Kekerasan terhadap Anak
Orangtua Murid Tidak Menyangka Ada Dugaan Kekerasan terhadap Siswa di Sekolah Dasar Anaknya
Para wali murid di sekolah dasar tempat buah hatinya belajar tidak mengetahui dugaan kasus kekerasan terhadap anak.
Penulis: Fitriyandi Al Fajri |
WARTA KOTA, BEKASI --- Para wali murid di sekolah dasar tempat buah hatinya belajar tidak mengetahui dan tidak menyangka ada dugaan kasus kekerasan terhadap anak.
Dugaan kasus kekerasan terhadap siswa itu disebut-sebut dilakukan oleh wali kelas terhadap salah satu muridnya, JMH (11).
Mereka bahkan tidak menyangka bahwa telah terjadi dugaan kekerasan seperti yang diduga dialami murid kelas III B tersebut.
"Saya nggak tahu ada kabar itu, karena selama ini baik-baik saja," kata Anggi, salah satu wali murid kelas III-A sekolah dasar inklusi di Bekasi ini.
Namun, Anggi mengaku tidak mengenal sosok wali kelas tersebut.
Pasalnya, buah hatinya belajar di kelas berbeda di kelas III A.
"Sosok dia (wali kelas) saya tahu, tapi nggak begitu mengenal. Cuma kelihatannya baik kok," ujar Anggi.
• Utusan Kemdikbud Datangi Sekolah Anak Berkebutuhan Khusus yang Diduga Alami Tindak Kekerasan
Pendapat senada diungkapkan wali murid lainnya, Ani. Dia mengaku, tidak pernah mendapat informasi ada tindak kekerasan di tempat anaknya belajar.
Bahkan dia heran kasus itu mencuat karena sekolah yang terletak di pinggir Jalan Raya Kalimalang ini menerima anak berkebutuhan khusus (ABK).
Dia pun menganggap bahwa sekolah dasar inklusi ini ramah dan mampu melayani pendidikan untuk anak inklusi.
"Saya baru dengar ada kabar itu, masak sih ada? Sejauh ini anak saya baik-baik saja sekolah di sana," ucapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, seorang murid kelas III sekolah dasar inklusi di Bekasi Barat, Kota Bekasi, diduga mengalami tindak kekerasan.
Akibatnya, bocah laki-laki JMH (11) ini mengalami luka lebam di bagian kaki kanan dan kirinya.
• Sore Ini Polisi Bekasi Periksa Anak Berkebutuhan Khusus yang Diduga Dianiaya Wali Kelas
Sementara itu, sebanyak enam saksi diperiksa petugas Polres Metro Bekasi Kota terkait kasus dugaan kekerasan terhadap anak berkebutuhan khusus (ABK) di sekolah.
Wakapolres Metro Bekasi Kota, AKBP Eka Mulyana mengatakan, orangtua siswa berkebutuhan khusus Muhamad Sugih (43) membuat laporan ke Mapolrestro Bekasi Kota,a Sabtu (9/2/2019) dengan nomor LP/367/K/II/2019/SPKT/Restro Bekasi Kota.