Pendidikan

UI Kenalkan Inovasi Teh Mangrove, Produk Herbal Antioksidan dari Pulau Harapan

Tim Pengabdian Masyarakat FF UI memperkenalkan inovasi teh mangrove kepada warga Pulau Harapan, memadukan riset, edukasi, dan pelatihan produksi.

Penulis: M. Rifqi Ibnumasy | Editor: Dwi Rizki
Istimewa
INOVASI UI - Tim Pengmas FF UI melatih warga Pulau Harapan, Kepulauan Seribu membuat teh herbal dari daun mangrove. Tim memberikan pelatihan lengkap kepada warga, mulai dari pengolahan, pengemasan, hingga pemasaran digital. 

Ringkasan Berita:
  • Tim Pengabdian Masyarakat Fakultas Farmasi UI mengadakan kegiatan di Pulau Harapan, Kepulauan Seribu, untuk mengenalkan inovasi teh mangrove sebagai produk herbal dan calon oleh-oleh khas daerah. 
  • Teh ini dikembangkan dari daun mangrove yang kaya antioksidan dan ramah lingkungan. 
  • Tim memberikan pelatihan lengkap kepada warga, mulai dari pengolahan, pengemasan, hingga pemasaran digital.

WARTAKOTALIVE.COM, DEPOK - Tim Pengabdian Masyarakat Fakultas Farmasi Universitas Indonesia (FF UI) kembali sambangi warga Pulau Harapan, Kepulauan Seribu, Jakarta pada Jumat-Sabtu (14-15/11/2025).

Kunjungan tersebut untuk mendorong inovasi hasil alam wilayah tersebut yaitu mangrove untuk diolah menjadi teh. 

Minuman herbal berbahan daun bakau yang kaya antioksidan ini berpotensi menjadi oleh-oleh khas pertama dari Pulau Harapan. 

Inovasi ini disosialisasikan melalui program pengabdian masyarakat yang memadukan riset ilmiah, edukasi kesehatan, dan pengembangan produk lokal.

Teh mangrove yang diperkenalkan merupakan hasil kreasi langsung Donna Maretta Ariestanti bersama tim pengmas FF UI yang terdiri dari mahasiswa dan dosen pembimbing.

Produk ini dikembangkan melalui pemilihan jenis mangrove paling potensial serta formulasi beberapa varian rasa yang telah melalui taste testing internal. 

Inovasi tersebut juga tengah dipersiapkan untuk diajukan sebagai paten, namun Donna memastikan bahwa hak produksi dan pemanfaatannya akan digratiskan bagi warga Kepulauan Seribu sebagai bentuk dukungan terhadap kemandirian ekonomi masyarakat pesisir.

Baca juga: Selamatkan Elang Jawa, Universitas Indonesia dan PT KAI Resmi Jalin Kerja Sama

Pulau Harapan memiliki ekosistem mangrove yang melimpah, tetapi sebagian besar belum dimanfaatkan secara optimal. 

Melalui kegiatan ini, FF UI menunjukkan bahwa daun mangrove mengandung flavonoid dan polifenol dengan aktivitas antioksidan tinggi dan aman diolah menjadi minuman kesehatan. 

Penggunaan daun juga jauh lebih berkelanjutan karena dapat dipanen tanpa menebang pohon, sehingga sekaligus mendukung upaya pelestarian ekosistem mangrove.

Selama kegiatan, tim FF UI melatih warga memproduksi teh mangrove mulai dari pemilihan daun, pengeringan, pengolahan, hingga pengemasan higienis. 

Warga juga mempelajari dasar-dasar branding, pembuatan desain kemasan, serta strategi pemasaran digital agar produk dapat dijual secara menarik, baik untuk wisatawan yang berkunjung maupun pasar daring.

Dalam penjelasannya, Donna menekankan pentingnya pengembangan produk lokal berbasis potensi alam kepulauan. 

“Pulau ini kaya akan mangrove, tetapi potensinya belum dimanfaatkan secara optimal. Daun mangrove memiliki kandungan antioksidan alami dan bisa diolah menjadi minuman kesehatan yang sustainable,” kata Donna, Senin (24/11/2025).

“Selain itu, Pulau Harapan juga belum memiliki produk oleh-oleh khas, sehingga teh mangrove ini berpeluang besar menjadi identitas baru yang bernilai ekonomi bagi masyarakat,” sambungnya.

Sumber: WartaKota
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved