Demo
Demo Ricuh, Gedung Pemkot Tangerang Dikawal Komunitas Ojol
Aksi unjuk rasa yang terus menerus meluas itu juga terjadi hingga di wilayah Kota Tangerang pada Jumat (29/8/2025).
Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Dian Anditya Mutiara
Dalam kesempatan menemui kelompok masyarakat itu, Sachrudin turut memberi kesempatan kepada perwakilan yang hadir untuk menyampaikan aspirasi mereka.
Pemkot Tangerang pun berkomitmen untuk mengevaluasi berbagai keresahan yang disampaikan warga itu, termasuk yang berhubungan langsung dengan Pemerintah Pusat.
"Salah satu pemicu amarah publik kemarin karena ada pengemudi ojek online yang terlindas, makanya kami ajak ngobrol komunitas yang ada di Kota Tangerang supaya jangan sampai terprovokasi."
"Kita tidak boleh menyepelekan persoalan yang masyarakat alami, apalagi situasi kemarin sempat panas, malah seharusnya tingkatkan kewaspadaan," paparnya.
Kemudian Aparatur Sipil Negara (ASN) juga dinilai memiliki peran penting, selain menjadi pelayan terbaik bagi masyarakat, juga menjadi penjaga suasana di tengah dinamika nasional.
Oleh karena itu seluruh jajaran Pemkot Tangerang mulai dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD), pemimpin wilayah seperti lurah dan camat diminta untuk gencar memberikan edukasi kepada masyarakat.
Tidak sampai di sana, ribuan Ketua RT dan RW di Kota Tangerang juga diminta menjaga kondisifitas di lingkungannya, bahkan hingga memantau situasi setiap keluarga yang menjadi warganya.
Edukasi yang disampaikan terkait dengan kekompakan dan rasa saling menjaga satu sama lain antar warga guna menghindari adanya provokasi dari pihak yang tidak bertanggung jawab.
"Kota Tangerang ini adalah rumah kita, selayaknya tempat tinggal warga juga memiliki kesadaran mengamankan lingkungannya masing-masing tentu dengan melibatkan jajaran OPD, camat, lurah, agar mengajak masyarakat melalui RT dan RW secara kewilayahan," ungkapnya.
Menurut dia, seluruh upaya pendekatan kepada masyarakat itu merupakan hasil dari rapat koordinasi Forum Komunikasi Pimpinan Daerah atau Forkopimda di Kota Tangerang.
Forkopimda yang diisi oleh pemerintah daerah, aparat TNI-Polri, kejaksaan, pengadilan, hingga kelompok masyarakat diminta untuk memperkuat koordinasi dan kolaborasi secara berkala setiap waktu.
Hal tersebut dilakukan demi memastikan keamanan dan ketertiban masyarakat Kota Tangerang dapat terus terjaga tanpa adanya insiden yang tidak diinginkan.
"Begitu terjadi adanya demonstrasi, kami langsung melakukan rapat membahas bagaimana mengajak masyarakat untuk mengamankan lingkungannya masing-masing," ucapnya.
"Kami juga mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat, diawali dengan Forkopimda yang kebetulan rutin berkolabirasi ntuk mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan yang terjadi berkaitan dengan isu yang disampaikan masyarakat," jelasnya. (m28)
Baca Wartakotalive.com berita lainnya di Google News
Dapatkan informasi lain dari WartaKotaLive.Com lewat WhatsApp : di sini
Susno Duadji Khawatir Kepercayaan Publik ke Polri Anjlok, Benny K Harman: Gagal Lindungi HAM |
![]() |
---|
Pengurus RT Tempat Tinggal Uya Kuya Buka Posko Pengembalian Barang Jarahan |
![]() |
---|
Ini 74 Gedung Rusak Akibat Demo Rusuh di Indonesia, Kementerian PU Estimasi Butuh Rp 900 M Perbaiki |
![]() |
---|
Sosok Lansia Ambil AC Punya Cucu Disabilitas, Uya Kuya Sudah Maafkan |
![]() |
---|
Kompol Cosmas Dipecat, Kompolnas Sebut Proses Etik Komprehensif dan Profesional |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.