Kisah Pawang Hujan Asal Bali, Semakin Kuat Menangis, Air Turun dari Langit Bertambah Deras

RR Istiati Wulandari alias Mbak Rara, mengungkapkan suka dukanya menjadi seorang pawang hujan.

Tribun Bali/I Nyoman Mahayasa/dok pribadi Rara
RR Istiati Wulandari alias Rara, peramal sekaligus pawang hujan asal Bali. Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Suka Duka Rara Jadi Pawang Hujan, Nangis Buat Hujan Semakin Menjadi, Pernah ‘Diserang’ Pawang Lain, http://bali.tribunnews.com/2019/04/01/suka-duka-rara-jadi-pawang-hujan-nangis-buat-hujan-semakin-menjadi-pernah-diserang-pawang-lain?page=all. Penulis: Putu Supartika Editor: Ady Sucipto 

RR Istiati Wulandari alias Mbak Rara, mengungkapkan suka dukanya menjadi seorang pawang hujan.

Peramal sekaligus pawang ini tinggal di Jalan Ciung Wanara I Nomor 7, Denpasar, Bali.

Selama menjadi pawang hujan, kisah yang paling sedih ia rasakan adalah saat menjadi pawang hujan pertandingan Piala AFC U-19 pada 28 Oktober 2018.

Elektabilitas Jokowi-Maruf Amin Menukik, Ketua DPR: Biasa, Nanti Juga Naik Lagi

Bahkan, ia mengungkapkan saat itu sampai menangis lantaran tak bisa membendung hujan yang turun, walau akhirnya ia berhasil.

“Pengalaman paling sedih saat jadi pawang hujan ya saat acaranya Coach Indra (Indra Sjafri) pas 28 Oktober, saya sampai nangis,” ungkap Rara saat ditemui di kediamannya, Minggu (31/3/2019).

Saat itu, prediksi dari BMKG memang akan turun hujan.

Jadwal Pencairan Kenaikan Gaji, THR, dan Gaji ke-13 PNS dan TNI/Polri Tahun 2019 Menurut Menkeu

Pada 27 Oktober malam ia menuturkan ada protokoler dari Bali yang meminta dirinya menjadi pawang hujan, saat pelaksanaan upacara bendera peringatan Sumpah Pemuda esoknya.

Malam itu ia bimbang harus ke Jakarta atau di Bali, apalagi ia sudah membeli tiket untuk ke Jakarta.

Akhirnya ia memutuskan untuk ke Jakarta pada 28 Oktober 2018 pagi, pada penerbangan yang paling pagi.

Tanggapi Aksi Teror di Selandia Baru, Ryamizard Ryacudu: ‎Marah Boleh tapi Jangan Balas Dendam

“Di Jakarta juga ada upacara dan saya kasih saran pawang hujan jarak jauh, saya bantu upacara di Jakarta dan di Bali jarak jauh,” katanya.

Sore harinya, Indonesia bertanding melawan Jepang.

“Mungkin kayak power bank yang dayanya sudah habis, saya tidak sanggup dan saya bilang ke coach Indra, tapi enggak dibales, mungkin lagi persiapan bertanding. Pas itu hujannya enggak bisa digeser karena saya sudah kehabisan tenaga,” kisahnya.

Selisih Elektabilitas Semakin Menipis, Sandiaga Uno Bersiap Sprint Mendekati Garis Finis

Saat itu, ia pun menangis, akan tetapi makin ia menangis, makin menjadi hujannya.

Ia pun menghapus air mata dan meminta rokok pada anggota TNI yang ada di sana.

Rara menyulut tujuh batang rokok dan dijejerkan, lalu ia meminta kepada anggota TNI itu untuk membantunya berdoa.

Wiranto: Hoaks Adalah Teror, Segera Kita Atasi dengan Tegas dan Keras!

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved