Berita Nasional

Gus Yahya Melawan Pemakzulan Lewat PWNU​, Sebut NU Bukan Milik Segelintir Orang

Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) melawan saat hendak dimakzulkan oleh Rais Aam PBNU.

Editor: Desy Selviany
Instagram Yahya Cholil Staquf
GUS YAHYA-Gus Yahya menjelaskan bahwa sepucuk surat tidak bisa mencopot jabatan Ketua Umum PBNU ataupun pejabat fungsionaris di Ormas tersebut pada Minggu (23/11/2025).  

WARTAKOTALIVE.COM - Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) melawan saat hendak dimakzulkan oleh Rais Aam PBNU. 

Gus Yahya mengumpulkan seluruh Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) untuk memberikan sikap atas hasil risalah rapat harian Syuriyah tersebut. 

Diketahui PBNU diterpa isu perpecahan setelah risalah rapat harian Syuriyah yang ditetapkan pada 20 November 2025 memutuskan agar Yahya Cholil Staquf mengundurkan diri dari jabatan Ketua Umum PBNU.

Edaran tersebut juga memberikan ultimatum, jika dalam waktu tiga hari tidak mengundurkan diri, Gus Yahya akan diberhentikan sebagai Ketua Umum PBNU.

Dalam surat ini juga dijelaskan dua alasan yang menyebabkan permintaan pengunduran diri itu dikeluarkan.

Pertama, terkait dengan narasumber zionisme internasional dalam Akademi Kepemimpinan Nasional NU.

Alasan berikutnya terkait tata kelola keuangan di PBNU yang mengindikasikan pelanggaran hukum dan melanggar Pasal 97-99 Anggaran Rumah Tangga NU.

Gus Yahya pun menjelaskan bahwa sepucuk surat tidak bisa mencopot jabatan Ketua Umum PBNU ataupun pejabat fungsionaris di Ormas tersebut. 

Maka kata Gus Yahya, pihaknya mempersilakan para PWNU untuk menyikapi surat pemakzulan tersebut. 

Sebab kata Gus Yahya, NU bukan hanya milik PBNU atau pun segelintir orang. 

“Mereka kita persilakan untuk melakukan koordinasi di antara PW PW untuk menyikapi apa yang sedang berlangsung,”

“Jadi mereka bekerja sendiri secara independen karena NU bukan hanya milik PBNU apalagi bukan milik Yahya Cholil Staquf saja, tapi milik semua orang,” jelas Gus Yahya seperti dimuat Youtube TribunJatim pada Senin (24/11/2025).

Baca juga: Diterpa Perpecahan, NU Akan Gelar Pertemuan Besar Seluruh Kiai

Menurut Gus Yahya, para pengurus NU di daerah yang berhak memutuskan nasib NU ke depannya.

Terlebih NU merupakan organisasi Islam terbesar di Indonesia sehingga nasib bangsa juga ada di tangan NU.

“Artinya masing-masing pengurus di setiap tingkatan punya tanggung jawab apalagi ini punya dampak nasional maka mereka bertindak untuk mencapai maslahat NU ini,” jelas Gus Yahya

Sumber: WartaKota
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Baca Juga
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved