Berita Regional

Polda Sumut Sebut Anggotanya yang Hajar Pemotor Sudah Lama Idap Gangguan Jiwa: Masih Aktif Bertugas

Kombes Ferry Walintukan menuturkan, saat itu Bripda G berboncengan bersama Aiptu D hendak keluar dari Polda Sumut naik motor.

|
Editor: Feryanto Hadi
Tangkapan layar
ANIAYA- Bripda G saat menganiaya pengendara sepeda motor di sekitar Mapolda Sumatera Utara 

 

Ringkasan Berita:
  • Bripda G, anggota Polda Sumut yang memukul pengendara motor ALP, diketahui mengidap skizofrenia puluhan tahun dan kini menjalani observasi di rumah sakit jiwa. 
  • Insiden terjadi Selasa (18/11/2025) dekat Polda Sumut, saat motor Bripda G tersenggol dari belakang oleh ALP. 
  • Bripda G kemudian memukul korban dan pergi, sementara ALP ditolong Aiptu D ke Poliklinik Polda Sumut. Penyidikan mengungkap riwayat gangguan jiwa Bripda G.

 


WARTAKOTALIVE.COM, MEDAN- Viral di media sosial aksi pemukulan yang dilakukan oleh seorang anggota kepolisin terhadap pengendara sepeda motor

Peristiwa penganiayan itu terjadi dekat Polda Sumatera Utara pada Selasa (18/11/2025) siang.

Warganet menilai bahwa aksi anggota polisi keterlaluan

Tindakan polisi tersebut juga dinilai bisa merusak nama institusi

Polda Sumatera Utara pun angkat suara terkait peristiwa tersebut.

 Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Ferry membenarkan bahwa polisi yang melakukan pemukulan merupakan anggotanya

Adapun, terduga pelaku berinisial Bripda G

Kombes Ferry menyebut, Bripda G memiliki gangguan jiwa skizofrenia selama puluhan tahun.

Bripda G pun diobservasi di rumah sakit jiwa.

Baca juga: Ahmad Ali Heran PSI Dua Kali Tak Lolos Senayan padahal Sudah Jual Nama Jokowi: Yang Bodoh Siapa?

Baca juga: Viral Diduga Siswa SMP Bekasi ​​​Aniaya Teman, Kepala Hingga Ditendang

Kronologi kejadian

Kombes Ferry Walintukan menuturkan, saat itu Bripda G berboncengan bersama Aiptu D hendak keluar dari Polda Sumut naik motor.

Setelah keluar gang, motor yang dikemudikan Bripda G ditabrak oleh pemotor ALP.

"Begitu mau keluar dari Polda Sumut, kendaraannya ditabrak korban korban ALP dari belakang. Sama-sama sepeda motor," ujar Kombes Ferry, dikutip dari Tribun-Medan.com.

Setelah tersenggol, Bripda G langsung menghajar korban.

Puas menghajar korban, Bripda G kemudian meninggalkan lokasi.

 Korban pun ditolongi oleh Aiptu D dan dibawa ke Poliklinik Polda Sumut.

"Setelah kejadian tersebut (ditabrak), anggota kami yang mengendarai motor inisial G melakukan pemukulan terhadap korban,"

"Kemudian, yang bersangkutan meninggalkan korban dan korban dibantu Aiptu D, dibawa ke Poliklinik Polda Sumut," sambungnya.

Setelah diselidiki, ternyata Bripda G memiliki gangguan jiwa skizofrenia.

Bahkan, penyakit tersebut sudah diderita Bripda G selama puluhan tahun.

"Kebetulan anggota kami, Brigadir G terindikasi gangguan kejiwaan," lanjutnya.

Skizofrenia merupakan gangguan mental berat yang memengaruhi cara seseorang untuk berpikir, merasakan, hingga berperilaku.

Biasanya, pasien skizofrenia mengalami halusinasi, delusi, hingga kekacaun berpikir.

Kombes Ferry menuturkan, Bripda G telah lama menjalani pengobatan.

"Sudah cukup lama kami lakukan pengobatan dan yang bersangkutan belum punya track record menyimpang dan masih dirawat saat ini," tambahnya.

Kini, Bripda G pun diobservasi di rumah sakit jiwa.

"Karena prilaku yang bersangkutan, saat ini Brigadir G sedang kami observasi di rumah sakit jiwa," ujar Ferry.

Sementara itu, dokter RS Bhayangkara TK II Medan spesialis kejiwaan, dr Superida menuturkan, emosi Bripda G tidak stabil.

Bahkan, apabila ada pemicu, kondisinya bisa makin parah.

"Jadi, skizofrenia merupakan gangguan jiwa berat yang merupakan gangguan perilaku, gangguan daya ingat. Jadi, emosinya pasti kurang stabil," ujar Superida kepada Tribun-Medan.com, Kamis (20/11/2025).

Ia mengatakan, Bripda G sudah dirawat sejak tahun 2001 lalu.

"Beliau kami rawat sejak tahun 2001 dan beberapa tahun ini lanjut ke saya perawatannya," lanjutnya.

Penyebab Bripda G alami gangguan kejiwaan ada beberapa faktor, seperti keluarga dan hormon dalam otaknya.

Bripda G yang pernah ditugaskan di Brimob juga diduga jadi salah satu faktor penyebab gangguan kejiwaan tersebut.

Superida menyebut, ada potensi Bripda G untuk sembuh dari penyakitnya.

"Biasanya itu berbagai faktor, bisa karena masalah keluarga dan juga karena ada hormon di dalam otaknya,"

"Ada potensi sembuh," pungkasnya. 

 

Artikel ini telah tayang di TribunLampung

Sumber: WartaKota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved