Jokowi Tak Tersinggung dengan Cuitan CEO Bukalapak yang Pakai Data Wikipedia
ACE Hasan Syadzily, Juru Bicara TKN Jokowi-Maruf Amin menyatakan, Presiden Joko Widodo tak tersinggung atas cuitan CEO Bukalapak Achmad Zaky.
ACE Hasan Syadzily, Juru Bicara TKN Jokowi-Maruf Amin menyatakan, Presiden Joko Widodo tak tersinggung atas cuitan CEO Bukalapak Achmad Zaky.
Cuitan 'Presiden Baru' yang ditulis Achmad Zaky di akun Twitter-nya, ramai diberbincangkan dan sempat memanaskan suasana jelang Pilpres 2019.
"Sama sekali lagi Pak Jokowi tak mempersoalkan (cuitan Achmad Zaky).Pak Jokowi tidak mengganggap bahwa apa yang dikatakan oleh Achmad Zaky itu sesuatu yang membuat beliau tersinggung," kata Ace Hasan Syadzily, itemui dalam sebuah diskusi di kawasan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Sabtu (16/2/2019).
• Sambangi Rumah Ketua DPRD, Cawagub DKI Dikasih Buku Kebijakan Ahok
Untuk itu, Ace Hasan Syadzily menambahkan, Jokowi pada Sabtu pagi tadi menerima kehadiran Achmad Zaki di Istana Merdeka.
"Beliau (Jokowi) kan akhirnya mau menerima Achmad Zaki, saya kira Achmad Zaki sudah menyatakannya (pernyataan maafnya)," kata Ace Hasan Syadzily.
Namun, TKN menyayangkan pernyataan tersebut, karena konotasi 'Presiden Baru' dianggap negatif. Padahal, ujar Ace Hasan Syadzily, Presiden Jokowi merupakan kepala negara yang sangat memperhatikan para pelaku industri kreatif di era industri 4.0 ini.
• Mantan Pacar Sempat Curiga Jupiter Fortissimo Ngomong Ngelantur Saat Live di Media Sosial
"Saudara Achmad Zaky itu kan adalah salah satu start up industri digital, yang benar-benar didorong oleh Pak Jokowi. Namun, ketika dia mengatakan bahwa nanti presiden baru, tentu kami sangat sayangkan, kan konotasi dari presiden baru artinya kan bukan Pak Jokowi lagi," terang Ace Hasan Syadzily.
Selain itu, data yang disampaikan Achmad Zaky dalam media sosialnya itu kurang tepat. Ace Hasan Syadzily Hasan Syadzily mengklaim, pemerintah Jokowi telah meningkatkan dana riset dan pengembangan atau Bujet Research and Development (R&D) dari tahun ke tahun.
"Bahwa apa yang disampaikan oleh Achmad Zaki tidak sesuai dengan data sesungguhnya, misalnya kenaikan anggaran riset dan development atau R & D itu setiap tahunkan mengalami peningkatan. Penting juga dong memperhatikan apa yang dilakukan Pemerintah Jokowi pada industri 4.0," papar kader Partai Golkar ini.
• Bareskrim Ciduk Pelaku Pemerasan Pornografi Online, Satu Korban Rugi Sampai Rp 30 Juta
Sebelumnya, Achmad Zaky berkicau soal anggaran R&D yang sangat minim tahun 2016, yang hanya 2 miliar dolar AS, atau tertinggal jauh dari negara lain yang sudah menyediakan anggaran R&D.
Misalnya Amerika Serikat menjadi negara pertama yang menyediakan angagran R&D sebesar 511 miliar dolar AS, China 451 miliar dolar AS.
Kemudian, Jepang 165 miliar dolar AS, Jerman 118 miliar dolar AS, Korea Selatan 91 miliar dolar AS, Taiwan 33 miliar dolar AS, Australia 23 miliar dolar AS, Malaysia 10 miliar dolar AS, dan Singapura 10 miliar dolar AS.
• Diduga Kebanyakan Tenggak Miras, ABK Tewas di Kapal
Namun, di akhir tweet Achmad Zaky menyebutkan soal presiden baru.
"Mudah-mudahan presiden baru bisa naikin," tulis Achmad Zaky.
Bahkan, ia menyebut bahwa industri 4.0 itu omong kosong.
• BREAKING NEWS: Prabowo Akhirnya Salat Jumat di Masjid Kauman Semarang
