Kehutanan

KTT Iklim Belem, Indonesia Dukung Penuh Inisiatif Brasil untuk Konservasi Hutan Tropis

Indonesia memuji kepemimpinan Presiden Lula da Silva dalam mendorong mekanisme pembiayaan inovatif untuk konservasi hutan tropis dunia.

Editor: Ahmad Sabran
HO
KTT IKLIM- Utusan Khusus Presiden Republik Indonesia untuk Iklim dan Energi, Hashim S. Djojohadikusumo mewakili Presiden Prabowo Subianto di KTT Iklim Belem (Belem Climate Summit) dan Leaders Forum peluncuran TFFF. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA- Indonesia menegaskan komitmennya terhadap aksi iklim global dan menyampaikan dukungan penuh terhadap inisiatif Tropical Forests Forever Facility (TFFF) yang diluncurkan oleh Presiden Luiz Inácio Lula da Silva di Belem, Brasil.

Utusan Khusus Presiden Republik Indonesia untuk Iklim dan Energi, Hashim S. Djojohadikusumo mewakili Presiden Prabowo Subianto menegaskan hal itu dalam dua kesempatan penting di sela-sela KTT Iklim Belem (Belem Climate Summit) dan Leaders Forum peluncuran TFFF.

Dalam pidatonya di forum para pemimpin dunia, Indonesia memuji kepemimpinan Presiden Lula da Silva dalam mendorong mekanisme pembiayaan inovatif untuk konservasi hutan tropis dunia.

“Inisiatif ini merupakan langkah penting untuk memperkuat kolaborasi global lintas pemangku kepentingan dalam menjaga hutan tropis – paru-paru bumi – yang sangat vital bagi pencapaian target suhu 1,5°C dan tujuan bersama di bawah Perjanjian Paris,” ujar Hashim selaku Utusan Khusus Presiden RI.

Sebagai negara dengan hutan tropis terluas ketiga di dunia, Indonesia menyambut TFFF sebagai skema pembiayaan berkelanjutan yang memberi insentif langsung bagi upaya konservasi, khususnya yang berbasis masyarakat dan dipimpin oleh komunitas adat.

Baca juga: Lisa Mariana Ditetapkan sebagai Tersangka Video Syur, Ini Penjelasan Polisi

Presiden Prabowo Subianto juga menyatakan komitmen Indonesia untuk menyamai kontribusi Brasil terhadap TFFF, sebagai wujud nyata solidaritas di antara negara-negara berhutan tropis.

Usai sesi pemimpin tersebut, Presiden Lula da Silva menghampiri Utusan Khusus Presiden Indonesia dan menyampaikan apresiasi mendalam atas dukungan dan kehadiran Indonesia. Dalam suasana hangat penuh persahabatan, Presiden Lula memberikan pelukan erat kepada Hashim dan menitipkan pesan kepada Presiden Prabowo Subianto bahwa Indonesia memiliki seorang sahabat di Brasil.

Indonesia mendorong negara maju dan para mitra global untuk berpartisipasi aktif mendukung TFFF tidak hanya melalui pendanaan, tetapi juga dengan transfer teknologi, peningkatan kapasitas, dan berbagi pengetahuan, agar hutan tropis dunia dapat terus memberikan manfaat bagi generasi mendatang.

Dalam pernyataannya di Belem Climate Summit, Utusan Khusus Presiden RI menegaskan bahwa Indonesia datang ke Belem dengan pesan yang jelas yakni Indonesia tetap berkomitmen memperkuat aksi iklim nasional, dan siap bekerja sama dengan semua negara untuk mewujudkan aksi iklim yang nyata, inklusif, dan ambisius.

Presiden Prabowo telah menegaskan komitmen Indonesia di Sidang Umum PBB untuk mencapai net-zero emission paling lambat tahun 2060 atau lebih cepat, serta menargetkan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan hingga 8 persen.

Baca juga: Semua Biaya Perawatan dan Pengobatan Korban Ledakan di SMAN 72 Jakarta Ditanggung Pemda DKI Jakarta

Komitmen ini tercermin dalam Second Nationally Determined Contribution (SNDC) Indonesia, yang menargetkan pengurangan emisi hingga 1,2–1,5 gigaton CO₂ pada tahun 2035. Pilar utama komitmen tersebut adalah program Forestry and Other Land Uses (FoLU) Net Sink 2030, yang menargetkan pengurangan bersih 92–118 juta ton CO₂ pada 2030.

Pemerintah juga terus mempercepat transisi energi bersih melalui pengembangan energi terbarukan, biofuel, serta teknologi rendah karbon seperti pembangkit listrik tenaga nuklir. Presiden Prabowo baru-baru ini menetapkan Peraturan Presiden No. 109 tentang Waste-to-Energy dan Perpres No. 110 tentang Nilai Ekonomi Karbon sebagai instrumen pembiayaan dekarbonisasi nasional.

Indonesia mencatat kemajuan signifikan dalam pengendalian deforestasi, dengan tingkat deforestasi tahunan rata-rata turun 75 persen sejak 2019, terendah dalam dua dekade terakhir. Indonesia juga berkomitmen memperkuat konservasi keanekaragaman hayati melalui pembangunan koridor gajah dan program konservasi berbasis masyarakat.

Selain hutan daratan, Indonesia menjaga sekitar 17?dangan karbon biru dunia (setara 3,4 gigaton CO₂) yang penting untuk mitigasi iklim dan ketahanan pesisir.

Baca juga: Tulisan Die Ditulis Pelaku Peledakan SMA Negeri 72 Jakarta Sebelum Tewas

Indonesia menegaskan bahwa aksi iklim harus adil, inklusif, dan berpusat pada manusia. Presiden Prabowo telah mengumumkan komitmen nasional untuk mengakui dan mengalokasikan 1,4 juta hektare hutan adat kepada masyarakat adat dan lokal dalam empat tahun ke depan.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved