Pilkada DKI Jakarta

Sandi Beberkan Pertemuannya dengan Prabowo Subianto

Saya bilang apa saja bisa membantu, jadi kalau dia mau galang dana itu dampaknya akan signifikan

Tribunnews.com
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (tengah) bersama Pasangan Cagub Cawagub DKI Jakarta Anies Baswedan (kiri), Sandiaga Uno (kanan) pada Rapat Kader Partai Gerindra di JIExpo, Jakarta, Minggu (8/1/2017). Rapat kader tersebut dalam rangka memanaskan mesin partai di Jakarta untuk siap memenangkan pasangan calon nomor urut 3 Anies Baswedan dan Sandiaga Uno di Pilkada 2017 serta memenangkan Pilpres 2019. 

WARTA KOTA, KEBAYORANBARU - Walau masa kampanye baru berlangsung selama empat hari, evaluasi dan konsolidasi kubu pasangan calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan dan Sandiaga Salahudin Uno intensif digelar.

Berbeda dengan biasanya, kali ini rapat konsolidasi yang dilakukan tertutup itu digelar bersama petinggi Partai Gerindra, diantaranya Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadly Zon, Sekjen Partai Gerindra Muzani dan sejumlah tim pemenangan Anies-Sandi.

Pertemuan yang berlangsung selama dua jam itu diungkapkannya Sandi membahas tiga poin penting, antara lain evaluasi kampanye Anies-Sandi putaran kedua selama empat hari belakangan, pendanaan kampanye dan rapor buruk Indonesia versi World Bank.

"Kita mengevaluasi empat hari kampanye, isu-isu apa yang ada di masyarakat. Saya juga melaporkan strategi untuk turun di daerah-daerah yang dirasa kemarin (kampanye putaran pertama) kurang sentuhan, terutama di Jakarta Barat dan Jakarta Utara, serta harapan saya Pak Prabowo bisa turun (blusukan) juga untuk memperkuat pesan kita," ungkap Sandi.

Permintaan tersebut lanjutnya, disanggupi oleh mantan Danjen Kopassus itu, hanya saja waktu blusukan akan disesuaikan dengan agenda kampanye Anies-Sandi.

"Kedua, Pak Prabowo pesan juga soal pendanaan, dan saya laporkan keuangan kita sangat minim sekali, lalu ditanya apa yang bisa dibantu? dan saya bilang apa saja bisa membantu, jadi kalau dia mau galang dana itu dampaknya akan signifikan," jelas Sandi.

Sementara, hal penting yang dibahas dalam pertemuan dipaparkannya adalah laporan World Bank atas ekonomi Indonesia. Ketimpangan yang tergambar dalam laporan tersebut katanya dapat diatasi lewat program pemberdayaan usaha masyarakat dan stabilitasi harga pangan.

"Ada laporan tentang ketimpangan yang sangat besar dari World bank tentang Indonesia. Sekilas saya baca, cocok sekali dengan pesan kampanye yang kita bawa, bahwa kesenjangan ekonomi dan sosial makin melebar, tanpa ada program yang mendidik untuk mengurangi ketimpangan tersebut mustahil ketimpangan akan terasa sempit," tambahnya.

Terlepas dari isu Pilkada DKI Jakarta, Sandi pun melaporkan tentang pemanggilan pemeriksaan terkait kasus dugaan pidana pencemaran nama baik atau fitnah antara pelapor Dini Indrawati Septiani dengan terlapor berinisial E dan S yang kini tengah dalam penyelidikan Kepolisian Sektor Metro (Polsek) Tanah Abang.

Dalam kesempatan tersebut, Prabowo katanya percaya jika Sandi dapat menyelesaikan permasalahan tersebut, terlebih dirinya tidak terkait dalam perkara yang melibatkan anggota Komunitas Jakarta Berlari itu.

"Saya laporkan itu (pemanggilan pemeriksaan), dia bilang your big boy, you can handle it, jangan terlalu melow drama, hadapi saja dan kalau mau jadi pemimpin apa yang dia lalui di 2004-2009 jauh lebih dahsyat dari itu, jadi untuk jadi pemimpin jangan cengeng dan hadapi," tutupnya sumringah.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved