Kabar Artis

Leony Singgung Anggaran Fantastis Pemkot Tangsel Tahun 2024, dari Pengadaan Suvenir hingga Bansos

Leony Vitria Hartanti jadi sorotan setelah mengulas Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Tahun 2024.

WartaKota/Ari Puji
SOROTI ANGGARAN PEMKOT - Leony Vitria Hartanti jadi sorotan setelah mengulas Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Tahun 2024. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Mantan penyanyi cilik Leony Vitria Hartanti jadi sorotan setelah mengulas Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Tahun 2024 setebal 520 halaman. 

Melalui unggahan di Instagram Story, Leony menyoroti sejumlah pos anggaran yang menurutnya janggal dan angka yang fantastis.

Kritik Leony itu bermula dari pengalaman pribadinya saat mengurus balik nama rumah warisan ayahnya.

Baca juga: Leony Vitria Bongkar Anggaran Pemkot Tangsel yang tak Masuk Akal, Konsumsi Rapat Rp 60 M

Ia mengaku kaget dikenakan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) hingga puluhan juta rupiah.

Dari situ Leony kemudian menelusuri penggunaan uang pajak daerah yang berasal dari masyarakat Tangsel.

Leony membagikan sederet temuan yang kemudian memicu diskusi luas di kalangan warganet.

Baca juga: Terkejut, Ini Cerita Leony Vitria Harus Bayar Pajak Waris saat Urus Balik Nama Rumah Ayahnya

Salah satu hal yang pertama disorot Leony adalah anggaran untuk pengadaan suvenir.

Dalam laporan keuangan 2024, alokasi untuk pos ini tercatat mencapai Rp 20,48 miliar.

Jumlah itu naik sekitar 51,94 persen dari tahun sebelumnya yang hanya Rp 13,48 miliar.

Baca juga: Leony Ungkap Niat Menikah dengan Pria dari Selandia Baru Setelah Pernah Berujar Tidak Ingin Menikah

Menurut Leony, angka tersebut tergolong fantastis bila dibandingkan dengan kebutuhan lain yang lebih mendesak.

Ia menyoroti jomplangnya peruntukan anggaran hibah barang ini dengan pelayanan dasar masyarakat.

"Souvenir Rp 20 M, sampai penambah daya tahan tubuh dan pakaian pun kita belanjain mereka," tulis Leony dengan nada satire.

Baca juga: Biasanya ke Jepang, Leony Rayakan Natal hingga Malam Tahun Baru Bareng Kekasihnya di Selandia Baru

Unggahan ini sontak memicu reaksi warganet dan banyak yang mempertanyakan urgensi belanja suvenir dengan nominal sebesar itu, terlebih jika dibandingkan dengan kebutuhan dasar warga Tangsel.

Selain suvenir, biaya konsumsi rapat juga menjadi bahan kritik Leony.

Dari laporan keuangan, tercatat anggaran untuk makan dan minum rapat mencapai Rp 60 miliar sepanjang 2024.

Baca juga: Tampil di Synchronize Fest 2024, Leony dan Ria Enes Ajak Penonton Menyanyikan Lagu Anak-anak

Bagi Leony, angka ini jelas tidak masuk akal.

Ia membandingkan besarnya anggaran konsumsi pejabat dengan belanja untuk fasilitas umum.

Dalam unggahannya, Leony menyindir perbandingan tersebut dengan gaya lugas yang langsung mengena.

Baca juga: Bantah Sudah Menikah, Leony Akui Sedang Menjalin Asmara dengan Pria Warga Asing dari Selandia Baru

"Makanan dan minuman rapat Rp 60 M, bayangin aja, buat rapat doang bisa segitu nilainya," tulis Leony.

Leony juga mengulas perbandingan anggaran perjalanan dinas dan pemeliharaan infrastruktur.

Dalam laporan itu, perjalanan dinas mencapai Rp 117 miliar, sementara untuk pemeliharaan jalan, jaringan, dan irigasi hanya dialokasikan Rp 731 juta.

Baca juga: Dimas Anggara dan Leony Bintangi Film Ambar, Singgung Maraknya Praktik Aborsi Lewat Layar Lebar

Ketimpangan ini dianggap tidak masuk akal.

Bagi Leony, perawatan fasilitas umum seharusnya menjadi prioritas karena menyangkut langsung dengan kesejahteraan warga.

"Uang pajak dari rakyat untuk rakyat kan berarti ini ya, beban pemeliharaan jalan, jaringan, dan irigasi Rp 731 juta aja ceunah," tulis Leony.

Baca juga: Menteri Keuangan RI ​Dapat Restu Prabowo untuk Memelototi Anggaran Kementerian

"Mungkin di Tangsel enggak banyak jalan rusak, jadi segitu aja sudah cukup biayanya selama setahun," lanjut dia.

Warganet merespons dengan nada serupa, menyindir betapa besarnya dana untuk mobilitas pejabat dibandingkan dengan kebutuhan nyata warga di lapangan.

Sorotan lain yang cukup menyita perhatian adalah dana bantuan sosial (bansos).

Baca juga: Nadiem Makarim Tersangka Korupsi, Pengamat Pendidikan: Awasi Ketat Anggaran Biar tak Terulang

Dari laporan keuangan, beban bansos hanya tercatat sebesar Rp 136 juta.

Leony kemudian membagi jumlah itu dengan data jumlah penduduk miskin di Tangsel pada 2024 yang mencapai 43.330 jiwa.

Hasil perhitungannya membuat banyak orang tercengang.

Baca juga: Pramono Ungkap APBD Jakarta 2026 Naik 3,8 Persen, Fokus Anggaran yang Sentuh Masyarakat

"Rp 136.421.607 : 43.330 = Rp 3.148, berarti per orang tuh cuma dapet 1 bungkus mi instan dalam setahun," tulis Leony.

Ungkapan satire itu viral karena dianggap merepresentasikan minimnya kepedulian pemerintah terhadap warga miskin.

Warganet ikut menyoroti ironi ini jika dibandingkan dengan anggaran puluhan miliar untuk suvenir, ATK, atau konsumsi rapat.

Kritik Leony diperkuat dengan dukungan publik yang menilai alokasi bansos seharusnya menjadi prioritas, terutama untuk membantu kelompok rentan.

Sektor Pendidikan

Leony juga menaruh perhatian pada sektor pendidikan.

Dari total anggaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan sebesar Rp 860 miliar, belanja pegawai tercatat Rp 479 miliar.

Namun, alokasi itu ternyata tidak berdampak langsung pada kesejahteraan guru honorer.

Leony membagikan pesan dari warganet yang mengaku sebagai istri guru honorer.

Dalam pesannya disebutkan, suaminya yang guru honorer itu hanya menerima honor Rp 500.000 setiap tiga bulan sekali.

"Nih real ya! Anggaran belanja jasa itu enggak nyampe tepat sasaran!!" tulis Leony menanggapi pesan tersebut.

Selain belanja pegawai, Leony juga menyoroti mandatory spending atau belanja wajib bidang pendidikan yang berisi rincian anggaran konsumsi rapat, perjalanan dinas, hingga honorarium narasumber yang nilainya mencapai ratusan juta hingga miliaran rupiah.

"Pokoknya ratusan halaman kira-kira kaya begini lah laporannya, ratusan miliar habis buat perjalanan dinas, beli ATK, makan minum rapat, belanja barang dan jasa, dll," tulis Leony.

Sorotan ini semakin menegaskan kegelisahannya tentang ketidakadilan dalam pengelolaan anggaran pendidikan di Tangsel.

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "5 Anggaran Fantastis Pemkot Tangsel yang Dibedah Leony"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved