Berita Nasional

Mahfud MD Apresiasi Menteri Keuangan yang Ambil Alih Pajak dan Cukai

Mantan Menko Polhukam Mahfud MD apresiasi Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa yang menyatakan akan mengambil alih pajak dan bea cukai

Editor: Desy Selviany
YouTube Mahfud MD Official
MAHFUD DITELEPON JENDERAL - Jauh sebelum Presiden Prabowo Subianto menunjuk seniornya Jenderal TNI (Purn) Djamari Chaniago sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) ternyata Prabowo benar-benar ingin menjadikan Mahfud MD menduduki posisi itu di kabinetnya. Terungkap Presiden Prabowo menginstruksikan seorang jenderal senior menelepon Mahfud MD yang juga mantan Menko Polhukam dan memintanya untuk menjabat posisi itu. 

WARTAKOTALIVE.COM - Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD apresiasi Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa yang menyatakan akan mengambil alih dan menangani sendiri urusan pajak dan bea cukai.

Keputusan Menkeu Purbaya untuk menangani langsung Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) ini bertujuan untuk efektivitas pengelolaan penerimaan negara.

Mahfud menanggapi positif keputusan Menkeu Purbaya tersebut, karena Ditjen Pajak dan Ditjen Bea Cukai ini dinilai Mahfud sebagai dua sumber besar tindak pidana korupsi.

"Iya, saya senang nih karena Pak Purbaya itu mengatakan dia akan tangani sendiri, Kedirjenan Pajak kan Kedirjenan Bea Cukai. Pajak dan Bea Cukai."

"Karena di situ memang sumber korupsi," kata Mahfud dalam tayangan Podcast 'Terus Terang' di kanal YouTube pribadinya, Mahfud MD Official, Selasa (7/10/2025) seperti dimuat Tribunnews.com.

Lebih lanjut Mahfud mengungkap, ada empat sektor yang menjadi sumber besar tindak pidana korupsi.

Yakni sektor pajak, bea cukai, perkebunan dan terakhir adalah pertambangan.

Jika Menkeu Purbaya benar-benar mengambil alih langsung masalah pajak dan bea cukai ini, maka Mahfud mendukung penuh.

Karena menurut Mahfud di sektor pajak dan bea cukai ini terdapat mafia yang luar biasa.

"Ada empat area korupsi terbesar kan yang selalu disebut oleh masyarakat. Satu pajak, dua bea cukai, tiga pertambangan, empat perkebunan."

"Dua di tangan, dan dia (Menkeu Purbaya) sudah menyatakan itu karena di sana mafianya itu luar biasa," jelas Mahfud.

Mahfud lantas mencontohkan kasus korupsi di sektor pajak yang pernah terjadi.

Yakni kasus yang menjerat mantan pejabat eselon III sekaligus Eks Kepala Bagian Umum Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jakarta Selatan, Rafael Alun.

Rafael Alun sebelumnya terjerat kasus pencucian uang. Hal ini terungkap setelah putranya Mario Dandy Satriyo melakukan penganiayaan kepada David Ozora.

Bermula dari kasus penganiayaan Mario Dandy ini, kebiasaan flexing Rafael Alun dan anaknya ini jadi sorotan hingga akhirnya terungkap bahwa Rafael Alun melakukan pencucian uang.

Baca juga: Purbaya Kaget 99 Persen Busana Muslim di Indonesia dari Cina: Ini Jadi Lucu, Kita Kasih Perlawanan

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved