Berita Nasional

Pemerintah Prabowo Bersiap Tanggulangi Bencana Akibat Cuaca Buruk

Pemerintah Prabowo Subianto bersiap menghadapi bencana akibat cuaca buruk yang menimpa sejumlah wilayah Indonesia hingga beberapa hari ke depan. 

Editor: Desy Selviany
tribunnews/DanangTriatmojo
KENAIKAN PBB PATI - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian ditemui di Lapangan Bulog Kanwil DKI Jakarta, Kamis (14/8/2025). Tito menegaskan telah menegur Bupati Pati Sudewo dan Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi terkait kenaikan tarif PBB-P2 hingga 250 persen yang memicu demonstrasi besar dan kericuhan warga. 

WARTAKOTALIVE.COM - Pemerintah Prabowo Subianto bersiap menghadapi bencana akibat cuaca buruk yang menimpa sejumlah wilayah Indonesia hingga beberapa hari ke depan. 

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menginstruksikan seluruh kepala daerah agar meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi yang diperkirakan meningkat dalam beberapa hari ke depan.

Hidrometeorologi adalah cabang ilmu meteorologi yang mempelajari siklus air, curah hujan, dan hubungannya dengan iklim dan cuaca. 

Dalam konteks yang lebih luas, bencana hidrometeorologi mengacu pada bencana alam yang dipicu oleh proses atmosfer, hidrologi, dan oseanografi, seperti banjir, tanah longsor, kekeringan, badai, dan angin kencang. 

Ilmu ini sangat penting untuk prakiraan cuaca, manajemen bencana, dan mitigasi dampak bencana

Kesiapan menghadapi bencana hidrometeorologi disampaikan Tito dalam konferensi pers di Bogor, Jawa Barat, Selasa (18/11/2025) seperti dimuat Kompas.com.

Dalam keterangannya, ia mengungkapkan bahwa dirinya menerima arahan dari Presiden Prabowo Subianto untuk memastikan seluruh daerah siap menghadapi potensi bencana, khususnya longsor dan banjir.

Kesiapsiagaan itu disampaikan Prabowo ke Tito pada Senin (17/11/2025) malam melalui Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi.

“Jadi, tadi malam saya mendapatkan arahan dari Bapak Presiden melalui Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) khusus untuk menghadapi bencana hidrometeorologi,” ujar Tito dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Selasa (18/10/2025).

Ia menjelaskan bahwa longsor yang terjadi di Banjarnegara dan Cilacap menjadi perhatian serius pemerintah.

Tito telah berkoordinasi dengan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Teuku Faisal Fathani serta Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno terkait hal tersebut.

Baca juga: Sudah 3 Hari Berlalu, Tanah Longsor Banjarnegara Masih Bergerak​

Menko PMK pun sudah tiba di Banjarnegara, Jawa Tengah untuk memantau evakuasi bencana.

Berdasarkan laporan BMKG, curah hujan di wilayah selatan Jawa saat ini berada pada level tinggi.

Oleh karena itu, Presiden Prabowo Subianto meminta dirinya segera berkoordinasi dengan seluruh kepala daerah untuk menginventarisasi titik rawan longsor serta menyiapkan langkah pencegahan.

“Melakukan aksi pencegahan agar bisa terjadi mitigasi bencana kalau terjadi bencana,” tutur Tito.

Dia menekankan pentingnya upaya mitigasi, termasuk kemungkinan relokasi warga di kawasan rawan longsor.

Selain itu, Tito menginstruksikan kepala daerah segera menggelar apel kesiapsiagaan yang melibatkan berbagai unsur.

“Kepala daerah saya minta untuk melakukan apel kesiapsiagaan dengan semua stakeholder-nya, [di antaranya] Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), kemudian juga Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), Tentara Nasional Indonesia (TNI), dan unsur-unsur lainnya,” tegasnya.

Guna memastikan kesiapan daerah, Tito akan segera memimpin rapat virtual khusus dengan seluruh kepala daerah bersama Kepala BMKG.

“BMKG akan menjelaskan daerah-daerah mana saja yang curah hujannya ke depan ini akan tinggi sehingga perlu untuk diantisipasi,” ujarnya.

Tito juga mengungkapkan bahwa BMKG tengah melakukan modifikasi cuaca untuk mengurangi intensitas hujan di wilayah selatan Jawa.

“Saat ini BMKG sedang melakukan modifikasi cuaca, tabur garam di daerah selatan Jawa untuk mengurangi potensi hujan dan menggesernya ke laut,” ungkapnya.

Tito mengajak media massa membantu menyampaikan pesan kewaspadaan ini kepada seluruh kepala daerah.

“Ini curah hujan cukup tinggi, sekali lagi potensi bencana hidrometeorologi: banjir, longsor, dan lain-lain. Nah, jangan sampai sudah terjadi baru kita berbuat. Rekan-rekan kepala daerah harus bergerak duluan,” tegasnya.

Sebelumnya sebuah dusun di Banjarnegara, Jawa Tengah tertimbun tanah longsor pada Minggu (16/11/2026). 

Tanah longsor terjadi pada Minggu sore saat sejumlah warga desa tengah berkegiatan. 

Kemudian tiba-tiba dari kejauhan sebagian bukit runtuh hingga membuat warga panik. 

Warga pun berlarian menyelamatkan diri hingga membuat suasana dusun mencekam. 

Seperti termuat dalam rekaman amatir warga, tanah longsor itu seketika mengubur sebagian dusun.

Akibatnya dua warga ditemukan tewas hingga Senin (17/11/2025).

Kedua jasad yang ditemukan berstatus anak dan ibu yang ditemukan di Dusun Situkung, Desa Pandanarum, Kecamatan Pandanarum, Banjarnegara, Jawa Tengah.

(Wartakotalive.com/DES/Kompas.com)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Baca Juga
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved