Berita Nasional
Prabowo Subianto Disebut Tengah Tabuh Genderang Perang untuk Mafia Timah
Mantan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD
Prabowo menyebut, enam smelter dan barang-barang yang disita ini mencapai Rp 7 triliun.
Namun, masih banyak tanah jarang dari PT Timah yang berpotensi memiliki nilai tinggi.
Oleh karenanya, ia optimistis kerugian Rp 300 triliun dari PT Timah bisa dikembalikan ke masyarakat Indonesia.
"Tapi, tanah jarang yang belum diurai mungkin nilainya lebih besar. Sangat besar. Tanah jarang, Monasit ya. Monasit itu 1 ton nilainya bisa ratusan ribu dollar, bisa sampai 200.000 dollar Amerika Serikat, monasit. Padahal total ditemukan puluhan ribu ton mendekati 4.000 ton," ucap dia.
Prabowo Subianto pun memastikan pemerintah bertekad untuk melawan para koruptor Timah yang merugikan negara.
Bahkan Prabowo menantang para beking timah untuk menghadapinya apabila tetap mencuri sumber daya alam (SDA) Indonesia.
“Kami bertekad membasmi ilegal mining, membasmi semua yang melanggar hukum, kita harus tegakan dan tidak peduli itu siapa,” ucapnya.
Sebagai informasi, kerugian negara akibat dugaan tindak pidana korupsi tata niaga komoditas timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk pada 2015-2022 mencapai Rp 300 triliun.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.