaan, tapi kita harus tetap membayar uang kuliah, ada yang Rp 20 juta per semester (enam bulan)," kata Juru Bicara PDMI Aswan, Senin (8/4/2019).

"Kalau tidak bayar, ya di-DO (dikeluarkan) dari kampus, padahal tidak ada perkuliahan karena SKS (sistem kredit semester) sudah kami penuhi," sambungnya.

Aturan Ini Bikin Ribuan Dokter Muda di Indonesia Menganggur dan Gigit Jari

Aswan juga mempertanyakan keputusan kementerian yang mewajibkan dokter muda mengikuti uji kompetensi di fakultas tempatnya mengenyam pendidikan.

Padahal selama ini, kata dia, uji kompetensi dilakukan oleh organisasi profesi, yakni Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

"Saya mau uji kompetensi di IDI pun sekarang tidak bisa, karena IDI mewajibkan mahasiswa melampirkan ijazah. Sedangkan ijazah kita masih ditahan," tuturnya.

Prabowo: Kita Harus Menang dengan Selisih di Atas 25 Persen, Kubu 01: Halusinasi

Dokter muda yang tidak memiliki uang, kata dia, lebih memilih mundur atau dikeluarkan dari kampus.

Namun, mereka tetap bersikeras menuntut haknya, yakni ijazah dokter atas pendidikan selama ini di Fakultas Kedokteran.

Tidak hanya mengeluarkan uang banyak, mereka juga harus menanggung malu. Umur semakin bertambah, tetapi terus membebani orang tua dengan mewajibkan membayar uang kuliah.

Prabowo Subianto: Negara Kita dalam Keadaan Tidak Sehat dalam Semua Ukuran

"Saya malu dengan orang tua, mau membahagiakan mereka justru menanggung malu. Bukan hanya di kalangan keluarga, tapi malu di lingkungan tetangga," akunya.

Ribuan dokter muda di Indonesia juga merasa dipermainkan, untuk memperoleh ijazahnya setelah mengenyam pendidikan di kampus.

Pihak kampus tidak berani mengeluarkan ijazah karena takut dengan surat edaran Kemenristekdikti tertanggal 8 Juli 2014.

KPK Bilang Kebocoran Anggaran Negara 2 Ribu Triliun Lebih, Prabowo: Jadi Sekarang yang Benar Siapa?

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved