Breaking News

Berita Internasional

Sempat Ancam dan Tuding Komunis, Donald Trump Akhirnya Melunak ke Zohran Mamdani, Janji Bantu

Perseteruan Presiden AS Donald Trump dengan Wali Kota New York City terpilih Zohran Mamdani memanas, namun kini Trump melunak

Instagram Zohran/ Istimewa
TRUMP MELUNAK ZOHRAN - Perseteruan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dengan Wali Kota New York City terpilih Zohran Mamdani memanas, usai pemilihan umum (pemilu) di kota itu rampung, dimana Zohran dinyatakan sebagai pemenang sekaligus menorehkan sejarah, pada Selasa (4/11/2025). Kini Trump mulai melunak ke Zohran setelah sebelumnya ancam tidak akan mencairkan anggaran federal ke New York dan menuding Zohran komunis. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Perseteruan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dengan Wali Kota New York City terpilih Zohran Mamdani memanas, usai pemilihan umum (pemilu) di kota itu rampung, dimana Zohran dinyatakan sebagai pemenang sekaligus menorehkan sejarah, pada Selasa (4/11/2025).

Pria berusia 34 tahun bernama lengkap Zohran Kwame Mamdani itu, tercatat mengukir sejarah karena menjadi wali kota termuda New York, sekaligus Wali Kota New York pertama yang beragama muslim.

Zohran merupakan politisi Partai Demokrat dan diketahui berasal dari India.

Baca juga: Siapakah Sosok Zohran Mamdani, Wali Kota New York Baru Pembela Palestina?

Dalam pidato perdana setelah dinyatakan menang pemilu, Zohran Mamdani secara terbuka dan terang-terangan menantang Trump yang selama ini memojokkannya dan mengancam tidak akan memberikan dana federal bagi New York.

Zohran menyatakan bahwa kini Trump tak bisa mengusik ia dan setiap warga New York City.

Sebab menurut Zohran, Trump mesti melewati seluruh masyarakat New York City untuk bisa melakukan mengusik salah satu diantara mereka warga New York City.

"Dengarkan saya, Presiden Trump. Jika ingin mengusik salah satu dari kami, Anda harus melewati kami semua," ucap Zohran dikutip dari reuters.

Mamdani mengatakan kepada Trump, bahwa kini, kota dimana Trump dilahirkan justru sedang mengalahkannya.

"Jika ada yang bisa menunjukkan kepada bangsa yang dikhianati Donald Trump bagaimana cara mengalahkan dia, maka kota yang melahirkannya-lah yang bisa melakukannya," kata Mamdani.

Sejak menjabat presiden AS, Trump telah meluncurkan serangkaian tindakan untuk mengusir imigran dari AS.

Imigran di berbagai wilayah AS ditangkap, termasuk yang tinggal di New York.

New York sendiri merupakan kota dengan imigran terbanyak di Amerika Serikat. Karenanya, sebagian besar masyarakat New York menentang keras operasi imigrasi Trump.

"Dan jika ada cara untuk menakuti seorang diktator, yaitu dengan membongkar kondisi yang memungkinkannya mengumpulkan kekuasaan. Ini bukan hanya cara untuk menghentikan Trump, tetapi juga cara untuk menghentikan Trump berikutnya," beber Zohran.

Sebelum pemilu New Yorl digelar, Trump telah berulang kali mengancam tak akan menggelontorkan dana federal untuk New York City apabila Mamdani wali kotanya.

Trump juga terus mengatakan bahwa Mamdani komunis dan mendesak siapa pun untuk tidak memilihnya.

Trump bahkan menyebut kaum Yahudi AS bodoh karena memilih mendukung Mamdani.

Saat bicara di konferensi bisnis di Miami pasca pemilu, Trump berulang kali menyinggung Mamdani dan menggambarkan dia sebagai mimpi buruk yang ingin ia lawan kuat-kuat.

"Jika Anda ingin lihat apa yang ingin dilakukan oleh anggota Kongres dari Partai Demokrat terhadap Amerika, lihat saja hasil pemilu kemarin di New York, di mana partai mereka mengangkat seorang komunis sebagai wali kota di kota terbesar di negara ini," kata Trump, seperti dikutip The Associated Press (AP).

Baca juga: Trump Mulai Menekan Indonesia, Minta Presiden Prabowo Normalisasi Hubungan Diplomatik dengan Israel

"Ingat, saya dulu mengatakan bahwa kita tidak akan pernah memiliki seorang sosialis yang terpilih di jabatan publik di negara ini? Sekarang, kita bahkan melompati tahap sosialis dan langsung memilih komunis," ujar Trump.

Trump bahkan berasumsi bahwa kemenangan Mamdani di New York hanya akan memicu banyak warga New York kabur dari "komunisme" ke negara bagian lain seperti Miami.

Meski begitu, pada akhirnya Trump melunak dengan perseteruan ini.

Pada Rabu (5/11/2025), Trump mengisyaratkan akan bekerja sama dengan Mamdani walau mungkin hanya sedikit.

Hal itu kata Trump semata-mata demi kesuksesan New York.

"Kami ingin New York sukses. Kami akan membantunya, mungkin sedikit," kata Trump dilanir The Associated Press (AP).

Mamdani Bentuk Tim Transisi

Wali Kota terpilih New York City, Zohran Mamdani, langsung membentuk tim transisi yang akan membantunya memimpin kota terbesar di Amerika Serikat tersebut.

Tim transisi ini diumumkan pada Rabu (5/11/2025).

Menurut Zohran, semua anggota tim transisi-nya merupakan perempuan.

Tim transisi Mamdani meliputi eks ketua Komisi Perdagangan Federal (FTC) Lina Khan, mantan Wakil Wali Kota pertama Maria Torres-Springer, CEO United Way of New York City Grace Bonilla, dan mantan Wakil Wali Kota bidang kesehatan dan layanan kemanusiaan Melanie Hartzog.

"Dalam beberapa bulan mendatang, saya dan tim akan membangun balai kota yang mampu mewujudkan janji-janji kampanye kami," kata Mamdani seperti dikutip The Guardian.

Lina Khan merupakan regulator anti monopoli yang agresif saat memimpin FTC di bawah pemerintahan Presiden Joe Biden.

Pengangkatannya di tim transisi menunjukkan bahwa Mamdani berniat melawan penuh oligarki AS.

Pemerintahan Mamdani di New York City akan menghadapi "jalan terjal".

Karena Presiden Donald Trump berulang kali mengancam tak akan menggelontorkan dana federal ke kota tersebut apabila Mamdani wali kotanya.

Meski begitu, Trump melunak dan telah menyatakan ia tetap akan memberikan dana dalam "jumlah minimum" yang memang diwajibkan oleh negara.

Baca berita WartaKotalive.com lainnya di Google News dan WhatsApp

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved