Berita Regional

Sudah 3 Hari Berlalu, Tanah Longsor Banjarnegara Masih Bergerak​

Tanah longsor di Pandanarum, Banjarnegara, Jawa Tengah masih bergerak meski sudah tiga hari berlalu pada Selasa (18/11/2025).

Editor: Desy Selviany
Instagram @banjarnegara.terkini
LONGSOR BANJARNEGARA -- Suasana mencekam menyelimuti Dusun Situkung, Desa Pandanarum, Kecamatan Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara, setelah tanah longsor melanda wilayah tersebut pada Minggu (16/11/2025) sore. Longsor dipicu hujan deras yang mengguyur daerah itu selama lebih dari 13 jam, membuat struktur tanah tidak mampu lagi menahan beban air. 

WARTAKOTALIVE.COM - Tanah longsor di Pandanarum, Banjarnegara, Jawa Tengah masih bergerak meski sudah tiga hari berlalu pada Selasa (18/11/2025). 

Tanah yang masih labil ini membuat pencarian 26 warga hilang terhambat lantaran tim SAR belum bisa mengerahkan alat berat. 

Kepala BPBD Kabupaten Banjarnegara, Aji Piluroso mengungkap, saat ini kondisi tanah di lokasi kejadian masih labil dan masih terdapat pergerakan lumpur di area tersebut. 

"Alat berat belum bisa naik, karena berdasarkan laporan asesmen tim geologi kami masih ada pergerakan lumpur di area longsoran,” ucap Aji seperti dimuat TribunJateng.

Selain itu juga masih terdapat air di bawah permukaan tanah longsor yang menimbun puluhan rumah warga di Pandanarum, Banjarnegara.

Namun, meski demikian pihaknya tetap melanjutkan operasi penyelamatan dengan membagi personel ke dalam tiga SRU. 

Setiap titik minimal ada tiga alkon, 10 hingga 20 personel, dan satu unit alat berat yang belum bisa digunakan.

Pompa Alkon dalam operasi pencarian dan pertolongan (SAR), terutama saat terjadi bencana alam seperti banjir atau tanah longsor, "alkon" sering kali merujuk pada pompa air bertekanan tinggi atau alat penyemprot. 

Alat ini digunakan untuk menyedot atau menyemprotkan lumpur dan material lainnya guna membantu proses pencarian korban. 

Aji menambahkan, hingga saat ini kondisi di sekitar lokasi masih sangat dinamis.

Sehingga baru ada beberapa tim yang dikerahkan untuk naik. 

Baca juga: BPBD Sebut ​​Jakarta Waspada Banjir Hingga 26 November Akibat Hal Ini

"Saat ini tim belum bisa digerakkan sepenuhnya ke atas untuk asesmen.

Baru beberapa orang yang bisa naik, karena kondisi yang masih sangat dinamis," ujarnya. 

Adapun, untuk jumlah pengungsi saat ini terus bertambah.

Pihaknya mencatat sebanyak 462 jiwa telah berada di pos pengungsian dan 455 jiwa lainnya telah mengungsi di rumah warga.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved