Berita Nasional

Penampakan Desa di Lumajang Terkubur Erupsi Gunung Semeru

Satu desa di Lumajang, Jawa Timur rata dengan tanah usai tersapu erupsi Gunung Semeru pada Rabu (19/11/2025).

Editor: Desy Selviany
Youtube Surya.co.id
RUMAH RUSAK-Sehari setelah letusan Gunung Semeru pada Kamis (20/11/2025) puluhan rumah rusak.Terlihat puing-puing bangunan, lumpur tebal, serta sisa-sisa perabotan berserakan di mana-mana.  

WARTAKOTALIVE.COM - Satu desa di Lumajang, Jawa Timur rata dengan tanah usai tersapu erupsi Gunung Semeru pada Rabu (19/11/2025). 

Suasana Dusun Sumber sari di Kecamatan Pronojiwo, Lumajang itu terlihat luluh lantak akibat letusan Gunung Semeru. 

Sehari setelah letusan seperti dimuat Surya.co.id puluhan rumah rusak akibat erupsi Gunung Semeru.

Terlihat puing-puing bangunan, lumpur tebal, serta sisa-sisa perabotan berserakan di mana-mana. 

Beberapa rumah tampak sudah tidak lagi berbentuk tinggal rangka kayu dan atap yang hangus serta roboh.

Bahkan ada sebuah bangunan sekolah dasar 02 Supit Urang hanya tinggal fondasi. 

Para warga pun menangisi rumah mereka yang dihancurkan Gunung Semeru.

Sebagian warga mencari barang-barang yang mungkin masih bisa diselamatkan.

Mereka berjalan perlahan di antara lumpur dan reruntuhan, sebagian tampak hanya bisa menatap kosong bangunan yang pernah mereka sebut rumah.

Salah satu warga, Daniyal, menahan air mata saat menceritakan kondisi yang ia alami. 

Rumahnya dihantam awan panas hingga material panas itu masuk ke dalam rumah sedalam sekitar 5 meter lebih. 

Terlihat bagian dalam rumah milik Daniyal sebagian besar tertimbun material vulkanik awan panas. 

Daniel mengaku kembali ke lokasi hanya untuk mengambil barang penting yang ia harapkan masih terselamatkan. 

Hingga kini, belum ada data resmi terkait jumlah pasti rumah yang rusak. 

Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur erupsi pada Rabu (19/11/2025).

Dari rekaman video pemantauan Gunung Semeru yang dibagikan BPBD, terlihat awan panas keluar dari kawah Semeru. 

Erupsi Gunung Semeru terjadi pukul 16.18 WIB.

Baca juga: 178 Pendaki Terjebak, Begini Situasi Ranu Kumbolo Sesaat Erupsi Gunung Semeru

Awan panas Gunung Semeru mencapai jarak 14 kilometer dari puncak kawah.

Status bahaya letusan Gunung Semeru pun sempat ditetapkan BNPB yakni sejauh 20 km.

Letusan Janggal

Pakar Gunung Api Surono mengungkapkan ada banyak kejanggalan dalam letusan Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur pada Rabu (19/11/2025). 

Mantan Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) itu menjelaskan bahwa kejanggalan itu dari aktivitas tiba-tiba Gunung Semeru yang kemudian erupsi. 

Surono menyoroti status gunung api Semeru yang diberikan oleh PVMBG. 

Biasanya kata Surono, Gunung Semeru akan memberikan sinyal aktivitas meningkat apabila hendak erupsi.

Sehingga PVMBG biasanya akan memberikan peringatan bertingkat dari Waspada, naik ke Siaga, kemudian Awas. 

Namun kata Surono, yang terjadi Rabu sore lalu, Gunung Semeru tiba-tiba saja meletus tanpa memperlihatkan tanda-tanda erupsi sebelumnya. 

Sehingga peringatan Awas baru diumumkan setelah erupsi terjadi. 

Menurut Surono, hal ini cukup aneh untuk Gunung Semeru yang kerap menunjukan tanda aktivitas bertingkat sebelum erupsi. 

Sebab Gunung Semeru biasanya memberikan tanda-tanda sebelum erupsi seperti meningkatnya aktivitas kegempaan. 

Terkecuali kata Surono aktivitas awan panas guguran. Hal itu memang sulit diprediksi. 

Namun yang terjadi pada Rabu sore kemarin merupakan erupsi yang mendadak. 

Tentunya kata Surono hal ini menjadi peringatan untuk para peneliti untuk kembali meneliti Gunung Semeru. 

Sebab peristiwa Rabu lalu tentunya sangat berbahaya untuk masyarakat apabila belum dievakuasi saat erupsi Gunung Semeru hendak terjadi.

“Sebagai mantan yang mengamati gunung, saya kaget saja, kalau awan panas gugur it's okey, tapi ini letusan jadi saya agak sulit menerima kalau tidak ada suatu tanda-tanda,” jelas Doktor bidang Geofisika Indonesia seperti dimuat Kompas Tv, Kamis (20/11/2025).

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved