Sebelum Ditemukan Tewas Dalam Drum, kepada Tetangga Dufi Pamit ke Solo

Kepada tetangganya Dufi sempat pamit akan pergi ke Solo. Tak lama kemudian ia ditemukan tewas dan jasadnya dimasukkan dalam drum.

Penulis: Zaki Ari Setiawan |
Warta Kota/Zaki Ari Setiawan
Kediaman almarhum Abdullah Fithri Setiawan di TGS Catalina RT 02/06, Blok AB3, Pagedangan, Tangerang. Dufi adalah wartawan yang dibunuh di Bogor dan jasadnya dimasukkan dalam drum. 

SEBELUM ditemukan tewas di Bogor kemarin, Abdullah Fithri Setiawan (43) atau Dufi sempat mengabarkan kepada keluarga dan tetangga akan bekerja ke luar kota, yaitu ke Solo.

Iksan, Ketua RT 02 TGS Catalina, Pagedangan, Tangerang kediaman Dufi mengaku sempat bertemu dengan almarhum pada Jumat 16 November 2018 lalu.

"Dufi pamit berangkat tugas, katanya ke Solo," kata Iksan di kediaman Dufi, Senin (19/11/2018).

Tetangga menganggap Dufi sebagai sosok yang aktif di lingkungan.

Baca: Siang Ini Polda Metro Jaya Gelar Prarekonstruksi Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi

Baca: Beredar di Sosial Media Inilah Identitas Mayat di Dalam Drum

Ia juga dikenal sebagai anggota dari Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) di wilayahnya.

Iksan menambahkan, ketika pamit keluar kota, Dufi mengatakan akan bekerja untuk salah satu perusahaan media.

Akan tetapi, lanjut Iksan, istri Dufi, Bayu Yuniarti mengatakan mengalami kesulitan untuk menghubungi almarhum hingga mendapatkan kabar Dufi meninggal secara tragis.

"Tapi pihak keluarga tidak dapat firasat apapun. Sampai akhirnya dapat kabar Dufi meninggal di Bogor," lanjutnya.

Setelah muncul kabar duka itu, kediaman Dufi di TGS Catalina RT 02/06, Blok AB3, Pagedangan, Tangerang hari ini terus didatangi kerabatnya.

Dari informasi yang dihimpun, Minggu (18/11/2018) kemarin sekira pukul 21.00 WIB, almarhum tiba di kediamannya untuk disolati.

Setelah itu pihak keluarga segera membawa jenazah ke Yayasan Yatim Piatu Al Khairiah Tanjung Priok yang kemudian dimakamkan di TPU Budi Dharma, Semper, Jakarta Utara pagi tadi.

Baca: Dukung Baiq Nuril Ajukan PK ‎ke MA, Jokowi: Kalau Sudah Minta Grasi Presiden Itu Bagian Saya

Firasat Ini Ternyata 

Muhammad Ali Ramdoni (35) mengaku sempat merasakan firasat akan kepergian kakaknya, Abdullah Fithri Setiawan alias Dufi.

Dufi ditemukan tewas dalam drum plastik berwarna biru di Kawasan Industri Kembang Kuning, Klapanunggal, Bogor, Jawa Barat, Minggu (18/11/2018) kemarin.

Doni, begitu ia biasa disapa, mengaku kaget akan kepergian almarhum yang tiba-tiba dan tidak wajar ini.

Baca: Ditinggal ke Timnas, Marko Simic: Bersama Riko Simanjuntak Pertandingan Jadi Lebih Mudah

Baca: Pergoki Istrinya Bersama Pria Lain, Vicky Prasetyo Bakal Laporkan Angel Lelga ke Polisi

Ia juga bercerita, seusai mendapat kabar meninggalnya almarhum, tiba-tiba dirinya terbersit akan pesan sang kakak beberapa hari silam.

"Ini sebenarnya ada firasat, cuma kita enggak begitu (memperhatikan)," ujar Doni di TPU Budi Dharma, Semper, Jakarta Utara, Senin (19/11/2018).

Ia menjelaskan, Dufi sempat mengirim pesan melalui aplikasi WhatsApp (WA) kepada keluarga dan kerabat dekatnya.

Dufi, kata dia, mengundang mereka untuk melakukan tasyakuran pada Hari Minggu atau Ahad, pukul 11.00 WIB.

Namun, pada waktu yang disebutkan itu, ternyata yang bersangkutan justru mengembuskan napas terakhirnya.

"Beliau ngirim WA Hari Rabu atau Kamis. Beliau bilang mengundang kakak, atau ibu semua, Hari Ahad jam 11 sampai selesai untuk tasyakuran, rupanya itu benar jam 11 beliau diambil oleh Allah," bebernya.

Prosesi pemakaman Dufi di TPU Budi Dharma, Semper, Jakarta Utara, berlangsung hari pada Senin (19/11/2018) pagi.

Tangisan istri beserta enam buah hatinya tak terbendung, keatika melihat jenazah korban memasuki liang lahat.

Pantauan Tribunnews.com, istri korban yang bernama Bayu Yuniarti Hendriani tampak diliputi kesedihan mendalam. Air mata terlihat turun deras membasahi pipinya.

Perempuan yang mengenakan hijab berwarna biru itu juga tampak beberapa kali sempoyongan. Tenaga di kakinya menghilang, dan seolah akan jatuh. Sehingga ia pun harus dipapah oleh orang lain.

Tangis istri dan anak korban semakin terlihat tatkala tanah mulai menutupi jenazah. Di bawah sebuah tenda putih yang digunakan untuk menghalau terik matahari, prosesi pemakaman terus berlangsung.

Setelahnya, bunga tampak ditaburkan di area tersebut, dan doa-doa terus dilantunkan kepada almarhum.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, jenazah almarhum sendiri sempat disemayamkan di Yayasan Yatim Piatu Al Khairiah pada Minggu (18/11/2018) malam. (Vincentius Jyestha)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved