Berita Nasional
Ini 6 Sosok Bos Timah yang Aset Rp7 Triliun Disita Negara
Sebanyak enam tempat pemurnian biji timah atau smelter yang diserahkan Kejaksaan Agung (Kejagung) kepada PT Timah Tbk
WARTAKOTALIVE.COM - Sebanyak enam tempat pemurnian biji timah atau smelter yang diserahkan Kejaksaan Agung (Kejagung) kepada PT Timah Tbk merupakan milik atau dikendalikan oleh para terdakwa dalam kasus korupsi tata niaga timah di Bangka Belitung.
“Keenamnya adalah smelter PT Stanindo Inti Perkasa (SIP), CV Venus Inti Perkasa (VIP), PT Menara Cipta Mulia (MCM), PT Tinindo Internusa (Tinindo), PT Sariwiguna Bina Sentosa (SBS), dan PT Refind Bangka Tin (RBT),"
“PT MCM, PT RBT, PT SIP, PT TIN, CV VIP, dan PT SBS,” kata Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung Anang Supriatna, Selasa (7/10/2025) seperti dimuat Kompas.com.
Adapun keenam daftar pemilik Smelter yang asetnya dirampas negara yakni Suwito Gunawan pemilik PT Stanindo Inti Perkasa, Tamron alias Aon pemilik CV Venus Inti Perkasa dan PT Menara Cipta Mulia, Hendry Lie pemilik PT Tinindo Internusa atau PT TIN, Robert Indarto pemilik PT Sariwiguna Bina Sentosa, dan Suparta pemilik PT Refind Bangka Tin.
Sebelumnya Presiden RI Prabowo Subianto mengunjungi Pangkalpinang, Bangka Belitung untuk meninjau aset sitaan Kejaksaan Agung RI terhadap korupsi timah.
Penertiban tambang timah ini merupakan tindak lanjut dari penanganan kasus korupsi di PT Timah Tbk yang menyebabkan kerugian keuangan negara hingga Rp 300 triliun dan menguntungkan sejumlah pihak.
Kasus tersebut melibatkan 22 terdakwa dan 5 korporasi.
Dalam peninjauannya, Prabowo mengklaim telah menyelamatkan kerugian negara senilai Rp7 triliun dari tambang timah ilegal.
Prabowo Subianto pun mengaku akan terus memburu kerugian tambang timah ilegal di Pulau Bangka Belitung tidak peduli siapapun beking di belakangnya.
Hal itu diungkapkan Prabowo Subianto saat mengecek hasil rampasan Kejaksaan Agung RI atas korupsi PT Timah di Smelter Tinindo Internusa, Pangkalpinang, Bangka Belitung pada Senin (6/10/2025).
"Ke depan berarti ratusan triliun itu bisa kita selamatkan untuk rakyat kita," kata Prabowo, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Senin.
Baca juga: Selamatkan Rp7 Triliun, Prabowo Subianto Tantang Beking Korupsi Timah
Prabowo menyebut, enam smelter dan barang-barang yang disita ini mencapai Rp 7 triliun.
Namun, masih banyak tanah jarang dari PT Timah yang berpotensi memiliki nilai tinggi.
Oleh karenanya, ia optimistis kerugian Rp 300 triliun dari PT Timah bisa dikembalikan ke masyarakat Indonesia.
"Tapi, tanah jarang yang belum diurai mungkin nilainya lebih besar. Sangat besar. Tanah jarang, Monasit ya. Monasit itu 1 ton nilainya bisa ratusan ribu dollar, bisa sampai 200.000 dollar Amerika Serikat, monasit. Padahal total ditemukan puluhan ribu ton mendekati 4.000 ton," ucap dia.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.