Penembakan di Selandia Baru

Tanggapi Aksi Teror di Selandia Baru, Ryamizard Ryacudu: ‎Marah Boleh tapi Jangan Balas Dendam

Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu ‎mengimbau masyarakat tidak terpancing, apalagi sampai melakukan aksi balas dendam.

Penulis: |
TRIBUNNEWS/LENDY RAMADHAN
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu memberikan keterangan kepada para awak media, mengenai pelecehan yang dilakukan perwira pertama militer Australia kepada Indonesia, di Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat, Kamis (5/1/2016). 

PEMBANTAIAN sadis yang dilakukan Brenton Tarrant di dua masjid di Kota Christchurch, Selandia Baru, Jumat (15/3/2019) lalu, menimbulkan duka mendalam.

Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu ‎mengimbau masyarakat tidak terpancing, apalagi sampai melakukan aksi balas dendam.

Hal ini disampaikan Ryamizard ‎Ryacudu seusai menghadiri rapat terbatas internal bidang pertahanan di Istana Negara, Selasa (19/4/2019).

BREAKING NEWS: Ledakan Terjadi di Mall Taman Anggrek, Kaca Gedung Hancur

"‎Kita semua harus bersabar. Kita berpikirlah, marah boleh tapi jangan balas dendam," ujarnya.

‎Atas peristiwa yang terjadi di Selandia Baru itu, Ryamizard Ryacudu mengaku tidak habis pikir, karena selama ini Negara Kiwi itu dikenal aman dan damai.

Ryamizard Ryacudu juga meminta masyarakat selalu waspada dan berhati-hati terhadap aksi teror.

Jenguk Ahmad Dhani di Lapas Medaeng, Prabowo: Ketidakbenaran Hukum Ini akan Dicatat Sejarah

Menurutnya, aparat keamanan sudah pasti meningkatkan penjagaan di sejumlah tempat ibadah, tempat publik, hingga obyek vital.

"‎Diwaspadai, kan ada intel di Polri dan TNI yang terus mengawasi," ucapnya.

Sebelumnya, Pemerintah Australia menyatakan kekhawatiran adanya balas dendam, pasca-serangan teror penembakan di dua masjid di Kota Christchurch, Selandia Baru.

Ledakan di Mall Taman Anggrek Berasal dari Pipa Gas di Koi Cafe di Lantai 4

Pelaku penembakan adalah Brenton Harrison Tarrant, warga negara Australia.

Gary Quinlan, Duta Besar Australia di Jakarta, menyatakan kekhawatirannya langsung di hadapan sejumlah petinggi Majelis Ulama Indonesia (MUI), di Kantor MUI, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Selasa (19/3/2019).

Ia berujar, balas dendam tersebut bisa saja berasal dari kelompok-kelompok seperti ISIS maupun Alqaeda.

Jadi Tersangka Sejak Oktober 2018, Neneng Hassanah Yasin Baru Ajukan Surat Pengunduran Diri

Alasannya, kata Quilan, korban peristiwa berdarah tersebut merupakan Umat Muslim.

"Kami (Australia) khawatirkan saat ini adalah balas dendam dari kelompok ISIS, kemudian Alqaeda, dan lainnya. Kenapa? Karena mereka (kelompok ekstremisme) merasa Umat Islam itu dzalimi. Itu (balas dendam) yang sangat kita khawatirkan," ujarnya.

Dirinya pun berharap masyarakat dunia dapat bersama-sama menjaga kedamaian dan keamanan.

Keponakan Minta Dewi Perssik Buktikan Keaslian Tubuh, Suaminya Merasa Dilecehkan

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved